Indahnya senja menghiasi langit dengan suara alam yang menenangkan. Di sebuah kota daerah Surabaya terdapat rumah megah yang ditinggali oleh keluarga berada yaitu Sang Pianis terkenal bernama Jonathan Agung Setyo. Mereka tinggal bersama-sama dalam tentram tanpa ada pertengkaran, di lain sisi terdapat istri sang Pianis terkenal bernama Rose Van Meijr, wanita blasteran asal Belanda-Indonesia sedang mengandung anak pertama yang mereka nantikan.
Sang ayah Jonathan sangat mencintai istrinya dan dia sangat memanjakannya. Keduanya mencintai satu sama lain.
Hari demi hari dilalui oleh sepasang suami istri tersebut. Mereka berdua juga sering pergi ke rumah sakit untuk memeriksa kandungan Rose. Dokter menyampaikan bahwa anak yang dikandung dalam keadaan baik-baik saja tidak ada kejanggalan sedikit pun. Saat pemeriksaan dokter juga bilang bahwa anak mereka berjenis kelamin laki-laki. Mendengar itu keduanya sangat bahagia karena mereka memang menginginkan seorang anak laki-laki.
Sampai pada akhirnya hari ditunggu telah tiba. Jonathan mulai membawa istrinya berangkat ke rumah sakit menaiki mobil pribadinya untuk proses persalinan, karena Rose istrinya secara tiba-tiba mengalami pendarahan hebat.
Jonathan yang tidak tahu apa-apa merasa panik karena istrinya tidak pernah ada keluhan dan tanggal persalinannya juga seharusnya bukan hari ini, tapi 2 bulan setelahnya.
Tanpa ia sadari dia sudah sampai didepan rumah sakit. Tanpa pikir panjang Jonathan langsung membopong istrinya ke UGD.
Dokter yang melewatinya langsung memanggil suster untuk menyiapkan tempat persalinan. Supaya tidak panik, Jonathan disuruh oleh dokternya untuk menunggu di luar ruangan.
Jonathan sangat panik dan gelisah, apa yang akan terjadi dengan istrinya apa dia baik-baik saja didalam. Dia terus menerus berjalan kesana kemari sambil menggigit jarinya berharap semua akan baik-baik saja
Sampai terdengar suara tangisan dari dalam Jonathan langsung merasa lega. Tak lama kemudian dokter keluar dari ruang UGD menghampiri dirinya dan mengucapkan selamat
"Selamat pak, anak bapak laki-laki dan dalam keadaan sehat"
"Syukurlah, terimakasih dokter" ungkap Jonathan
Raut wajah dokter yang semula cerah bahagia tiba-tiba berubah sedih
"Sama-sama Pak, tapi.. "
Jonathan yang penasaran langsung menyela dokter
"Tapi apa dok? "
"Tapi.. anak bapak lahir dalam keadaan prematur, jadi anak bapak harus ditaruh di ruang bayi selama 1 bulan untuk diberi asupan dari selang bius dan kami akan memeriksa keadaan fisiknya. Saya harap setiap hari bapak dan istri anda menyempatkan datang kemari untuk menengok anak bapak. Kalau begitu saya permisi"
"Baik Pak, terimakasih sekali lagi"
Dokter pun meninggalkan Jonathan sendiri disitu sendirian, lalu dia menghampiri istrinya yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit dengan keadaan lemah. Jonathan duduk disamping ranjang memegang telapak tangan sang istri dan menampakkan senyuman kecil
"Terimakasih sudah memberikan hadiah terbaik buat aku"
Sang istri menatap Jonathan dengan senyuman juga, dirinya sangat bahagia. Ia berharap kepada Tuhan semoga keluarganya selalu merasa bahagia seperti sekarang ini sampai ajal menjemput mereka
***
6 bulan kemudian
"Rendy! Uh... Lucunya sih cucu nenek"
Nenek yang sedang menggendong Rendy tertidur di pangkuannya mulai merasa lelah dan menaruh Rendy di tempat tidur. Rose yang melihat itu merasa gemas dengan ibunya yang begitu antusias mengendong Rendy padahal dirinya sudah kecapekan seperti tadi tapi tetap kekeh ingin menggendong putranya
Disaat nenek ingin berjalan duduk ke sofa dengan memegang pinggiran laci disebelahnya, tiba-tiba nenek tidak sengaja menyenggol gelas yang ada di laci dan gelas tersebut jatuh ke lantai menimbulkan suara keras. Rose yang melihat itu langsung menghampiri ibunya
"Ya ampun, hati-hati bagaimana bisa ibu ceroboh seperti ini. Kalau Rendy terbangun bagaimana?! "
"Haha.. Maaf-maaf pinggang ibu sakit karena kelamaan gendong Rendy" sangkal Nenek
Lalu Rose memanggil asisten rumah untuk membersihkan pecahan gelas yang disebabkan nenek dan membantunya untuk duduk ke sofa
Rose pun menghampiri Rendy, dia merasa lega karena ternyata dia tidak terganggu sama sekali
Padahal dibalik itu sebenarnya Rendy bukan tidak terganggu sama sekali, tetapi dia memang tidak bisa mendengar suara apapun. Dan Rose tidak menyadari hal itu sejak awal sampai penyesalan datang karena dia terlambat menyadari hal itu
Tunggu bab selanjutnya ya

KAMU SEDANG MEMBACA
THANKS, I know...
Short StoryRendy Agung Setyo atau biasa dipanggil Rendy adalah seorang tuna rungu yang menyukai musik meski tak dapat mendengar suaranya. Ayahnya yang bernama Jonathan Agung Setyo juga seorang pianis terkenal, beliau yang mengajari Rendy cara bermain piano sej...