Part 37. Misunderstanding .

391 39 13
                                    

Annyeong terimakasih masih setia nunggu updatenya Moon.
Jangan lupa vote dan komentarnya yaa.
Dan seperti biasa biarkan haluku mengalir sesuai dengan keinginanku 😌.

Borahae 💜💜💜

Happy Reading!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!!

***
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Selesai menyantap makan malam mereka,Neona mengajak Arthur untuk berbicara diluar pondok.

"Kalian beristirahatlah,besok sebelum matahari terbit kita mencari tanaman Obat dan kembali ke istana" ujar Neona merapikan piring bekas makan mereka.

"Kau berbicaralah dengan pangeran Neona,biar kami yang membereskan ini semua" gumam Lynelle mengambil alih piring-piring kotor dari tangan Neona .

"Lyn benar,kau pergilah bawa jantanmu itu pergi dari sini,sorot matanya seolah ingin menerkamku karena berdekatan denganmu" timpal Ervin sedikit kesal karena Arthur selalu memasang wajah datar dan tatapan tajam kepada dirinya.

"Baiklah,aku harus membicarakan semuanya sebelum kembali ke istana" Neona menuruti keinginan kedua sahabatnya itu.

Neona beranjak meninggalkan dapur kecilnya menghampiri Arthur.

"Ada yang harus kita bicarakan " ajak Neona menatap Arthur serius.

"Jika kau ingin membahas permintaanmu yang tidak masuk akal itu, lupakanlah Neona aku tidak ingin membicarakan itu lagi" tolak Arthur datar.

"Aku tahu itu kau tidak perlu khawatir,tapi ini tentang perjanjian damai yang aku tawarkan kepada mereka"  balas Neona tenang namun membuat Arthur terkejut.

"Perjanjian damai? dengan siapa ? Mahluk penghisap itu?" tanya Arthur menatap tajam Neona yang membalas tatapannya dengan senyum tenangnya.

"Ayo,kita bicarakan ini diluar " ajak Neona beranjak meninggalkan Arthur yang sudah bersiap mengeluarkan penolakannya namun urung diucapkan karena Neona sudah berjalan meninggalkan dirinya, dengan cepat Arthur bangkit dari duduknya dan menyusul langkah Neona yang berjalan menjauhi pondok menuju pagar pembatas sungai.

Arthur berdiri disisi Neona menatap lurus gelapnya sungai dan lembah.

"Apa maksudmu dengan kesepakatan damai Luna?" tanya Arthur menatap Neona lurus.

"Menghentikan dendam masalalu ini Arthur, Queen Reine sekarang sudah tidak ada,jadi aku rasa kita bisa menghentikan permusuhan ini" jawab Neona menatap serius Arthur yang tidak setuju dengan rencana sang Luna.

"Tidak Neona,tidak akan pernah ada perdamaian diantara mahluk penghisap itu dengan srigala, kita harus membasmi mereka semua baru seluruh wilayah pack akan aman"  tegas Arthur menatap tajam Neona.

"Lalu menurutmu, para pengikut klan Altair yang masih tersisa tidak akan balas dendam jika kau membunuh pemimpin mereka?" tanya Neona menatap Arthur serius.

Moon (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang