«42»

308 47 7
                                    


Lumine POV


Klang!

Huh,suara apa itu!?

Sepertinya ada seseorang yang sedang berkeliaran.

Heh.

Aku berlari turun kebawah,tak peduli dengan ruangan yang tadi ku curigai.

Lagian jika aku pergi ke asal suara pasti aku akan mendapatkan pelaku dan itu lebih menguntungkan bagiku.

Tetapi tetap saja...

"TUNGGU DULU!KENAPA TAK ADA YANG BILANG JIKA KALIAN BOLEH BERPINDAH TEMPAT?!!!" Permainan ini akan membuatku muak.

Kudengar suaraku menggema akibat teriakan yang ku keluarkan, tidak ada yang menjawab tapi ku yakin mereka tetap mendengarkan ku.

"Persetan dengan permainan ini,aku mau cepat bertemu (M/n)" ucapku pelan,entahlah aku sudah rindu dengan sosok berambut (H/c) itu.

Maka dari itulah saat aku menemukannya aku akan langsung memeluknya dan tak akan ku lepaskan.

Saat sampai dilantai bawah aku menolehkan kepalaku ke kanan dan ke kiri lalu kembali berlari kearah suara.

Kulihat beberapa pintu tertutup membuat ku makin curiga,pasti ada yang bersembunyi disitu.

Tetapi ini aneh,tidak ada barang yang terjatuh,semuanya tersusun rapi dan seharusnya.

Jika ada yang ingin kabur pasti dia tak akan berpikir untuk menatanya kembali,dan juga aku tak melihat siapapun saat melihat sekeliling tadi.

Apa dia kembali ketempat persembunyiannya?

Tapi bunyi tadi membuat tempat ini berbahaya dan dia pasti tau itu.

"Sial,aku tidak mengerti maksud dia seperti apa"

Atau ia tau aku sedang berada di tempat yang mana seseorang bersembunyi disana dan segera ia memancing ku kebawah agar mereka dapat berpindah dari sana?

"Heh,pasti dia yang melakukannya"

Lumine POV end






















Normal POV

Kembali ke Ayato dan (M/n).

Mereka menghela nafas panjang saat mendengar Lumine menjauh dari tempat mereka.

"Apa kita perlu pindah?" Tanya Ayato pada lelaki manis didepannya.

Sang lawan bicara bingung.

"Emang boleh pindah?" Tanyanya sambil mengingat apa ada permainan petak umpet seperti itu?

Ayato menghela nafas kemudian tersenyum tipis "tentu saja ada,ayo" dengan lembut Ayato menggandeng tangan (M/n) lalu menuntunnya keluar secara perlahan.

Dibelakang,(M/n) mengikuti Ayato terlihat pipinya mengeluarkan blush tipis saat tangan Ayato terlihat tak mau melepaskan genggamannya.

(M/n) kemudian menutup wajahnya dengan tangan bebasnya.

'Sialan...'

Ia menutup matanya,kali ini blushnya tambah sampai ke daun telinganya.

Dia tuh ga kuat sama love language nya teman temannya, ia sering terlihat tersipu saat 'teman temannya' memeluk,menggandeng,atau mengelus kepalanya.

Masalahnya tipe wanita yang ia sukai ya itu  love language nya physical touch.

Kalau yang nyentuh cewek sih ga terlalu masalah lah ini kebanyakan cowok cuy.

'Devastation•|•{Genshin Impact}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang