Hanan

7.8K 619 23
                                    

Mahen berjalan dengan tergesa-gesa di lorong rumah sakit.  Juhan bilang penyakit adiknya kumat lagi ...

Ceklek

"Ayah.." Juhan menoleh ia tersenyum saat Mahen datang.si kembar sedang ulangan maka belum bisa datang..

"stttt...sakit ya? liat Abang udah pulang ni" Juhan mengelus punggung sempit Hanan. sementara si kecil menoleh dengan lemas ke arah pintu..

"abangh.." katanya lirih.buru buru Mahen menghampiri Hanan kemudian ia ambil alih dari gendongan ayahnya..

"sttt panas banget yah" katanya saat menyentuh tubuh adiknya. Hanan hanya menggunakan kaos putih tipis agar ta kepanasan..

"hiks..sakit..kit" si mungil menangis sesenggukan, badannya ta enak juga kepalanya sakit,ia tadi sempat mimisan..

"sttt gapapa bobok ya? mau apa hm?" Mahen menepuk punggung kecil itu pelan,baju tipis itu sudah basah karna keringat...

"pulangh...ma-mau pulangh" Mahen menghela nafas ia kemudian melihat ke arah juhan yang sedang menyiapkan baybayfifer...

"kalau sembuh ya sayang... Sekarang di sini dulu hm?" Si kecil menggeleng.tangan mungil nya meremat kuat kemeja Mahen...

"hiks..k-kapan sembuh..capek hiks capek"

"sttt nanti hm.. sebentar lagi.pasti sembuh ya... Abang sama ayah bakalan nemenin adek terus hm.."

Hanan ta menjawab.tangan mungil nya memainkan kemeja sang Abang... Ia hanya mengangguk. Tubuhnya panas serta kepalanya pusing sekali...

Ceklek

Pintu terbuka memperlihatkan Vano dan Vino yang masih menggunakan seragam sekolah.mereka juga membawa plastik besar yang di pastikan itu makanan..

"hei...adek kenapa hm?" Vino berjalan menuju Mahen ia mengambil alih tubuh lemas adiknya.sementara Vano tengah menyusun barang yang mereka beli..

"hiks..sa-sakit. kepala anan mau pecah hiks.." Vino tersenyum manis kepada si mungil ia duduk sembari Hanan bersandar di dadanya.

"sakit...cepat hilang.kasian Hanan, Hanan kan anak baik tidak nakal.." ia tepuk punggung itu pelan, tangannya juga sesekali mengibas di udara seakan mengusir sesuatu..

"hiks he'em. pergi Hanan mau bobok hiks" Hanan menaruh kedua tangannya di leher Vino kemudian ia sembunyikan kepalanya di ceruk leher sang Abang..

"Sttt pukpuk mau?" tanya Vino. Hanan mendongak sebentar kemudian mengganguk ia lalu kembali ke posisi semula..

"pergi..pergi sakit nakal.hanan anak baik tidak nakal jadi jangan di sakiti ya.." bagaikan sihir Hanan merasa sakit kepalanya telah reda ia kemudian tersenyum..

"abangh..sakit palanya udah ilang.. " katanya lirih matanya memberat karna tepukan pupuk pada bokongnya. Vino tersenyum ia kemudian memeluk Hanan sembari mengusap punggung kecil itu..

"Bobok yah.. sakit nya udah pergi." ta ada jawaban saat ia lihat Hanan sudah tidur dengan mulut yang sedikit terbuka..

"manis sekali" Vano menghampiri Vino,ia menggendong Hanan dengan hati hati. Mahen dan Juhan tadi izin ke kantor karna ada urusan mendadak ...

"tidurin aja Van,kasian dari tadi malem rewel terus.." Vano mengganguk ia kemudian menidurkan adiknya pelan...

"Mimpi indah beruang kecil"

---------------

Sekarang Hanan telah siap dengan baju barunya. Ya walaupun kebesaran. Kemarin setelah Hanan rewel meminta pulang dengan badan yang panas akhirnya dokter Bagas pun luluh ia mengizinkan pasien'istimewanya ini untuk pulang.tapi jika sudah lelah haru kembali lagi..

𝐈𝐧𝐢 𝐇𝐚𝐧𝐚𝐧 (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang