2

84 10 0
                                    

kini sekitar jam setengah tujuh keluarga kecil itu sudah terlihat rapi dengan pakai an nya.

"sudah siap semua? ayo berangkat" ajak dimas dengan menggandeng tangan anak anak nya.

"let's gooo brum brum" ucap jibral dengan semangat.

jika kalian ingin tau keluarga itu sangat terlihat bahagia di dalam mobil mereka tertawa, bernyanyi nyanyi, mungkin orang orang yang melihat dari luar bisa merasakan keirian.

tanpa mereka sadari mereka sudah sampai di tempat tujuan, mereka pun turun dari mobil menuju taman itu.

"ayo bundaa gelar tikarr nyaaa" semangat yerin.

"iya sayang sebentar aduh kalian ini sangat semangat sekali" kekeh erika dengan menggelar tikar nya.

kini mereka tengah asik menyantap makanan yang mereka bawa dari rumah, mereka menyantap nya dengan bahagia.

"kaka seneng banget deh bisa kumpul kaya gini soal nya biasa nya ayah selalu sibuk sama kerjaan ayah" kata jendral.

"benar kah? bagus lah jika kalian senang ayah juga ikut senang" kata dimas dengan mengelus surai rambut sang anak.

"eung ayah jibral ingin bermain di sana boleh?" izin jibral ke ayah nya.

"boleh sayang, tapi di temani kak jendral ya" kata dimas.

"kenapa ka jeje ayah? jibral bisa sendiri kok" tanya si bontot.

"kan yang lain sedang makan hanya kak jeje saja yang nganggur jika kamu sendiri nanti kamu hilang bagaimana?" ucap dimas.

"betul juga, ya sudah ayo kaa" ajak jibral dengan menarik tangan jendral.

"iya ayoo" kata jendral.

——————sepuluh menit kemudian——————

"AYAHHHH BUNDAAAA!!!! hiks" teriak jendral dengan sesegukan nya.

"kenapa sayang? kamu kenapa nangis? jibral di mana?" panik erika yang melihat anak nya menangis.

"hiks j-jibral hiks h-hilang bundaa" tangis jendral.

"APA!!!??" kompak mereka semua.

"kenapa bisa kak? tadi dia kan bersama mu" tanya yerin.

"i-iya tau tapi tadi kaka ijin untuk ke kamar mandi, tapi kaka suruh dia buat nunggu di ayunan situ bundaa, lalu waktu jeje balik dia sudah tidak adaa" kata jendral dengan tangisan nya.

"kamu ini bagaimana? tidak becus sekali menjaga adik mu sendiri sekarang jika sudah hilang begini siapa yang salah? hah?" marah dimas.

"m-maaf ayah" cicit jeje dengan menundukan kepala nya.

"sudah sudah sekarang kita cari bareng bareng ayo" lerai erika.

"mahen kamu ke sana, chandra kamu sana, dan yerin kamu kesana ya ayah akan ke arah sana, bunda dengan jendral di sini saja." suruh dimas.

"iya, cepat ketemu ya bunda sangat khawatir" kata erika dengan khawatir.

mereka semua mengangguk dan bergegas mencari si bontot yang tiba tiba menghilang begitu saja.

"bundaa maafin kaka ya kaka tidak becus menjaga ibral" kata jendral dengan sedih.

"sudah tidak apa ini bukan salah jeje sekarang kita berdoa saja semoga ibral tidak kenapa kenapa" tutur erika.

DEAR JENDRAL (slowup)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang