Gadis ENERGEN

156 26 18
                                    

Warning! Jika ada kesamaan dalam cerita ini, itu adalah unsur ketidak sengajaan. Ini murni dari pemikiran saya sendiri.

Naruto punya om Masashi Kishimoto, saya cuma pinjam semoga om Kishimoto ngebolehin.












Setiap tatapan mereka bertemu, Naruto selalu mengagumi keindahan bola mata yang terpancar bening.

Kecantikan wanita itu tidak menutupi ada kekosongan di hatinya. Naruto tidak tahu mengapa ia begitu memperhatikan gadis itu. Seakan ada magnet yang menarik kuat.

Mereka tidak pernah berbicara kecuali ketika gadis itu membeli satu renteng ENERGEN di supermarket tempat Naruto bekerja sebagai kasir.

Setiap melewati halaman rumah sederhana minimalis yang terlihat hangat dari kejauhan, Naruto selalu terpana melihat Gadis itu yang duduk di bangku taman kecil di depan rumah. Dengan termos air panas dan gelas kosong berwarna biru di sampingnya, dan satu gelas berwarna ungu lembut berisi ENERGEN hangat yang Naruto yakini rasa kacang hijau yang gadis itu beli beberapa hari yang lalu.

Nampak sedikit aneh, perempuan itu seolah begitu menikmati pagi hari dengan gelas kosong di sampingnya dan sambil tersenyum menikmati segelas ENERGEN hangat di tangannya.

Entah karena begitu terpana atau memang kelalaiannya, Naruto tersandung kaleng bekas minuman sehingga membuat ia terjatuh.

Tidak hanya itu, sepertinya kakinya sedikit keseleo. Sakit sekali rasanya.

Namun entah angin apa yang berhembus pagi ini. Sepasang kaki sudah berdiri di depannya sambil mengulurkan tangannya.

"Kau tidak apa-apa?"

Bagaimana mungkin Naruto tidak apa-apa ketika gadis itu berdiri menjulang di depannya? Sekarang jantung terasa tidak nyaman karena berdetak kencang tidak karuan.

Antara sadar dan tidak, Naruto sudah duduk di bangku tempat gadis itu tadi duduk, dengan gadis itu yang kini mengolesi kakinya dengan minyak yang terasa hangat.

Selesai, kakinya sudah terasa nyaman.

"Kau mau ENERGEN?"

Tampa menunggu jawaban gadis itu sudah membuat segelas ENERGEN dalam gelas kosong berwarna biru.

"Terimakasih, aku harus pergi bekerja...."

Setelah menghabiskan segelas ENERGEN di tangannya, Naruto segera berdiri.

"Uum... Namaku Naruto, kalau boleh tau siapa namamu?"

Sedikit canggung Naruto mengulurkan tangannya yang langsung di sambut hangat.

" Namaku Hinata..., Senang bertemu lagi dengan mu Naruto-kun...."

Rasanya sedikit malu mendengar perempuan itu senang bertemu lagi dengannya. Tapi kenapa rasanya begitu aneh? Mereka seolah pernah begitu akrab.

Dengan sedikit tertatih Naruto keluar dari pekarangan rumah Hinata.

"Kau belum mengingatku Naruto-kun? Aku akan buat kau mengingatku lagi...."

Senyum manis Hinata mengiringi setiap langkah Naruto.

.

.
.

"Sepertinya kau sangat suka sekali ENERGEN."

Naruto bertanya saat Hinata datang kekasir dengan beberapa belanjaan dan tidak lupa ENERGEN.

Hinata tersenyum dan mengangguk.

"ENERGEN menyelamatkan perutku yang kelaparan dan membuat aku selalu teringat seseorang. ENERGEN dan penyelamat hidupku."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kumpulan One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang