Selamat membaca para teman penaku 😽
Wajib vote❗
Update setiap Hari Sabtu
********
Cowok dengan seragam putih abu-abu memberhentikan motornya di tepi jalan tepatnya di depan gazebo dengan helm yang masih setia di kepala nya.
"CANGCIMEN.. CANGCIMEN.. YANG HAUS ADA MINUMAN JUGA"
Mata cowok itu sedang mendapat perhatian Rani yang sedang menawarkan barang jualannya.
"Hiduplah Tanahku, Hiduplah Negeriku, Bangsaku, Rakyatku, Semuanya, Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya, Untuk Indonesia Raya"
Dengan gitar kecil yang dibawa Raja mengaluni suara Raja yang bernyanyi dengan semangatnya disamping dua orang yang sedang duduk manis di atas motornya menunggu terus jalan yang terhalang lampu merah.
"Izinkan ku lukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis tertawa
Biar ku lukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia"Begitupun juga Dani dengan suara yang mengalun indah diiringi gitar kecilnya membawakan lagu dari Budi Doremi itu di samping mobil yang terhenti karena lampu merah, dengan kaca yang tidak sama sekali terbuka.
Cowok itu yang geram akan kesombongan orang yang ada didalam mobil tersebut pun akhirnya ia memutuskan untuk melepas helmnya ditenggerkan di atas kaca spion motornya tetapi tidak melepas masker scrafnya. Dengan segera bergegas menghampiri Dani yang masih setia menyanyi.
Tok Tok
Dani menoleh ke arah cowok itu yang tiba-tiba ada disampingnya mengetuk kaca pintu mobil itu.
Seorang lelaki berusia sekitar 40 tahun terpampang wajahnya setelah kaca pintu mobil itu terbuka. Tidak lupa gaya modis berkacamata hitam.
"Uang 100 rupiah untuk yang punya mobil pajero semiskin itu untuk menghargai yang sedang cari nafkah di depan bapak?" lelaki itu melepas kacamata nya seusai tiba-tiba mendengar ucapan merendahkannya. Ia menaikkan sebelah alisnya.
Lelaki itu terkekeh remeh."Tau apa kamu tentang uang? Tau apa kamu tentang cari uang? Tau apa kamu tentang mobil saya? Tau apa kamu tentang saya?" lelaki itu melihat penampilan cowok itu yang masih memakai seragam abu-abu nya dengan dibalut jaket jeans hitam.
"Mending kamu mikirin sekolah kamu sana, mikirin cewek incaran, sibuk sana dengan kopi dan teman di tongkrongan. Daripada mengurus orang dewasa" saat lelaki itu berniat menutup kaca tapi ditahan pernyataan sarkas dari cowok itu.
"Dewasa tapi gak berguna percuma Pak. Contohnya kayak bapak. Banyak uang tapi tetep aja miskin. Miskin uang receh"
"Kurang ajar kamu!!"
Tiin...Tiin... Tiin.
Saat lelaki itu akan membuka pintu mobil yang sudah diambang kemarahan,tetapi lampu sudah terlanjur hijau para kendaraan yang ingin cepat melanjutkan perjalanan. Alhasil kejadian itu batal. Rani menarik cowok itu untuk menepi diikuti Raja dan Dani.
"Kak Reygan ngapain sih?! Cari gara gara sama yang ber uang? Percuma Kak. Pasti akan selalu kalah"
Yap, yang sejak dari tadi protes sampai menimbulkan kemarahan yang jadi sorotan banyak orang adalah Reygan.
"Kakak juga ber uang Ran, tapi gak angkuh kayak dia. Masa cuma uang receh aja miskin"
Tidak dipungkiri Reygan memang banyak uang tapi sesombong sombongnya Reygan, soal kasih receh untuk pengamen atau pengemis ia tak sepelit itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGGAH UNTUK PULANG
Novela Juvenil"Tempat pulangnya tak teringinkan, keinginannya jadi tempat pulang yang diharapkan" Ini tentang Kaira Ainaya, yang tak pernah mendapatkan rumah yang benar rumah. Banyak orang yang membencinya termasuk keluarganya sendiri. Mendapatkan kekerasan dari...