Prolog - Kyuhyun's POV

204 16 0
                                    

Kyuhyun mendudukkan dirinya dengan pelan di sofa ruang tamu flat yang ia sewa selama di Bali. Perutnya sudah membesar karena memang usia kandungannya sudah menginjak 8 bulan. Setelah duduk dengan nyaman, ia kemudian menarik nafas dalam. Menyamankan diri.

Tangannya terulur, meraih ponsel baru miliknya. Berencana menghubungi sang kakak untuk memastikan bahwa kakak lelakinya tersebut akan datang dan mendampinginya bersalin yang menurut perkiraan dokter akan lahir satu bulan lagi.

" Halo, Kyuna.."
" Kak, call me HyunJae. Not Kyuna anymore.."
" Sulit, Kyu. Karena bagi kakak kau tetaplah Kyuhyun. Adik kesayangan kakak.."

Kyuhyun menghela nafas lelah. Menyandarkan tubuhnya di sofa. " Kak, kalau seperti ini orang akan tahu rencanaku.. "

" Kakak di rumah, Kyu. Dan tidak ada siapa pun disini selain kakak sendiri.. "
" Baiklah. Bagaimana keadaan kakak? Makan dengan baik, kan? Istirahat cukup kan?"
" Kakak tahu, kamu tidak sedang menanyakan kabar kakak, Kyu.. "
" Apa maksud kakak? "
" Choi Siwon, isn't right? "
" Kak.. "
" He isn't okay, Kyu. Kalau kamu mau tahu. Kakak bertanya pada HyukJae beberapa waktu yang lalu. Choi Siwon, suamimu yang bersahaja sudah menghilang. Hanya ada Choi Siwon yang tidak bisa disentuh oleh siapapun. Choi Siwon yang hanya peduli pada pekerjaan, bahkan dengan tubuhnya sendiri.. "
" Ini yang terbaik, Kak. Choi Siwon akan sembuh seiring berjalannya waktu, dan tentu saja akan melupakanku. Dan untuk Choi Siwon, kirimkan resep yang akan ku tulis di pesan setelah ini. Dia biasanya akan kembali segar setelah meminumnya.. "
" Dia akan kembali segar saat bertemu denganmu, Kyu.. "
" Kak, kakak tahu keadaannya.. "
" Baiklah. Kakak mengerti. Kakak akan menyusulmu dua minggu lagi. Ada banyak hal yang harus kakak urus agar kepergian kakak tidak mencurigakan. Jaga dirimu baik-baik. Mengerti? "
" Tentu.. "

Kyuhyun berjalan pelan menuju balkon, memejamkan matanya dan menikmati angin sejuk yang menera wajahnya. Lalu memandang sendu kejauhan. Pikirannya berkelana tidak tentu arah. Mantra yang selalu ia ucapkan untuk membuatnya tetap tegak berdiri adalah, ini yang terbaik. Harga mahal yang harus ia bayar, mereka bayar untuk kenyamanan Choi Siwon. Tidak apa apa. Choi Siwon tidak akan kenapa kenapa. Choi Siwon akan baik baik saja. Ia akan kembali ke keluarganya, hidup penuh kedamaian, tidak ada lagi perang dingin, dan mimpi besar suaminya akan terwujud dengan bantuan ayahnya. Kyuhyun percaya itu. Siwon hanya sedang melalui sedikit jalan yang membuatnya bersedih, namun lambat laun, kisah mereka akan terlupakan seiring semua hal yang pasti telah disiapkan oleh orang tua suaminya tersebut. Tangannya mengelus perutnya pelan. Mencari kekuatan dari bayi kecil yang bersemayam di perutnya sekarang.

" Nak, kita akan kuat. Kita akan menguatkan satu sama lain.."
.
.
.
.

Tiga minggu kemudian bayi kecil itu lahir ke dunia, dengan tangis yang memekakan telinga. Kyuhyun tersenyum haru, menitikkan air matanya ketika bayinya ia rengkuh dalam dekapannya.

Bayinya dengan Choi Siwon.

Kangin ikut menangis tersedu melihat perjuangan adik kesayangannya membawa bayi kecil itu ke dunia. Perjuangan yang sangat luar biasa, dan akan lebih luar biasa jika seandainya Siwon yang berdiri disini. Menemani Kyuhyun, dan menyambut putri mereka bersama sama. Seharusnya seperti itu. Kangin tahu betul, memiliki bayi diantara mereka adalah salah satu impian besar Siwon, namun Kyuhyun lagi lagi masih menundanya. Lalu ketika bayi itu hadir, yang pertama kali dilakukan Kyuhyun adalah menemuinya dan menjelaskan secara detail rencana gilanya.
Rencana gila meninggalkan paksa seorang Choi Siwon yang dengan berat ia setujui.

" Kak, lihatlah putriku.."
" Ya. Dia sangat cantik.."
" Aku melihat seluruh wajah ayahnya disini.."
" Kyuhyun.."

Kyuhyun tersenyum. Mengelus pelan pipi putrinya dengan jari telunjuknya. " Tuhan tahu kak, aku melakukan semuanya demi Siwon. Dan dia mengirimkan bayi kecil ini untuk menggantikan Siwon dengan wujud yang lain agar aku tetap dapat merasakan Siwon disekitarku. Benar kan, Kak?"

R E C O N C I L I A T I O N (Sequel Of Berpisah) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang