Chapter 16

1.1K 118 4
                                    




Sorry for typo

***********************************

Tidak terasa kandungan Wang Yibo sudah memasuki bulan ke-9. Wang Yibo sudah dijadwalkan akan menginap melahirkan satu minggu lagi dan Sean sudah menyiapkan segalanya untuk sang istri tercintanya.

"Sayang aku ke kantor dulu ya"

Sean berpamitan pada Yibo yang tengah duduk disofa dengan meluruskan kakinya di sofa. Wajah Yibo semakin bulat dengan pipi mochi nya dan itu terlihat menggemaskan bagi Sean

"Hm Gege hati-hati"

Sean mengecup kening pipi lalu bibir Yibo "i love baby" lalu menunduk mengecup perut Yibo "jagoan Daddy jangan nakal sama mommy ya"

"Sudah ge nnti Gege telat"

"Hm baiklah kalau ada apa-apa hubungi Gege"

"Iya Gee"

Setelah itu Sean pergi keperusahaan.
Sampai di perusahaan Sean langsung ruangannya

"Ck kenapa bos kita tampan sekali"ucap salah satu karyawan wanita

"Benar tapi sayang kita tidak bisa mengalahkan Pesona istrinya"ucap karyawan lain

"Lagian secantik apapun kau, bos tidak akan memilikimu dia pria yang setia dan sangat mencintai istrinya "ucap yang lain

"Hm benar sekali"

........

"Tuan Xiao siang ini kita ada meeting untuk laporan divisi"ucap Zhao Lusy wanita muda dan kompeten sekertaris Sean. Lusy merupakan pilihan Yibo untuk Sean karena hanya Lusy satu-satunya yang bekerja dengan tulus bukan karena ingin mendekati Sean

"Kita pergi"ucap Sean

Semua orang dari berbagai divisi menunduk hormat saat Sean memasuki ruangan.

"Ayo mulai"ucap Sean setelah duduk di kursi kebesarannya

Lewat beberapa menit ponsel Sean bunyi itu panggilan dari rumah. Sean menatap mereka seakan mengatakan berhenti karena ingin mengangkat panggilan

"Halo"

"Tu-tuan cepat ke rumah sakit Nyonya-"

Dreekk

Belum mendengarkan selesai Sean berdiri dari kursi dan pergi tanpa pamit menuju rumah sakit miliknya.

Hanya dalam 20 menit Sean tiba. Dengan banyak peluh di wajahnya Sean masuk, semua karyawan rumah sakit membungkuk hormat

"dimana istriku"tanya Sean

"Nyonya Muda Berada diruang operasi Tuan. mari saya antar"

Sean mengikuti dari belakang, jarinya meremas jari lain dia sangat khawatir saat ini. Sampai disana sudah ada orangtuanya dan orangtua Yibo.

"Ibu bagaimana? Bagaimana istriku?"tanya Sean dengan cepat

Ibu Sean mengelus bahu Sean "dia sedang berjuang untuk anak kalian"

Sean memeluk sang ibu dengan tetesan air matanya Sean berucap "aku takut"

Mengelus bahu Sean "jangan takut, istrimu orang yang kuat"

Sean melepaskan pelukan lalu menatap ruang operasi "Tuhan aku mohon selamatkan duniaku"gumanan Sean masih di dengar mereka karena suasana terlalu hening

Ibu Yibo menepuk pundak Sean "duniamu akan baik-baik saja, jangan takut"

Tidak lama terdengar suara tangis bayi

Ooeekk..ooeekk..

"Ibu.."Xiao menatap mereka dengan derai air mata "ak-aku jadi Ayah hikss.."Sean menangis haru

"Selamat Sean kamu menyandang predikat seorang Ayah mulai hari ini"ucap Ayah Sean

Ceklek

Dokter keluar dan menatap mereka "selamat Tuan muda Xiao anak anda laki-laki lahir dengan selamat"

"Terimakasih"ucap Sean

"Hanya saya istri anda-"

"Ada apa dengan istriku?"

"Maaf istri anda mengalami koma karena pendarahan hebat. kami hampir tidak bisa menyelamatkan Nyonya"

Sean hampir limbung tapi ditahan Ayahnya.

Sean menggeleng dia menangis di pelukan Nyonya Xiao "ibu istriku"

Nyonya Wang pun menangis dalam dekapan sang suami. Yibo dengan sekuat tenaga berusaha menyelamatkan anak mereka dan hampir mengorbankan nyawanya sendiri. Sean tidak tahu apa jadinya jika dia kehilangan Yibo, dia akan tetap hidup tapi jiwanya akan mati mati, jika hal itu sampai terjadi

************************************

Jangan lupa vote+komen•Thank you•See you next chapter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa vote+komen

Thank you

See you next chapter

My Cold Lover (Zhanyi)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang