7. Paprika TV (1)

1.8K 362 84
                                    

Tidak seperti biasanya, (Name) mengernyitkan dahi mulusnya melihat bibir Haneul yang tertekuk kebawah. (Name) tak bisa membiarkan hal itu terus menerus terjadi.

(Name) menggeser kursinya pada meja Haneul, lalu berdeham pelan, "Haneul, apa ada seseorang yang mengganggumu? Kau terlihat tidak baik,"

Haneul memandang (Name) bimbang. Gadis cantik itu tengah memikirkan sesuatu dikepalanya, setelah itu (Name) merasakan tubuhnya dipeluk. Haneul memeluknya sambil merengek.

"(Name), aku kesal! Yui selalu bertingkah seolah berbeda dihadapan Hyungseok dan menempel seperti perangko," cerocos Haneul sedih.

"Lalu?" (Name) mengusap-usap punggung sempit temannya.

"Hanya lalu? (Name) bagaimana bisa kamu tidak iri melihat kedekatan mereka? Apa kamu tidak merasa tersaingi?" Tanya Haneul tak percaya.

"Hei, mereka hanya dekat, apa yang perlu dicemaskan sih." Ujar (Name) ringan.

Haneul menghela nafas dalam dalam. "Yah, mereka sebenarnya cocok. Hyungseok yang kaya raya dan tampan serta Yui yang merupakan BJ nomor satu dengan hadiah balon terbanyak."

(Name) terhenyak, baru menyadari kemana jalan alur pembicaraan mereka. Sudah masuk arc per BJan ternyata.

Gadis bermarga Jung itu terdiam, berusaha mengingat alur. Haneul akan membuat akun BJ karena rasa irinya pada Yui, dan yang paling buruk Haneul harus mengalami hal yang menakutkan pada arc ini.

"Aduh, (Name), maafkan aku! Bukan berarti aku mendukung mereka bersama. Asal kamu tahu ya, aku ini penggemar ship (Name) dengan Hyungseok!" Cerca Haneul, wajahnya tersirat sangat tak enak.

(Name) speechless, tak mengira Haneul akan berkata seperti itu.

"Terserah apa katamu deh. Apa kau pulang sekolah ini kosong?"

"Kebetulan kosong. Kenapa?"

Mendengar jawaban Haneul, (Name) tersenyum miring. "Kita akan buat sesuatu yang menguntungkan."

***

Mata biru laut itu melirik gadget ditangannya. Terpampang notifikasi pesan dari beberapa nomor. Setelahnya terdengar suara desahan nafas panjang. (Name) tengah melawan dilemmanya untuk tidak membalas pesan dari ketiga pria yang kemarin makan bersamanya.

"Ck! Kenapa mereka gigih sekali, sih?" Ujar (Name) gemas.

Jemari lentik (Name) akhirnya membuka pop-up notifikasi, memutuskan untuk membalas pesannya.

Jonggun Park
Jika kau ada waktu, ayo makan bersama lagi. Aku juga bisa membelikanmu apapun.

Uangku tidak akan habis, nona, tenang saja.

Hubungi aku lagi, dengan senang hati aku akan menjemputmu.

(Name) terkikik. Benar, memang uang Jonggun tidak akan pernah habis. Disamping bisnis yang ia jalankan, pria itu memang sudah kaya sejak lahir. Uang jutaan untuk membeli barang branded tentu menjadi hal kecil baginya.

Golden spoon man, indeed.

Si Wibu Kim
Apakah nona masih memikirkan tawaranku sebagai teman rahasia? Ayolah, terima saja. Benefitnya banyak sekali loh.

Nona bisa mendapatkan uang dalam sekejap dan bonusnya menjadi pacarku!

Katakan ya atau ya!

Other Dimensions [LOOKISM X READER]-[ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang