v. spaghetti dan ranjang

1.1K 189 117
                                    

menurut luna, mengobrol dengan niall ternyata tidak seburuk yang ia kira. niall cukup menyenangkan, dan tingkahnya juga menggemaskan. tiga puluh menit telah berlalu, dan kini baik luna maupun niall merasa lapar. jadilah disini luna, berada di dapur hendak menyiapkan makan malam untuknya dan niall. oh, tidak lupa juga elena dan toby pastinya.

awalnya, luna sempat ragu dan berpikir kalau niall tidak mungkin makan makanan yang sama dengannya. tapi nyatanya, niall bilang sendiri kalau ia suka jenis makanan apapun jadi itu tidak akan jadi masalah jika niall memakan makanan manusia.

"kau masak apa?" pertanyaan niall yang tiba-tiba itu membuat luna kaget setengah mati. apalagi saat ini luna sedang memotong daging dengan pisaunya yang tajam. itu nyaris membuat luna memotong jarinya sendiri.

"niall!"

"oops, maaf." niall menyengir.

luna mengelus dadanya kemudian kembali melakukan aktivitasnya. tangannya dengan lincah memotong daging yang berubah menjadi lebih halus.

"aku memasak spaghetti. kau suka kan?"

"tentu!"

"kalau begitu, tunggulah di meja makan. sebentar lagi matang kok."

niall menggeleng, lalu berjalan mendekat ke arah kompor yang telah menyala. dengan sekali gerakan ia melompat dan kini kakinya telah berpijak di tutup panci yang berisikan spaghetti.

"aku ingin membantu."

luna menatap niall sejenak. "tapi kalau kau malah menyusahkan, tidak ada spaghetti untukmu ya."

"oke, setuju."

++

"elena, toby, ayo makan malam! aku membuat spaghetti!" teriak luna dari dapur seraya meletakkan tiga piring yang berisikan spaghetti ke meja makan.

"ya, elena dan toby! ayo makan malam! luna telah membuatkan kalian spaghetti dibantu denganku!" tambah niall yang ikut berteriak membuat luna langsung melotot ke arahnya.

"hih! kau bilang jangan sampai ada yang tau tentang keberadaanmu. tapi kenapa kau malah berteriak seperti itu?! dasar bodoh."

"elena dan kekasihnya tidak akan mendengar teriakanku ini, luna. suaraku terlalu kecil untuk di dengar dari jarak jauh." jelas niall sembari mendudukkan bokongnya di meja makan yang sangat luas baginya. ia mengedarkan pandangannya ke sekitar meja makan, kemudian mengernyit bingung.

"omong-omong, kenapa hanya tiga piring? mana spaghetti untukku?" niall mencari piring keempat miliknya, namun nyatanya memang hanya ada tiga piring di atas meja makan.

"oh iya, aku hampir lupa. sebentar, aku akan mengambilkan piring untukmu."

luna pun berjalan menuju rak piring dan mengambil sebuah piring yang berukuran kecil, yang biasanya digunakan untuk alas cangkir teh milik elena. luna tau kalau itu masih kebesaran untuk niall. namun mau bagaimana lagi, hanya itu piring terkecil yang ia punya-untuk saat ini.

kemudian luna mengambil spaghetti yang masih tersisa cukup banyak di pan, lalu memberikannya ke niall.

"kau serius, luna? kenapa spaghetti untukku dikit sekali? dan untuk apa pula kau meletakkan banyak brokoli di spaghettiku?" niall menerima piring dari luna dan kembali mengernyit. kenapa hanya di piringku saja yang terdapat brokoli? batin niall bingung.

"tubuhmu kecil, jadi kau butuh sayur untuk masa pertumbuhanmu." jawab luna.

"heh! tubuhku memang hanya bisa tumbuh sampai seukuran ini!" protes niall jengkel karena merasa direndahkan oleh luna.

Pocket-sized NiallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang