Titik Balik - Siwon's Side

135 14 1
                                    

Siwon menatap sendu lampu kota dari jendela besar ruangannya. Matanya kosong, pikirannya berkelana jauh sampai ia sendiri pun bingung apa yang saat ini ia pikirkan. Ia hanya merasa hampa. Semua orang memujinya, menyanjungnya dengan senyuman lebar yang rasanya hanya potongan potongan yang membuatnya muak.

Benar. Ia muak dan lelah.

Kerja keras dan dedikasi yang disebutkan oleh publik kepadanya hanya terdengar seperti olokan di telinganya. Karena memang semua yang mereka katakan adalah salah. Bukan kerja keras, dedikasi, kecerdasan, atau apapun kata sanjungan lain yang mereka katakan. Yang sebenarnya adalah ia hanya sedang membunuh waktu dalam kesendiriannya. Ia hanya menggunakan pekerjaannya sebagai alasan untuk meminimalisir pertemuannya dengan manusia manusia lain hingga ia harus memasang topeng yang mampu menipu mereka atas kepiluan yang ia rasakan.

Siwon pada akhirnya menjadi seseorang yang dingin dan sulit didekati, bahkan oleh keluarganya sendiri. Jiwon tidak lagi menemukan kakaknya yang dengan senang hati mendengarkan ceritanya. Siwon hanya  akan diam, tidak menimpali, dan memilih asyik dengan pekerjaannya.

Lain waktu, jika lelaki itu merasakan kelelahan yang luar biasa, ia hanya akan duduk berdiam di tempat terakhir kali Kyuhyun menghilang dengan menggenggam bunga kesukaan istrinya itu. Ia akan memandang kosong kedalamannya sambil berbicara dalam benaknya. Memanggil nama Kyuhyun serupa mantra untuk mengembalikan kewarasannya.

Atau ia akan berdiam di kamar mereka dulu, memeluk pakaian Kyuhyun hingga ia jatuh tertidur dan terbangun keesokan harinya.

Dan siklus kehidupan Siwon akan terulang terus menerus seperti itu.

Kembali ia menghela nafas lelah. Kehampaan yang rasanya semakin mencekiknya. Siwon tidak membutuhkan kalimat pujian orang – orang di luar sana. Tidak berguna jika rencana besar ini tidak disaksikan oleh cintanya. Seharusnya Kyuhyun ada disini, menemaninya menyaksikan salah satu mimpinya berhasil ia capai. Seharusnya Kyuhyun ada disini hingga ia dapat mewujudkan mimpi istrinya itu.

Dan seharusnya seharusnya yang lainnya yang tertulis nama Kyuhyun di dalamnya.

“ Choi Siwon, putra mahkota keluarga Choi yang memiliki aura menyeramkan karena sangat dingin dan sulit didekati. Hanya sedikit wartawan yang mampu mengambil sesi wawancara dengannya. Choi Siwon akan mengabaikan semua orang yang tidak berkepentingan, apalagi jika sedang fokus  pada satu hal. Sangat menjaga privasi dan menutup diri, dan kesenangannya hanya bekerja. Tiada hari libur dalam kamus hidupnya, karena saat libur pun ia lebih memilih menghabiskan waktunya untuk bekerja..”, ujar Hyukjae membacakan salah satu isi artikel pada portal berita yang baru saja ia temukan.

Hyukjae menggelengkan kepalanya, dan menghembuskan nafas pelan.

“ Yang ditulis artikel itu mendekati benar. Aku hanya ingin bekerja, tidak ingin melakukan apapun ..”

“ Pak Siwon butuh istirahat. Ingat kemarin saya membawa Bapak ke IGD karena mimisan Bapak tidak berhenti dalam tiga puluh menit lalu pingsan. Dan dr. Kang memarahi saya habis habisan karena membiarkan Bapak tidak tidur seminggu ini ..”

“ Aku tidak bisa tidur. Mungkin sedikit nervous peluncuran kerja sama kita hari ini ..”

Hyukjae mendecih pelan, dan atasannya tersebut hanya tersenyum kecil lalu kembali menatap pemandangan luar ruangannya.

“ Kyuhyun sangat menyukai pemandangan malam seperti ini. Apalagi jika dia ku ajak       berkemah dan bisa menyaksikan bintang yang bertabur langsung dengan matanya. Dia akan tersenyum lebar dan memelukku erat ..”

Hyukjae hendak mengkonfrontasi Siwon karena mengabaikan perkataannya untuk beristirahat selepas lelaki itu berpamitan padanya ketika hendak pulang. Bibirnya langsung mengatup, menelan kembali semua hal yang ingin ia teriakkan kepada Siwon seperti biasanya. Dan ia baru ingat. Tanggal peluncuran kerjasama ini dipilih Siwon sudah lama. Tepat saat ulang tahun pernikahan mereka yang ke sepuluh. Tepat hari ini.

“ Marahlah, akan aku dengarkan Hyuk. Aku tidak akan beralasan apapun. Akhir – akhir ini aku hanya sedang sangat merindukan Kyuhyun jadi aku tidak bisa memejamkan mataku. Aku sudah berjanji padamu kan untuk mengurangi konsumsi obat tidur ? Aku tetap menepatinya ..”

“ Bapak ingin mengunjungi Kyuhyun ? Akan saya temani ..”

Siwon menggeleng. “ Tidak perlu. Pekerjaan kita masih banyak. Dan lagi, aku masih percaya jika Kyuhyun tidak ada disana. Dia ada di suatu tempat yang jauh dariku ..”

“ Pak ..”

“ Terdengar seperti saya menolak bahwa Kyuhyun sudah tiada, kan ? Memang benar. Tapi saya tidak peduli. Selagi saya tidak menemukan jasad Kyuhyun, maka bagiku dia masihlah hidup ..”

Titik balik terberat yang dirasakan Siwon adalah selama lima tahun terakhir ia harus menjalani hidup tanpa Kyuhyun disampingnya. Berusaha keras untuk tetap berpikir waras dan tidak melakukan perbuatan nekad seperti saat Kyuhyun mengirimkan surat cerai padanya. Ia sudah berjanji pada Kyuhyun  untuk tidak lagi berbuat bodoh dengan mengakhiri hidupnya seperti itu. Namun, janjinya untuk bahagia mungkin tidak akan pernah dapat ia lakukan. Karena Siwon merasa, ia telah kehilangan warna apapun dalam hidupnya sejak kehilangan Kyuhyun.

Karena baginya, bahagia adalah Kyuhyun.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc

R E C O N C I L I A T I O N (Sequel Of Berpisah) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang