5

180 14 0
                                    

saat mahen tengah mengalamun ia mendengar teriakan dari sang adik.

"ABANGGGG!!!!" teriak yerin.

"husssttt yerinn ga boleh teriak teriak di rumah sakit sayangg" tegur erika.

yerin yang di tegur langsung menutup mulutnya.

*
*
*
*
*
*

kini keluarga nya dimas sudah berkumpul di depan ruang UGD namun belum ada tanda tanda dokter akan keluar dari ruangan itu.

sekitar dua jam mereka menunggu akhir nya sang dokter pun keluar, erika pun langsung menanyakan kondisi sang anak ke dokter tersebut.

"gimana dok kondisi anak saya? dia baik baik saja kan?" tanya erika dengan cemas.

"pukulan di dada nya sangat keras yang mengakibat kan dia kesulitan bernafas dan luka luka di badanya sudah di tangani kita tinggal menunggu pasien siuman saja" kata dokter panjang lebar (maapin ak bukan dokter jadi kurang paham hik hik🙏🏻)

semua yang mendengar langsung bernafas lega.

"apa kita boleh masuk dok?" tanya chandra.

"boleh tetapi kita pindahkan dulu pasien ke kamar lain (APASIH WOE NAMA NYA GUA LUPAA HIK)" kata dokter
"kalau begitu saya menyiapkan kamar nya dulu" sambung sang dokter


kini jendral sudah di pindah kan ke kamar VIP dan semua nya tengah berada di kamar jendral.

"abang" panggil erika dan menghampiri si anak untuk duduk di sebelahnya.

"iya kenapa bundaa?" jawab mahen dengan menatap sang ibu.

"si kaka kenapa bisa jadi begini? kamu tidak pulang bersama dia?" tanya erika memegang pundak sang anak.

"tadi abang sudah ajak dia pulang kok bun tapi kaka nolak katanya ada urusan, abang padahal udah bilang bakal abang tungguin tapi dia nya ga mau jadi ya udah abang pulang duluan. terus waktu di jalan perasaan abang tidak enak abang cht dan telfon kaka tapi tidak di jawab abang lacak aja terus dia ada di sekolahan abang suruh pak agus buat putar balik dan waktu sampai sana abang ngelihat jendral udah babak belur." kata mahen panjang lebar.

"oh gituu" kata erika dengan menganggukan kepala.

"bundaa maafin abang yaa abang tidak becus menjaga adik adik abang" ucap mahen dengan lesu.

"hussstt udah ini bukan salah abang jangan salahin diri abang ya mungkin ini musibah buat kaka" ucap erika dengan memeluk sang anak.

saat tengah asik berpelukan mereka mendengar suara orang merintih kesakitan dan dengan reflek semua atensi langsung melihat ke orang itu.

"kaka, kaka sudah sadar?? bunda panggilin dokter sebentar yaa"

jendral hanya diam saja kalau boleh jujur semua badanya terasa tidak bisa di gerakan.

kini sudah ada dokter yang sedang memeriksa jendral.

"syukur lah jendral sudah sadar besok kalau sudah agak mendingan bisa di bawa pulang" kata dokter.

"syukur lah kalau begitu terimakasih ya dok" lega mahen

"iya sama sama kalau begitu saya permisi dulu" kata dokter itu dengan meninggal kan ruangan tersebut.

kini jendral tengah menatap ke arah depan dengan tatapan kosong, erika yang melihat itu langsung mengelus kepala sang anak.

"jeje okay kan? ada yang sakit sayang? kalau ada bunda panggil kan dokter ya?" tanya sang bunda.

jendral yang merasa kepala nya di elus pun terkejut dan langsung menggelengkan kepala nya.

"engga kok bun jendral okay okay aja" kata jendral dengan tersenyum.

"oh ya ka, kenapa kaka bisa gini? ada yang melukai kaka lagi?" tanya erika.

jendral yang di tanya hanya diam saja ia langsung mengalihkan pandangan nya keluar jendela.

"kenapa ka? bilang saja abang yang akan menangani nya." tegas mahen.

"engga bang, kaka gapapa ini masalah kaka biar kaka yang ngurus" kata jendral.

"masalah kamu masalah buat abang juga jen"

"engga bang biar jendral aja kalau abang ikut maju nanti malah makin panjang masalah nya" ucap jendral.

"iya tapi kan.." ucapan mahen terpotong dengan suara lantang milik si chandra.

"KAKAAA!!!!" teriak chandra.

"berisik!!!" serempak mahen dan yerin

"ehehe iye iye selo dong"  kata chandra dengan cengar cengir.

erika yang melihat kelakuan anak anak nya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"kakaa, gimana keadaan kaka? masih ada yang sakit tidak? kenapa bisa jadi seperti ini? siapa yang ngelakuin?" tanya yerin dengan panjang.

"satu satu dong yer kalau tanya, kaka sudah tidak apa apa besok seperti nya sudah bisa pulang" tutur jendral dengan mengelus kepala sang adik.

"kaka serius mau pulang besok? kita di sini sampai lusa dulu ya?" ucap erika yang sedang mengupas buah.

"ga deh bun besok aja pulang nya, kaka tidak suka bau rumah sakit, lagian tadi dokter kan sudah bilang kalau besok kaka sudah mendingan kaka boleh pulang." -jendral

"iya tapi kan biar dokter ngelihat perkembangan kamu dulu sayang" -erika

"ga mauu bundaa, di kira kaka bayi apa yang harus ngelihat perkembangan nya duluu" -jendral

"ya tapi kan ka-" ucap erika terpotong.

"bunda please...kaka ga suka di sinii" kata jendral dengan brambang.

"ya udah iya, sekarang makan dulu nih bunda udah potongin buah" kata erika.














dah segitu dulu otak ak buntu hik hik hik maap kalau makin ke sini makin kesana😞🙏🏻🙏🏻🙏🏻

sekian terima markno mwah😘😘 jangan lupa di vote ya ay biar ak makin semangatt aww

bye

DEAR JENDRAL (slowup)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang