Chapter 9

1.3K 133 7
                                    




Sorry for typo

************************************

Dirungan minim pencahayaan itu mungkin kata yang pas untuk kondisi dilraba saat ini jauh dari kata sangat baik. Pakaian yang dia gunakan sudah tidak layak digunakan tubuh penuh dengan kissmark juga lebam yang dia dapatkan dari para anak buah sean. apalagi tubuh nya yang kini dipenuhi oleh cairan putih dari para anak buah Sean. Menyesal tentu saja dilraba menyesal tapi mau bagaimana lagi dia sendiri yang menggali kuburnya

Tap... tap...

Langkah kaki terdengar berjalan mengarah ke ruangan dimana dilraba disekap

“bos”ucap serempak anak buah Sean menunduk hormat pada Sean

“bagaimana dengannya?’tanya Sean

“kami melakukan tugas sesuai yang bos perintahkan”ucap salah satu anak buah Sean

“bagus”

Sean berjalan kearah dilraba yang mungkin diambang batas kesadaran karena dilihat matanya terbuka tidak lama tertutup lagi

Sean menyeringai dan berjongkok didepan dilraba
“bagaimana kabarmu?”tanya sean dengan santai

Dilraba dengan susah mendongak melihat sean dengan tatapan benci juga marah “kenapa tidak membunuhku saja!!”

Sean berdecak malas “ck kau tidak pantas untuk mati itu terlalu mudah untukmu"

“oh iya bagaimana rasanya digilir oleh anak buahku enak?”tanya Sean

“bajingan kau sean!!”teriak dilraba namun terdengar begitu lemah

Sean terkekeh dan berucap “bukannya itu yang kau mau jalang? Seharusnya kau bertrimakasih padaku karena memberikanmu kesenangan dengan Cuma-cuma”

Sean mendekat dan menarik rambut dilraba hingga kepalanya mendongak ke atas “dengar aku akan melepaskan mu tapi ingat jika namaku berani keluar dari mulut busuk mu atau kau berani melawanku maka jagan salahkan aku jika keluarga kalian aku hancurkan seperti aku menghancurkan keluarga yang”ucap sean menatap dilraba tajam

Sean menghempas dilraba hingga terjatuh lalu membersihkan tangannya seperti dirinya baru saja memegang kotoran

“kalian kemari!”panggil Sean pada anak buahnya

“iya bos”ucap semuanya serempak

“beri dia pakaian yang layak fangxin akan mengurus semua keperluannya besok seret dia ke bandara dan pulangkan dia ke keluarganya”ucap sean

“baik bos”

Sean kembali menatap dilraba dengan tajam “ingat kata-kataku dilraba jangan sampai namaku keluar dari mulutmu”ucap sean lalu pergi dari sana

Sean masih memiliki sedikit rasa kasihan pada dilraba hingga memilih melepaskan dilraba namun siapa yang tahu, dilraba sendiri mungkin sehat secara fisik nanti tapi tidak dengan mentalnya dan itu juga yang Sean harapkan

Sean pulang ke masion xiao tibanya disana sang ayah langsung menatapnya tajam
“ikut ayah”ucap Tuan Xiao

Sean dengan santai mengikuti Ayahnya hinga ke ruang kerja sang Ayah. Tuan Xiao lalu berbalik menatap Sean

“apa kau tidak ingin menjelaskan sesuatu?”tanya Tuan Xiao menatap sean

“apa yang harus aku jelaskan”ucap Sean dengan wajah datarnya

“jangan mengelak Sean. Ayah tau kau yang membuat perusahaan yang hingga hancur seperti itu”ucap Tuan Xiao

“jangan salahkan aku salahkan anaknya yang berani mengusikku apalagi tunanganku”ucap Sean dingin

My Cold Lover (Zhanyi)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang