PART |2|

3 3 0
                                    

Part lanjutan...

-
-
-
''Bertemu denganmu adalah ketidaksengajaan yang menyenangkan, tapi kini menjadi yang sangat menyakitkan''

~Zinus Jerartha Helqi~
-
-
-

Sepasang kekasih yang sedang duduk bersama di taman belakang, tetapi sang wanita terlihat gelisah, ia ragu atas keputusannya saat ini. Haruskah dia melakukan langkah ini? Ada rasa sakit yang ia rasakan.

''Maafkan diriku jika berkenalan denganmu tidak membawa manfaat apapun untukmu,'' ujar Qira yang memulai pembicaraan.

''Kamu kenapa, ada masalah emang? Kalau ada masalah cerita aja sayang,'' ucap Artha.

''Aku mau akhiri hubungan kita,'' lirih Qira dengan menundukkan kepalanya, jujur hatinya sakit mengucapkan itu.

''Aku ada buat salah sama kamu?'' tanya Artha dengan perasaan panik.

''Dari awal kita memang salah, seharusnya kita tidak menjalin hubungan yang tidak seharusnya dilakukan dalam keyakinanku,'' jawab Qira dengan melihat wajah Artha.

''Aku serasa dipukul mundur oleh keadaan, dipaksa menetap oleh perasaan dan menyerah dengan kenyataan. Dan sialnya hari ini kurasakan di saat bertepatan dengan hari jadian kita 2 bulan ini,'' ucap Artha serius dengan tatapan kecewa.

''Aku berhenti mengharapakanmu bukan karena keinginanku sendiri, melainkan sebuah keharusan yang harus aku lakukan,'' ujar Qira dengan hati yang ikhlas.

''Apakah karena keyakinan kau mau akhiri hubungan ini?'' tanya Artha.

''Itu alasan salah satunya, alasan lainnya juga karena aku mau berubah, banyak yang harus kupersiapkan setelah lulus nanti, apalagi aku tidak mau mengambil kamu dari Tuhanmu,'' jawab Qira sambil tersenyum dengan mata yang sudah mengeluarkan air mata.

''Bertemu denganmu adalah ketidaksengajaan yang menyenangkan, tapi kini menjadi yang sangat menyakitkannya,'' ujar Artha dengan perasaan hancur, ia pun berdiri dan pergi entah kemana.

Sedangkan di balik pohon yang tepatnya di belakang kursi yang diduduki oleh Qira dan Artha yang tak jauh, ada seorang pria yang mendengar semua pembicaraan dari keduanya.

Seorang pria yang terharu mendengar pembicaraan dari sepasang kekasih tersebut, ia merasa egois sekarang. Biarlah, ia ingin gadis itu berubah, ia telah berjanji pada Ayah dari gadis tersebut untuk mengubah anaknya jika bersama dengannya.

''Kalimat yang ku ucapkan dulu itu bukan main-main. Walau tanpa sepengetahuanmu aku akan tetap menghormatimu seperti yang seharusnya kulakukan,'' gumam pria tersebut.

•••

Sekarang Qira dan Kiza telah duduk di kursi kantin untuk mengisi perut mereka. Yah, setalah berbicara dengan Artha, ia pergi menemui Kiza di kantin.

''Bagaimana?'' tanya Kiza yang memulai pembicaraan. Qira yang mengetahui maksud Kiza pun mengangguk pelan.

''Alhamdulillah, langkahmu sekarang adalah merubah dirimu,'' ujar Kiza.

''Satu pertanyaan yang ingin mempertanyakan padamu Kiza. Pada posisi seperti ini, apakah ada seseorang yang ingin kamu miliki?'' tanya Qira

''Berbicara tentang seseorang yang ingin kumiliki itu memang ada, tetapi aku sadar aku tidak bisa menentukannya sendiri melainkan hanya pada Penciptaku. Untuk sekarang aku ingin menghindari (17 : 32), sedang menanti (51 : 49), tetapi tidak melupakan akan (21 : 35). Jangan malu jadi jomblo, ingat! Indonesia merdeka karena bersatu bukan berdua,'' jawab Kiza dengan niat candaan. Entahlah, Kiza senang mendengar tawa dari sahabatnya ini sekarang.

Membagi pengetahuan memang menjadi keharusan, seperti halnya seorang Araz, sekarang ia berbicara di depan seluruh siswa siswi SMAN NUSANTARA.

''Kepada lelaki akhir zaman, engkau pemilik tulang rusuk wanita, jangan kau harapkan kesempurnaan wanita yang kau jadikan pasangan nanti, karena wanita juga punya keterbatasan. Ingatlah, wanita yang kau nikahi kelak tak setangguh Khadijah, tak secerdas Aisyah dan tak seshalihah Fathimah. Kepada wanita akhir zaman, sayangilah imam rumah tangga mu kelak, karena merekalah yang membawamu ke surga-Nya, berbakti lah kepada mereka, karena surgamu terletak pada kerindhoan nya. Ingatlah, laki-laki yang kau nikahi nanti tak sesempurna Nabi Muhammad Saw, tak setampan Nabi Yusuf As dan tak sekaya Nabi Sulaiman As,'' ucap Pak Araz tegas dengan memegang mic di tangannya sambil melirik Qira sekilas.

''Nanti wanita akan dihadapkan dua pilihan, antara menikah dengan seseorang yang mencintainya, ataukah menunggu seseorang yang dicintainya untuk menikahi dirinya, sedangkan satu kepastian yang takkan mungkin ter-elakan adalah didatangi kematian!'' lanjut Pak Araz.

Semua orang yang mendengar penjelasan dari Pak Araz terdiam. Entahlah, mungkinkah mereka telah menyadari kesalahannya. Jauh dari lubuk hati Qira, ia menyadari kesalahannya sekarang.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi tanda ada pesan masuk, pesan dari nomor yang tidak di kenal. Ia mengerutkan keningnya saat mengetahui siapa pengirim pesan tersebut.

Di sebuah ruangan yang begitu minimalis dengan barang yang tertata rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah ruangan yang begitu minimalis dengan barang yang tertata rapi. Seorang wanita yang duduk di hadapan seorang pria yang berprofesi sebagai seorang Guru.

''Ada kabar duka dari keluargamu,''ujar Pak Araz.

''Kabar duka apa, Pak?'' tanya Qira dengan pikiran yang mulai menjalar.

''Ayahmu meninggal,'' jawab Pak Araz dengan pelan.

Setelah kata itu terucap dari mulut Pak Araz, ia terdiam dan menunduk sambil menangis. Tetapi saat ingin berdiri, ia merasakan pelukan dari seseorang. Yah, Pak Araz yang memeluk Qira, ia berniat menenangkannya. Tetapi itu membuat Qira kaget bukan main, seorang yang paham agama berani memeluk seorang wanita. Tetapi untuk sekarang dia tidak mau memikirkan yang lain, ia ingin pulang sekarang.

Setelah pemakaman selesai, Qira merasa dunia begitu jahat padanya. Pelindungnya telah pergi untuk selama-lamanya.

''Ayah jahat, kenapa ninggalin Qira, hiks... hiks... Ayah sekarang udah nggak ngerasain sakit kan?'' tanya Qira pada gundukan tanah di hadapannya dengan mata yang bengkak.

•••

PENJELASAN ;


°°°17 : 32°°°
Q.S. Al-Israa 17 : 32

''Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk''

°°°51 : 49°°°
Q.S. Adh-Dhaariyat 51 : 49

''Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)''

°°°21 : 35°°°
Q.S. Al-Anbiyaa 21 : 35

''Setiap yang bernyawa akan mati, kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada kami''


°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Lanjut ke part selanjutnya.....

Tapi jangan lupa vote ya gays....
👇🏻👇🏻

51 : 49 Yang TersembunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang