Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading luvv
---------------------
Chapter sebelumnya…
"Naruto"
"Hm?"
"Aku…ingin putus"
-----
"…"
"…"
"Hah apa maksudmu?"
"A-aku ingin putus denganmu" entah kenapa tiba-tiba hinata menjadi gugup.
"Kenapa? Hey, ada apa hinata? Kenapa tiba-tiba kau seperti ini? Apakah aku ada salah?" tanya naruto beruntut. Hinata menjadi takut, bingung, dan pusing. Ia tidak tau harus menjawab apa.
Ting…tong…
Bel sekolah masuk guru pun sudah datang cepat. Biasa, guru fisika tidak pernah terlambat.
"Kita bicarakan nanti ya, aku harap kau tidak benar-benar menginginkan itu" naruto langsung pergi ke tempat duduknya sebelum gurunya menegurnya.
Sepanjang pembelajaran, hinata tidak bisa fokus ke papan tulis. Ia hanya bisa menatap naruto dan sakura berkali-kali. Merasa bimbang dengan keputusannya. Tetapi dia adalah Hinata Hyuuga. Tidak menyukai pengkhianatan. Tetapi, di sisi lain dia sangat menyukai, dan mencintai naruto. Seakan tidak rela jika naruto harus bersanding dengan sahabatnya.
Hingga bel istirahat berbunyi hinata tidak memperhatikan pelajaran sama sekali. Dia sibuk berkelahi dengan logika dan perasaannya. Hingga dia menemukan jawabannya.
Menurut hinata, tidak ada kata 'selingkuh' di hubungan percintaannya. Jika naruto memang selingkuh maka dia akan melepaskan naruto. Mungkin dia belum jodoh dengan naruto. Jika memang akhirnya jodoh, hinata percaya suatu saat nanti akan bertemu kembali dan memulai kembali. Jika memang tidak jodoh, ia pernah mendengar 'jikadiabukanjodohmu, percayalahjodohmulebihbaik dari dirinya' jadi hinata akan intropeksi diri dan berusaha memperbaiki dirinya sendiri.
Untuk saat ini ia akan mencoba melepas naruto dan ingin lebih fokus ke pendidikan dan masa depannya. Seperti impian orang tua hinata yang ingin hinata menjadi orang sukses dan bisa membantu orang sekitarnya yang membutuhkan.
