Sesampainya dirumah Hali pun mengajak Gempa ke kamarnya untuk bercerita banyak hal tapi sebelum sampai ke kamarnya seorang anak kecil bertanya kepada kakak sulungnya itu karena sedari tadi kakaknya itu berbicara
Pada seseorang padahal tidak ada siapa siap disamping kakak sulungnya itu
"Kak Hali kau berbicara kepada siapa? Kau sedari tadi berbicara terus padahal tidak ada siapa siapa di sampingmu" ucap anak kecil bermanik biru aquamarine itu kepada kakaknya
"Kau bicara apa ice? Jelas aku berbicara kepada Gempa saudara kita lah" ucap Hali kepada adiknya yang bernama ice itu
"Tapi kak tidak ada siapa siapa di sampingmu, dan lagi tidak ada nama Gempa di keluarga kita kak" ucap ice kepada kakaknya itu
"Apa maksudmu dia kakak mu ice jelas dia ada di sampingku kau bisa melihatnya Gempa ada disini jangan seperti itu kepada kakak mu" ucap Hali berapi api dia sangat marah bagaimana mungkin adiknya yang paling tenang bisa memancing emosinya
"Tapi ka.. " ucap Ice terpotong oleh omongannya hali
"Gak ada tapi tapian cukup aku muak dengan itu Gempa ada di sampingku jangan pernah kau beranggapan kalo gempa tidak ada, jangan membuatku marah Ice" ucap Hali dingin dan datar lalu pergi ke kamarnya dengan gempa yang ia gandeng tangannya
"Kak Hali apa yang terjadi dengan mu" ucap Ice yang memeluk boneka paus nya sambil melihat kepergian sang kakak sulung meninggalkan dirinya
Dikamarnya Halilintar
"Kak sebaiknya kau jangan membentak Ice, dia adik mu juga kak" ucap Gempa kepada Halilintar
"Dia yang salah Gempa, dia yang membuatku marah, bagaimana mungkin ia tidak bisa melihatmu dan mengatakan kalo nama kau tidak ada di keluarga kita" ucap Hali sayu melihat adiknya itu
"Itu bukan salah Ice kak mungkin dia memang gk bisa lihat ku makanya dia bilang begitu dan mengatakan aku tidak ada di keluarga ini" ucap Gempa sendu
"Gk mungkin Gempa jelas kau ada di sampingku tadi mana mungkin dia tidak melihat mu mustahil sekali apakah matanya bermasalah?" ucap Hali kesal
"Haha sudahlah kak tidak apa, lebih baik kau mandi sana kita bakal makan malam setelah ini" ucap Gempa lembut sambil tersenyum manis
"Huftt baiklah, ouh ya kau tidur di kamarku ya malah ini aku ingin tidur dengan mu Gemmy" ucap Hali tersenyum lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya
'Gemmy?' ucapnya tersenyum hatinya menghangat saat hali mengucapkan itu, jika diingat ia lupa kapan terakhir kali ada orang yang memanggilnya dengan nama sayang
Tanpa disadari air matanya menetes keluar apakah pilihannya sudah benar? Sedari dulu ia ingin merasakan kehangatan dari kata keluarga walau hanya hali saja yang bisa melihatnya
"Aku harus apa jika kak Hali mengetahui sebenarnya apakah aku akan kembali ke tempatku yang seharusnya, aku sangat senang bisa melihat mereka walau hanya aku yang bisa melihat mereka tapi tidak dengan mereka yang tidak bisa melihatku kecuali kak hali" ucap Gempa menangis sejadinya
Suara isakannya terdengar sampai ke kamar mandi yang di pakai hali, hali yang mendengar itu terdiam ia langsung mempercepat kegiatannya untuk menghampiri gempa ia tau itu suara gempa
Setelah selesai hali langsung berlari keluar untuk melihat kondisi Gempa, bisa ia lihat Gempa yang sedang menangis di atas kasurnya sambil membenamkan kepalanya di pahanya dan memeluk seluruh tubuhnya
Hali yang melihat itu sontak ke hadapan Gempa dan memeluk tubuh pria yang lebih kecil darinya
"Hei kau kenapa? Kenapa kau menangis? Apakah ada yang mengganggu mu katakan pada ku" ucap Hali memeluk Erat Tubuh Gempa
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐻𝑎𝑛𝑦𝑎 𝐻𝑎𝑦𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑚𝑎𝑡𝑎
Fanfictionini menceritakan tentang seorang pria bernama halilintar, suatu ketika ia bertemu seorang pria yang seumuranya, pria itu mengaku bahwa Hali adalah abangnya hingga hali pun percaya hingga ke 5 adik dari halilintar menyadari siapa yang selama ini berb...