[5] pembohong tampan

805 48 3
                                        

Warn; bxb content!

"Seungie!"

"Hm?"

"Kata Jay lidah itu otot terkuat yang ada tubuh kita loh!"

"Lalu?"

"Mau nyoba duel gak?"

"Dimana? Ring? Atau ranjang?" Lee Heeseung menarik tangan kekasihnya dan mengangkat si sintal untuk dipangku. Ia terkekeh menampaki roti bulat diwajah cintanya merah memekat seperti apel.

Sedangkan Park Haechan menggigiti bibir bawahnya gemas. Geli melanda pangkal pahanya. Jemari Heeseung bermain terlalu hyper disana. "S-seungie aku bercanda," segahnya malu. Ugh ia tidak menyangka Heeseung cepat sekali menangkap flirting usilnya.

"Hanya bercanda yah?" Lesu Heeseung sekejap mata. Bahkan manik sekelam danau hitam milik Heeseung mensayu. "Padahal aku rindu sekali dengan daging lucu kekasihku." Adunya.

Dasar ular!

Haechan memandang Heeseung dengan lugu namun terselip rasa bersalah. Memang sih mereka lama sekali tidak bertamu satu sama lain. Ya sekitar tiga hari karna kesibukan kuliah masing-masing. Tapi Haechan bimbang, memang Heeseung cukup hanya sekedar bertamu lidah saja?

Melihat kebimbangan dimanik bulat itu Heeseung segera menangkup rahang sang kekasih. "Hanya ciuman kok! Aku janji!" Mudahan bisa.

"Benar ya?" Pasti Haechan. "Aku ada kelas setelah ini Seungie pasti mengerti kan?"

Heeseung mengangguk dengan senyum lebar. "Sangat dimengerti! Jadi boleh ya?"

"Ugh baiklah."

Seperti mendapatkan jutaan won Heeseung berjingkrak-jingkrak dalam hati. Rasa strawberry melonjak-lonjak memukul perutnya. "Mau naik?" Tunjuknya kearah meja makan. Tanpa mengatakan apapun Haechan mengangguk, setuju.

Langkah awal, Heeseung memasang senyum tampan untuk sang matahari. Karna ia tau Haechan selalu lemah akan ekspresinya yang satu itu.

Kedua, Heeseung mencium seluruh permukaan wajah Haechan lembut dengan bibirnya. Dari dahi, hidung, kedua kelopak mata, dan berakhir didagu.

Ketiga, Heeseung mendekati cuping telinga beruang lucu itu. "Cintaku cantik sekali," dan berbisik hangat dengan nada rendah. Ia menyimpan tawanya saat tubuh Haechan menegang. "Rileks pumpkin."

Heeseung mempunyai tangan yang nakal. Dan sekarang tangannya terbang menuju pinggang dengan lekukan begitu sempurna milik kekasihnya. "Cantiknya Heeseung," ucapnya kembali. Hidung mancung pria Lee ikut perpatisipasi dibawa kepusat utama aroma soft Haechan menguar tanpa tau malu. Sial ini memabukkan.

"S-seungie," lirih dan sangat seduktif. Heeseung memejam erat. Asap imajiner menguap diatas kepalanya. "Seungie."

Heeseung rasanya akan gila hanya karna suara indah Haechan.

"Yes love?"

"Seungie ..."

"Hm? Say it, cookie. What do you want?"

"J-just a kiss, right?"

Heeseung tidak menjawab dan hanya tersenyum.

Lalu tanpa suara ia menarik dagu kekasih untuk mendekat. Ia memasang raut wajah geli menampaki Haechan yang memejam erat. Belum lagi bibir lucu itu terbuka sedikit seakan-akan sangat menantikannya agar menghabisi sekarang. Menggemaskan sekali bajingan!

Tapi bukan Heeseung kalau tidak usil. Dengan bermain-main ia hanya meniup-niup bibir itu tanpa sedikit pun menyentuhnya. Membuat yang menanti merasa begitu frustasi.

gummy bear Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang