My love

991 99 9
                                    

Naruto punya om Masashi kishimoto. Saya cuman pinjam, semoga om Kishi ngebolehin.

Warning: mengandung unsur drama. Typo dan kekurangan yang melekat di diri saya.

Cerita hanya untuk hiburan semata, jika ada kesamaan itu adalah unsur ketidak sengajaan.

Lagu; Jauh by Afgan.
























Di sebuah restouran ternama, di LA.

"Senang bekerja sama dengan anda, Naruto -san." lelaki yang menjadi rekan bisnis Naruto mengulurkan tangan hendak menjabat dan di sambut Naruto dengan pasti.

"Tentu, terima kasih karena sudah mempercayakan kami, Kimimaru -san."

"Kalau begitu kami permisi...."

Setelah kepergian Kimimaru dan asistennya, Naruto tidak langsung beranjak dari restouran itu. Suasana tenang dalam ruangan pribadi itu membuat Naruto betah berada di sana, melihat kaca besar yang menunjukan pemandangan lalu-lalang manusia yang sibuk dengan kehidupan mereka di kota itu.

Entah kenapa hati dan pikirannya meneriakan sebuah nama,

Hinata....

Dirinya sudah sering ke kota ini, kota di mana Hinata-nya tinggal. Namun tidak sekalipun mereka bertemu. Naruto mentertawai dirinya sendiri yang berharap Hinata tiba-tiba muncul seperti drama-drama kesukaan mantan isterinya itu.

Bodoh! Ia mencaci diri sendiri. Kalau pun mereka bertemu lantas Hinata akan kembali padanya dengan mudah? Jangan naif! Hati yang telah tersakiti tidak akan bisa sembub dengan mudah.

Naruto sadar dirinya terlalu banyak berharap pada Hinata, tidak peduli perempuan itu sudah melupakannya atau tidak. Bukankah manusia hidup dengan harapan? Maka Hinata adalah harapan tertinggi dalam hidup Naruto. Perempuan yang menjadi poros hidupnya walaupun perempuan itu telah pergi.

Naruto menghela nafas lelah, Ia sudah berusaha mencari Hinatanya dengan segala cara, bahkan ia mengemis di kaki Hiashi untuk dapat bertemu dengan Hinata, cinta yang telah Ia hianati. Namun yang dirinya dapatkan hanyalah amukan dari mantan mertuanya itu.

Ayah mana yang tidak terluka melihat anak-anaknya terluka? Naruto paham, dirinya pantas mendapatkan hukuman. Tapi tidak bisakah Tuhan sedikit berbaik hati padanya? Sudah cukup empat tahun ia menunggu Hinata untuk kembali bersamanya, setidaknya izinkan dirinya bertemu dengan Hinata. Ia sangat merindukan perempuan itu. Ia ingin meminta maaf, walaupun ia harus berhadapan dengan kemurkaan Hinata, dirinya ihklas.

Ia masih ingin berjuang, sekali lagi....

Naruto menyudahi lamunannya dan segera bangkit dari tempatnya duduk. Ia akan kembali ke Jepang besok pagi karena ia masih ingin mengelilingi kota ini, berharap bisa bertemu dengan Hinata... Semoga....

"Auuuhhh!"

Naruto terkejut saat membuka pintu ruangan VIV yang ia tempati, ada seorang bocah yang jatuh terjerembab kedalam. Apakah bocah itu bersandar pada pintu?

"Kau tidak apa-apa?" Naruto membantu bocah itu berdiri. " kenapa begitu mirip dengan ku....?"

"Paman! Kalau mau buka pintu, di ketuk dulu!" Bocah itu besungut-sungut membuat Naruto mengerutkan alis. Mengetuk pintu?

Kumpulan One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang