9

42 13 5
                                    

Tak disangkanya bila semesta seluas jagat raya ini memang mempunyai cara tersendiri menghadiahkan Aron rahasia bumi. Entah itu sesuatu yang mengejutkan maupun diluar nalarnya. Ia tidak sampai berpikir akan tahu banyak tentang kehidupan seseorang. Apa mungkin ini dapat diartikan mengganggu privasi orang lain? Kalau iya, Aron pasti sangat sedih.

Seumur-umur, baru sekali ini saja ia mencampuri urusan orang lain. Terutama masalah yang menimpa sahabatnya sejak 18 tahun silam. Hal ini tak lantas membuatnya merasa menjadi manusia paling paham tentang keadaan keluarga Bruno. Justru Aron akan merasa menyesal telah andil dalam menanggapi masalah yang menerpa hidup lelaki pendiam itu.

Jujur saja, ia tak bermaksud untuk tahu sebanyak itu. Apalagi saat ini Aron memegang amplop cokelat yang berisi alamat sekolah baru Bruno. Kalau saja Bruno tahu dia sudah berada persis didepan gerbang SLB Aisyah. Maka Aron bisa pastikan temannya itu akan malu melihatnya datang membesuknya.

Baiklah kita selesaikan sampai di sini.

Aron tidak layak menjadi seekor ngengat yang meresahkan rumah orang lain. Kehadirannya bukan membawa dampak positif seperti lebah yang menghasilkan madu tetapi bagai lalat yang membawa kuman menjijikkan. Ia tidak mau melangkah lebih jauh lagi kedalam dunia Bruno apalagi mengetahui rahasia kelam keluarganya. Aron hanya ingin menjadi teman yang selalu berada disampingnya bila Bruno memang membutuhkan hal tersebut.

Mengambil absen selama dua hari berturut-turut, Aron rela meninggalkan masa belajarnya untuk memperbaiki rasa tidak tahu dirinya.

Aron berdiri cukup lama didepan sekolah baru Bruno hanya untuk termenung memikirkan apakah temannya itu akan menyambut kedatangannya atau tidak. Aron lebih mencemaskan bila nanti Bruno malah mengusirnya keluar alih-alih mengajaknya masuk kedalam.

Memanjat bismillah, lantas Aron mulai meninggikan kakinya kedepan pelataran gerbang. Dirasanya baru dua petak terbenahi, namun suara meninggi seseorang memudarkan keberaniannya dalam sekejap.

"Tolong jangan halangi Saya bertemu dengan anak Saya." Pinta wanita berpakaian blouse dan sepatu berhak.

Pria berjas dengan wajah congkak nan wibawa itu mengacuhkan si wanita. "Kamu sebut dia anak? Hahaha!! Naif sekali kamu. Lalu selama ini mengapa kamu membiarkannya tinggal di panti asuhan jika kamu menganggapnya anak?! Sementara kamu hidup enak dengan penghasilan Saya."

"Saya tidak meninggalkannya!!! Saya hanya menitipkan Bruno dan akan menjemputnya suatu saat nanti."

"Cih!" Desis pria itu. "Jangan kurang ajar kamu dengan Saya! Apa kamu lupa siapa yang membantumu bertahan selama ini?! SAYA!! Saya yang menafkahi kamu. Saya yang membiayai perawatan suami gila kamu itu. Saya juga yang berhak atas diri kamu sepenuhnya. Ingat!"

"Tapi Saya Ibunya Bruno! Saya merindukan anak Saya, Mas." Wanita tadi menangis tersedu setelah beberapa kali mengatakan nama putranya.

"Anakmu bukan hanya Si bisu itu! Kamu masih punya anak dari suami-suami kamu yang lain." Tegas Sang pria seraya menunjukkan culas bermakna mengejek.

Tubuh Aron spontan menegang. Inner-nya mengeluarkan anak sungai yang menggenang dipelupuk. Tak mampu terbendung lebih lama, tiba-tiba satu persatu air matanya merembes dari asalnya.

Kejutan apa lagi ini?

Belum ada sehari fakta mengejutkan datang dari kehidupan Bruno, sekarang ia harus dipertontonkan lagi dengan sesuatu yang lebih besar dan menyakitkan untuk diketahui.

Salah satu masalah yang menerpa hidup Yan telah berhasil Aron bongkar. Tentang ayah Yan yang mengenal ibu Bruno entah bagaimana cerita itu bermula. Ayah Yan yang melakukan tindak kekerasan terhadap ibu Bruno dengan menyeret wanita itu menuju mobilnya dengan kasar.

Aron tahu semua itu. Aron melihatnya dengan jelas bahwa kedua sahabatnya sebenarnya memiliki ikatan yang tidak begitu sanggup ia jabarkan lebih merinci.

Lalu apa sekarang?

Haruskah Aron tetap menemui Bruno atau mencari Yan dan menjelaskan kepadanya jika ibunya tak hanya satu?

Sungguh. Mengapa Tuhan memberinya ujian serumit ini.

***

note : ada yg baca ga si? 😭 ijin betanya, kalau aku buat ff lagi enakna genre apa? castna sapa? kamu yg baca lebih suka cerita yg panjang bgt atau kek gini? /plak/ halu bgt saya ada yg ngeres😭

Aron || Hamada Asahi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang