21. yang sebenarnya

178 5 0
                                    

Yang udah mampir ke sini wajib memberi votte👩‍❤️‍💋‍👨

Setelah pulang sekolah alyya langsung buru buru pulang, tapi sebelum itu ia sempet kan untuk mampir ke kedai untuk sekedar membeli minuman dan beberapa cemilan "ini pak uang nya" setelah menerima kembalian alyya pergi untuk menuju jalan pulang.

Sesampainya di rumah alyya di kejutkan dengan sosok laki laki yang udah nangkring di dalam rumah nya, "astaghfirullah" kaget nya sambil mengelus dada. Lelaki itu melihat alyya yang baru datang ia langsung berdiri sambil merentangkan tangannya"suprise " teriak nya, tak habis fikir dengan anak ini

"Hayyy alyya" sapanya lalu mendekat untuk menghampiri alyya

Alyya yang bingung harus menjawab apa hanya bisa tersenyum kikuk "i...iya. hehehe"

"Ada apa ya?" Tanya nya, seinget nya mereka berdua nggak memiliki janji apa apa. Galang dengan cepat merubah ekspresi wajah nya "gak memiliki janji?" Tanya nya, alyya mengangguk sambil menggaruk rambut nya yang tak gatal.

"Terus siapa tadi yang bilang pas di sekolah, kalo di rumah boleh ngkakuin apa aja di rumah" ujar Galang sambil menyindir alyya

Alyya mengingat ingat kembali memori pas di sekolah.

Flashback.

"Gapapa ntar kalo ada apa apa sam elu, ntar kabarin gw biar gw kasih hadia" alyya tersenyum dengan jawaban Galang.

"Yaudah iya tapi nanti pas di rumah, lu boleh ngkakuin apa aja sama gw tapi sewajar nya" ucap alyya, Galang sangat seneng dan semangat untuk cepat cepat pulang agar bisa bersama alyya sepuas nya

"Oke beneran ya, jangan boong." Ujar Galang meminta persetujuan dengan apa yang di ucap kan alyya barusan. Alyya mengangguk "iya"

"Sekarang lu berjalan di depan gw ntar gw nyusul di belakang elu" suruh nya dan di setujui oleh alyya, lalu dengan cepat alyya pergi dengan Galang yang berada di belakang nya.

Flashback off.

Setelah itu alyya mengingat tentang percakapan nya tadi sama Galang pas di sekolah.

"Emang iya" elak nya. Dengan gemas Galang mencubit kedua pipi alyya

"Akhh"

"Iiiyhh gimish bgt rasanya pen nyekik"

Galang melepas kan tangannya di pipi alyya, alyya pun mengusap usap pipinya dengan wajah cemberut menahan kesal.

"Ututu cakit yaa" ujar Galang lalu ia kembali menarik pipi alyya lagi "akhhh galanjing lepasin bangsad" dengan cepat garang langsung melepaskan tangan nya dari pipi alyya

Buka nya berenti menjahili alyya Galang malah lebih menyentil bibi alyya

Pluk...

"Akhh anjing, bener bener ye lu"

Umpat alyya, kekesalan nya bertambah seratus derajat gegara bibir nya di setiap sama Galang

"Mulut nyeeee... Sopan bener neng" ujar Galang, alyya hanya memutar bola matanya sambil mengerucutkan bibirnya

"Minggir" usir alyya, ia menabrak badan Galang untuk lalu pergi naik ke atas tangga menuju kamar

Galang yang melihat kekesalan alyya tersenyum kecil "alyyaa... Alyyaa... Lucu banget sih lu" puji nya, setelah itu ada mama Maya yang baru turun dari atas laku menghampiri Galang yang senyam senyum sendiri

"Loh nak Galang, udah lama?" Dengan cepat Galang menetral kan wajah nya saat mendengar suara dari seseorang yang berada di depan nya

"Iya Tan, baru kok " jawab nya lalu mama Maya mempersilahkan Galang untuk duduk

GALANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang