Bab 8: Kebakaran

8 3 0
                                    

Tom kembali ke apartemennya. Dia mengumpulkan buku hijau tosca dengan kalung yang dia temukan di TKP. Di bawah lampu baca, Tom mengamati kalung itu. Membalik bandulnya, ada sebuah nama di sana.

“Emira”. Nama yang mirip … mirip dengan kucing yang malang—anabul kesayangan kekasihnya. Binatang manis yang setia menemani hidup Kei, sampai … mati.

Tom menarik napas dalam-dalam. Mengingat itu membuat dadanya terasa sesak. Dia meletakkan kalung ke meja. Meraih buku hijau tosca, mulai membuka.

Dahinya berkerut. Buku harian milik Emir?

Sebelum membuka lembar berikutnya, dia berpikir sejenak, lantas tersenyum miring. Jelas sudah dua orang berkedok itu memang suruhan seseorang, seperti dugaannya ketika melihat mereka membiarkan dompet Yura terjatuh.

Bukan uang atau barang berharga apa pun yang mereka incar, melainkan benda yang saat ini teronggok di hadapan Tom.

Saat hendak membaca isi buku itu, denting pelan terdengar dari laptop. Tom tersentak, denting itu adalah … sesuatu yang ditunggu-ditunggu. Dia urung membaca buku hijau tosca, bergegas mengecek notifikasi itu.

Halo, Tom ….

Sudah sampai mana pengintaianmu? Ketika surel ini yang kau terima, itu artinya kematianku telah valid. Dan kau mungkin sudah mendapatkan salinan identifikasi mengenai jasadku. Tidak mungkin, bukan? Seorang Tom mempercayai kematian seseorang begitu saja?

Jangan bersorak senang dulu, berakhirnya hidupku bukan berarti berakhirnya pekerjaanmu. Kau harus mengusut tuntas atas kematianku. Tentu kau sepakat untuk tidak mempercayai sepenuhnya informasi yang diberikan kepolisian, kadang-kadang mereka memang tidak bisa diandalkan. Itu mengapa aku meminta kau mengambil alih kasus ini, aku ingin mati dengan damai.

Surel ini aku siapkan jauh sebelum kecurigaanku pada Yura. Surel berikutnya akan dipegang oleh orang kepercayaanku. Segala urusan telah aku serahkan padanya.

Jangan mencoba untuk melarikan diri dari pekerjaan ini. Aku sudah menginstruksikan kepada orang kepercayaanku apa yang harus dia lakukan jika kau macam-macam.

Tentang Kei, kekasihmu. Kau ingat, kan? Kurasa kau sudah tidak butuh uang. Kunci tentang Kei pastilah sudah cukup sebagai imbalan.

Selamat bekerja, semoga beruntung.

Emira, manusia yang ingin mati dengan damai.

NB: Surel berikutnya segera menyusul.

Tom lekas membuka pesan baru.

Halo ….

Panggil saya Mr. X … kau pasti telah menerima surel penjelasan mengenai saya. Semua hal yang ditulis dalam surel ini mengikuti instruksi yang diberikan Emira.

Kau tidak berhak membantah atau kau akan menerima konsekuensinya.

Mewakili Emira, saya sepenuhnya tahu, kau sebenarnya sama sekali tidak takut tentang dosa-dosamu yang akan terkuak, karena, tentu hukum apa pun di negeri ini tidak akan mempan untuk bedebah sepertimu.

Tapi, bagaimana dengan kunci tentang tragedi yang menimpa kekasihmu? Kei, itulah yang paling penting bagimu, bukan? Saya hanya mengingatkan kembali.

Melalui saya, Emira akan memberikan kunci tentang peristiwa yang menimpa kekasihmu, dengan syarat kau harus menyelesaikan pekerjaan yang telah diberitahukan di awal.

Emira meminta kau untuk menguak siapa yang telah membunuhnya, dan mengungkapkan apa motifnya.
Sebelum tuntas, kunci itu tidak akan diberikan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MUSLIHAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang