Bab 6

1 0 0
                                    

Di pagi yang cerah di suatu ruangan rumah sakit terdapat seorang anak kecil yang sedang terbaring. Dia sedang tertidur pulas di alam mimpinya.

Kemudian ibunya Rose, memasuki ruang kamar duduk di kursi sebelah ranjang anaknya dengan membawa nampan makanan. Rose pun mencoba membangunkan Rendy

"Rendy..! Rendy..! Bangun nak, makan dulu" Rose menggoyangkan lengan Rendy pelan berharap dia terbangun

Rendy yang merasakan sentuhan terbangun dengan menggeliat ringan. Dia mulai mengerjapkan mata dan menatap ke arah samping ibunya berada

Rose mencoba berbicara dengan Rendy untuk menyuruhnya makan-makanan yang dibawanya tetapi Rendy masih tidak merespon suaranya. Akhirnya Rose mencoba berbicara dengan bahasa tubuh dan Rendy mengangguk mengerti

Rose membantu Rendy memposisikan duduknya. Menaruh nampan di meja ranjang dan mulai menyuapi Rendy sedikit demi sedikit

"Gi-ma-na? E-nak? " tanya Rose mengucapkannya dengan perlahan berharap Rendy mengerti

Rendy yang melihat apa yang dikatakan Rose, mencernanya kemudian menggangguk mengerti

Sebagai ibu, Rose merasa bersyukur bahwa Rendy yang dalam keadaan seperti ini pun masih tetap tenang dan tidak rewel. Entah mungkin bila Rendy bukan penurut mungkin dia akan menangis kencang sekali dan marah besar.

Tak lama kemudian Jonathan mengintip dari sela pintu lalu datang memberi suprise dengan membawakan mainan untuk Rendy

"Suprise..!!! Tebak ayah sedang bawa apa"

Rendy yang tak tahu apapun hanya terdiam dengan mengedipkan mata dengan polos

"Lihat..!! Ayah bawa Robot Transformer kesukaan Rendy.. Hehe.. "

Rose tak habis pikir dengan Jonathan tingkahnya benar-benar seperti anak kecil tersebut. Sedangkan Rendy yang melihat mainan kesukaannya langsung mencoba meraih mainan yang berada di tangan Jonathan

"Ay-yyah ay-yah" spontan Rendy

Rose mendengar Rendy mengatakan kata ayah untuk pertama kalinya, meskipun dengan keadaan tak dapat mendengar membuatnya terharu. Dia langsung menoleh ke arah Jonathan menatapnya dengan perasaan campur aduk

Lalu Jonathan mendekati Rendy dan memberikan padanya mainan yang ia bawa

"Iya, ini ayah kasih mainannya ke Rendy. Rendy suka? "

Rendy yang sibuk dengan mainan barunya tak menggubris. Jonathan merasa senang anaknya bisa memanggil dirinya ayah untuk pertama kalinya

Rendy sangat senang dengan mainan barunya sampai-sampai dia terlelap kecapekan sambil memegang mainannya karena terlalu senang

Setelah itu, dokter datang ke kamar inap Rendy bersama suster dan menyuruh mereka berdua untuk keluar terlebih dahulu karena dokter ingin memeriksa keadaan Rendy

Sunyi pun terlihat dokter mulai keluar dari kamar Rendy dan menjelaskan keadaanya kepada Jonathan dan Rose

"Anak bapak dan ibu mulai membaik, mulai besok dia akan dipindah ke ruang inap biasa setelah pemberian infus nanti malam"

"Syukurlah"

Jonathan penasaran akan hal yang terjadi dengan saraf pendengaran Rendy mencoba bertanya kepada dokter

"Lalu gimana dengan keadaan saraf pendengaran dok? "

"Saraf pendengarannya masih belum terdeteksi sejauh yang saya lihat cedera pada kepala sampingnya cukup serius, itu juga mempengaruhi saraf telinga. Saraf telinga yang semula tak bermasalah mulai muncul masalah dengan cederanya rumah siput dan gendang telinga anak bapak dan ibu alami. Saya belum memastikan dengan pasti saya harap bapak dan ibu bisa bersabar dengan hal ini"

"Baik Pak, terimakasih atas informasinya"

"Sama sama bu, saya permisi"

Dokter mulai pergi dari situ meninggalkan Jonathan dan Rose yang membeku mendengar penjelasannya. Berharap semua akan tetap baik-baik saja sampai semuanya selesai

Maaf kalau ceritanya absurd mode kejar tayang hehe💙


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THANKS, I know... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang