O5 : masa lalu

821 132 26
                                    

"Ling! Kalau sudah besar, kau menikah denganku ya! Pokoknya tidak ada yang boleh menikah dengan mu, kecuali aku! Zilong! Hanya Zilong yang boleh! Okay? Janji ya Ling! "

"Okay^^ "

Kejadian itu sudah lama sekali. Itu adalah hari dimana perjanjian mereka dimulai, semua hari terasa menyenangkan. Hanya ada kebagiaan disana. Apa kalian penasaran dengan awal mula mereka bertemu? Apakah sepenasaran itu? Haha , baiklah. Pertemuan mereka tidak begitu istimewa, sama seperti pertemuan dua insan di cerita romantis lainnya.

Mereka bertemu tanpa sengaja. Saat itu hari sudah malam, Zilong sedang menunggu ayah nya pulang untuk membawa kan nya ikan yang telah ayah nya tangkap di lautan. Ya. Ayahnya adalah nelayan. Mereka tinggal di dekat lautan. Rumah mereka kecil, tapi Zilong tidak pernah bersedih. Meski hidup dengan kemiskinan, bahkan Zilong belum sekolah padahal anak seusia dirinya, wajarnya sudah bersekolah di sekolah dasar namun ia tidak. Ia sama sekali tidak sedih, yang terpenting ia bisa hidup bahagia dengan orang tuanya. Dan makan ikan setiap hari!

Malam itu dirinya dan ibunya belum makan malam, dan ayah nya belum datang kerumah atau anggap saja ia pulang larut karena harus memancing ikan. Entahlah, mungkin kesusahan mendapat ikan untuk dijual ke pasar besok (?). ibunya sudah bilang untuk menunggu ayahnya dirumah saja. Tapi Zilong menolak. Ia ingin menunggu ayah nya sembari bermain pasir di dekat laut.

"fufufufu" - Zilong kecil mulai menggambar asal di atas pasir. tangan kecil dan kurusnya mulai bergerak lincah, menggambar sesuatu. Entah Zilong itu bodoh atau memang dari lahir berotak dengkul, ia menggambar terlalu dekat dengan air. Jadi ke ujung air gitu gambar nya. Padahal pasir nya banyak tapi ia sengaja gambar didekat air laut supaya gampang diterpa air nantinya.

"Apa itu?" - dari balik batu muncul suara. Zilong tidak menoleh, ia masih asik menggerakkan ranting kayu itu dan menggambar pasirnya. "Apa itu manusia lainnya?" - suara itu kembali bertanya.

Zilong mengangguk sebagai jawaban, "ini aku, ini ibu dan ini ayah" - Zilong menunjukkan maksud dari apa yang ia gambar, lalu menoleh ke arah suara. "Bagus kan?"

Anak kecil yang tadi bertanya kepada Zilong mengangguk. "Itu bagus. Bisakah kau gambar aku juga?" - tanya nya lagi.

Zilong memperhatikan anak itu, terlihat aneh. "Apa yang terjadi dengan kakimu?" - Zilong menunjuk ekor itu dengan ranting kayu. Ia tidak mendekati anak itu, terlihat aneh pikirnya.

"Aku tidak punya kaki ..." - anak kecil itu terlihat sedih, dirinya bergerak mendekati Zilong dengan cara mengesot. "Aku memiliki ekor, kamu mau menyentuh nya?"

Sejujurnya Zilong kecil sangat penasaran. Ekor itu sungguh lucu dan berkelap-kelip, sangat bagus. Seperti manik manik kalung yang sering ibunya buat dikala ibunya bosan. Zilong perlahan lahan mendekati pria berekor itu dan menyentuh ekornya. "Ini seperti ikan" - ucap Zilong. Ini adalah kali pertama ia melihat spesies makhluk hidup selain manusia.

Dan ini juga pertama kali nya duyung itu berinteraksi dengan manusia. "Namaku, zilong. Siapa namamu?" - tanya Zilong. Membuat duyung itu menganga. Pasalnya ia tidak punya nama. Dirinya adalah anak yatim piatu. Ia tidak dirawat oleh orang tua di pulau Pasific. Dirinya ditempatkan disemacam panti asuhan, namun tidak dijaga oleh ketat. Dirinya bahkan tidak pernah dipanggil dengan nama. Semua duyung di panti asuhan memangilnya kurus. Karena memang ia kurus tidak terawat. Tapi dari sana, tetap ada kecantikan murni. Kurus membuat Ling semakin indah. Ya. Tepat sekali. Duyung itu pasti adalah Ling. Siapa lagi kalau bukan Ling?

"Kau tidak punya nama?" - Zilong menebak. Dari ekspresi wajah nya sudah pasti ia tidak punya nama. "Bagaimana kalau aku memberi mu sebuah nama? Agar kita bisa mudah berteman nantinya!" - usul Zilong. Anak ini memang sok asik dari sana nya. Biasa, faktor tidak punya temen. Siapa yang mau temenan sama anak miskin seperti dirinya?

Love Story of the Merman [ZiLing] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang