Seperti yang dikatakan marka, mereka benar benar cuddle dirumahnya. Marka mendusel layaknya anak bayi yang baru ketemu ibunya. Jean hanya terkekeh dan mengusap rambutnya dengan sayang.
"Nyaman banget, bau kamu manis banget ayy"
"Makasi ka, kakak juga wangi haha kakak geli jangan ciumin leher aku ih" ucap jean kegelian. Marka terkekeh lalu menatap jean dengan intens
"Sayang"
"Apa kakak? butuh sesuatu?"
"Ayo jalan jalan? kita keliling naik sepeda" jean hanya mengangguk dan mereka saling berciuman
Setelahnya...
Mereka benar berkeliling kota menggunakan sepeda yang ada di rumah marka. Tadinya adik marka mau ikut cuma marka memelototi adiknya dan berakhir mereka harus terus membujuk adik marka.
Mereka sampai di taman kota, mereka berdua bergandengan tangan dengan mesra. Jean sungguh senang jika ngedate dengan hal sederhana seperti ini. Biasanya marka selalu ngajak ngedate ke tempat mahal.
Mereka duduk di bangku yang sudah tersedia. Mereka bercerita tentang masa masa mereka saat pdkt. Tiba tiba ada bola melayang ke arah mereka dan mengenai kepala marka. Marka tentu marah dan mengambil bola tersebut
"Siapa yang melempar ini!!" Marah marka. Tiba tiba ada seorang remaja yang menghampiri mereka
"Halo ka, maaf ya. Ga sengaja serius. Tadi temenku yang lempar hehe" ucap anak tersebut sambil nyengir lebar.
"Siapa namamu?"
"Namaku Chandra, ka"
"Lain kali hati hati ya?"
Chandra mengangguk dan mengambil bola lalu pergi. Jean mengusap usap rambut marka
"Sabar ya ka, namanya juga anak kecil"
Marka hanya mengangguk dan mereka kembali melanjutkan kencan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
clingy boy
FanfictionKisah orang lain mah dominan selalu paling tegas, lalu bagaimana dengan marka? tingkahnya seperti anak kecil minta permen. Jean sampai pusing menghadapinya. tapi kalau udah cinta mau kek apapun tetap cinta, betul atau betul?