PART 4 [CRAZY ]

20.9K 1K 85
                                    

Photo By Pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Photo By Pinterest





Luna mengerjapkan matanya, ia merasa pergerakan nya begitu terbatas. Tubuhnya seperti dipeluk erat oleh sebuah tangan yang sama sekali tak membiarkan nya bergerak bebas. Perlahan matanya terbuka, menatap seorang Marva yang kini tidur berhadapan di sampingnya dengan tangan yang melingkar posesif di pinggang Luna.

Apa ini?! ia tidur bersama dengan Marva?! Yatuhann...jika nyonya Calista dan Tuan Ryker mengetahui nya ia yakin ia akan dipecat saat ini juga.

"T-tuan Marva..."

Luna shock, ia tak mengingat apapun semalam.Ia hanya ingat perlakuan buruk Marva kepadanya lalu bocah gila ini menunjukan potongan jari manusia dihadapannya. Setelah itu, ia sama sekali tak mengingat apapun.

Luna memegang kepalanya, ia merasa sangat pusing. Lalu dengan perlahan tangannya bergerak menyingkirkan tangan Marva yang begitu kuat memeluknya.

"Sial! Sulit sekali dilepaskan!"

Jujur saja, Luna masih sedikit takut dengan Marva. Trauma dengan Marva yang hampir mematahkan tangan-nya. Rasanya begitu sakit, terlebih bocah semprul satu ini sangat menikmati sekali ekspresi kesakitan nya.

Berbicara tentang tangan, Luna sama sekali tak merasakan sakit lagi seperti kemarin. Sepertinya bocah ini sudah mengembalikan tulang tangannya yang terplintir pada asalnya. Bahkan Luna melihat sendiri kemarin tulang tangannya bengkok, tetapi sekarang sudah kembali seperti semula.

Ah, bagaimana melepaskannya?! tangan Marva benar-benar sulit untuk dilepaskan. Terlebih jaraknya dengan Marva begitu dekat, dan Luna sangat tak nyaman dengan hal ini.

"T-tuan," Luna masih berusaha melepaskan tangan Marva "Tuan lepas...I-ini sudah pagi.."

"Sstttt!!" Marva semakin memeluk erat Luna, mempertipis jarak keduanya. Kini dengan kurang ajarnya Marva kembali menciumi setiap inci lehernya dengan begitu lembut. Mengecupnya dengan gerakan lembut dan perlahan.

"Tuan jangan lagi saya har---"

"CK, kamu mengganggu ku Nuna!" Mata biru Safir Marva menatapnya dengan nyalang, lelaki muda itu tampak tak suka aktivitas tidur nya terganggu.

"Haruskah aku membungkam mulut Nuna agar Nuna diam?!"

Luna benar-benar takut, matanya bahkan tak berani menatap Marva "M-maaf tuan t-tapi ini sudah saatnya t-tuan bersiap untuk sekolah.."

"Buka baju mu!" titah Marva, membuat Luna melotot lebar

Apa?! Buka baju?! Apa anak ini gila?! Dasar mesum!

MARVA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang