Devil's Night | 02 • Malibu Tower

3.6K 507 281
                                    

Hola! Ayang Update lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola! Ayang Update lagi.
Cus Ramaikan...

Spam yang banyak!

Happy reading. Semoga suka.

•••


North duduk bersandar. Tajam menghujam pandangan ke arah Cara, wanita itu mendekat, sambil mengembangkan senyum lewat bibir merahnya yang tebal. Sialan, North berdebar. Mencium aroma wangi yang spontan merebak di dekatnya.

“Kau memintaku datang ke sini?” tanya Cara. Meraih sebotol alkohol yang terhidang di meja, lalu menuangkannya ke dalam gelas kecil.

Yes, I'm.” singkat North membalas. Menunjukkan sisi jantan nya.

“Untuk apa?” tanya Cara, kemudian berdiri tegap dan melipat kedua tangan di dada.

“Temanmu, tidak memberitahu?” balas North tegas.

“Sepertinya, kau salah paham. Aku di sini hanya untuk menari. Bukan menemani pria hidung belang sepertimu!” ucap Cara terdengar sarkas. Membuat senyum tipis di wajah North kian memudar. Pria itu bergerak, duduk menegapkan tubuh.

“Hidung belang?” tanya North. Hilang kata.

“Kita sudah mengobrol. Cukup bagimu, 'kan? Terimakasih atas tip yang kau berikan pada temanku.” Cara tersenyum cantik, meraih gelas berisi alkohol yang ia isi sebelumnya, kemudian meneguk dengan sekali tenggak.

“Dan terimakasih juga atas traktiran minuman mahalnya.” Cara mengibaskan rambut, lalu bergerak memutar dan lekas melenggang jauh.

North membisu. Bungkam dengan alis mengernyit. Wait! Reaksi apa itu tadi? Seingatnya, ia belum pernah mendapat perlakuan seperti itu. Demi Tuhan, rasa percaya dirinya terjun bebas. Jatuh, hingga terjembab ke lubang. North berdiri tegap, menatap ke arah Moses dan Benjamin bergantian, seolah ingin melahap dan meremas habis keduanya.

“Fuck!” umpat North kesal.

***

“Kau sudah pulang?” serak-serak terdengar suara pria yang begitu dikenal Cara pada sebuah panggilan telpon. Wanita itu menghela napas, meraih kertas putih yang di selipkan lewat celah pintu, kemudian mengarahkan kamera ponselnya ke arah sekitar.

“Kau sekarang percaya?” tanya Cara. Melangkah menuju dapur yang di satu kan dengan ruang tamu. Sempit dan berantakan.

“Hm. Aku hanya khawatir padamu. Kita sudah menjalani hubungan jarak jauh hampir setahun,” jelas Hero— kekasih Cara.

“Kau bukan khawatir, tapi curiga,” celetuk Cara. Menaruh handbag nya di sisi meja. Lalu meraih segelas air untuk melepas dahaga.

Devil's Night Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang