PART 48. Formalize the wedding (21++) 🔥🔥

302 36 25
                                    

Annyeong terimakasih masih setia nunggu updated Moon.
Jangan lupa vote dan komentarnya ya.
Bacalah selagi ongoing karena setelah tamat akan di unpub sebagian partnya.dan biarkan haluku mengalir sesuai dengan keinginanku 😌.

Borahae 💜💜💜

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

***
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Neona menatap bulan penuh yang bersinar terang diatas langit gelap.
Cahayanya yang terang keemasan membuat Altar diselimuti cahayanya.

"Haruskah kita membuat perjanjian dihadapan moon goddess?" gumam Neona pelan.

"Kau tidak mungkin berfikir untuk mundur Neona,atau kau melarikan diri" Sahut Gabriella  tegas.

"Menjadi Luna untuk Pack Hitam bukanlah impianku Gabby, kebebasanku akan hilang setelah aku dinobatkan menjadi Luna, akan sangat sulit bagiku untuk bertemu dengan kedua sahabatku " balas Neona pelan.

"Aku mengerti Neona,kita tidak akan bisa berpetualang dengan bebas seperti dahulu tetapi menjadi Luna adalah takdir kita dan melindungi pack hitam adalah keinginan kita" balas Gabriella lagi.

Neona hanya menghela nafasnya pelan kemudian beranjak dari pinggir jendela menghampiri sang Ayah yang datang menghampiri dan akan mengantarkannya ke Altar.

"Ada apa nak,kau terlihat muram?" Tanya Chann Gerda menatap khawatir putri sulungnya.

"Tidak apa-apa Ayah, hanya saja aku pasti akan merindukan kalian,terutama masakan ibu" senyum Neona menenangkan sang Ayah.

Chann Gerda tersenyum menatap sang putri kemudian tangannya dengan lembut mengusap pucuk kepala sang putri.

"Kau dapat mengunjungi kami Neona , bahkan setelah bayi-bayimu lahir kau bisa mengajak mereka" senyum Chann Gerda lembut.

Neona tersenyum mengangguk kemudian menggandeng lengan sang Ayah yang terulur kepadanya.

"Kau sudah siap?" Tanya Chann Gerda memastikan kesiapan sang putri menuju Altar.

"Sudah Ayah " angguk Neona tersenyum tipis kemudian perlahan mengikuti langkah sang Ayah meninggalkan kamar milik Arthur.

***

Arthur  bersiap menuju Altar setelah memeriksa penampilannya kembali dirinya tersenyum tipis mengingat sebentar lagi dirinya resmi menjadi suami dari Neona.

"Kau pasti sangat bahagia Arthur karena akhirnya Neona akan menjadi Luna kita"  
Ejek Sebastian.

"Tentu saja Bastian, walaupun aku tahu Neona belum menerimaku dengan tulus" senyum Arthur tipis.

"Itu salahmu sendiri yang sudah menyakiti Luna, bahkan kau dengan tega membuangnya setelah malam itu" sahut Sebastian kesal.

"Ya aku tahu itu, itulah sebabnya aku berusaha meluluhkan hatinya agar bisa menerima diriku sebagai Alphannya" desah Arthur pelan.

Moon (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang