20

36 6 2
                                    

"Na Kana Astaghfirullah nyebut lo"

Gala kaget tapi Javas dan Jerry tidak kalah kaget. Selama hampir 2 tahun hidup berbarengan, baru kali ini Kana ngomong kasar

Di depan mereka, yang artinya sedang ada hal yang tidak baik-baik saja

"Sorry, gue perlu pergi dulu"

"Kemana?"

Jerry yang tadinya ingin memesan minum tidak jadi, tapi posisinya masih berdiri. Ancang-ancang takut ada apa-apa

"Ke perpus bentar. Gak bakal ada apa-apa guys tadi cuman keceplosan"

Saat itu juga mereka bernafas lega. Melihat Kana yang pergi dari kantin dengan langkah tenang menambah rasa tenang ke mereka

Setidaknya, tidak akan ada pertengkaran bodoh di sekolah ini

"Lo berdua kenapa panik gitu anjir?"

Giliran Gale yang bertanya karena penasaran dan dijawab oleh Javas

"Baru kali ini gue denger Kana misuh"

"Buset nih berarti sirkel kalian tuh sehat-sehat ya"


Sedangkan Kana melihat Sean dan Jopan di perpus tepatnya di dalam bagian pojok belakang

Bajunya berantakan seperti habis ditarik-tarik, pipi kiri Sean juga memerah bekas dipukul

"Kok bisa lo berdua berantakan kaya gini?"

Tanya Kana setelah sampai di depan mereka, Kana ikut lesehan di depan Sean dan Jopan yang sedang merapihkan bajunya

Menjawab dengan nada sedikit kesal Sean mengadu ke Kana "Anak sekolah sebelah, rival lomba lo waktu itu. Mereka yang juara satu tapi malah sekolah kita yang ditawarin masuk universitas"

Kana menghela nafas panjang, kenapa jadi seperti ini. Apalagi Sean dan Jopan tidak ada hubungannya dengan lomba meskipun mereka murid satu sekolahnya

Dan masalah ditawari atau tidak, itu kan hak beliau toh Kana maupun teman-temannya tidak mengindahkan tawarannya

Kenapa malah Sean dan Jopan yang jadi korbannya

"Mereka bertiga atau bawa temen?"

"Yang cewe ngga ikut bang, mereka ber 2 bawa benteng 5 kalo ngga salah. Awalnya sih ngajak adu bacot doang, tapi makin lama kita tanggepin eh mereka main tangan ngeroyok kita"

Kana begidik ngeri, berarti ini udah masuk ke kekerasan berencana. 7 lawan 2 sangat tidak masuk akal apalagi Sean dan Jopan ini hanya mengandalkan tinggi. Sedangkan sekolah lain punya badan besar dan kekar-kekar

Jelas mereka berdua kalah

Rasanya Kana ingin memaki orang yang memukuli Sean Jopan saat itu juga, tapi percuma soal emosi hanya memperburuk suasana. Jadi Kana tahan saja

Dan beralih menanyakan hal lain ke mereka berdua dengan nada yang sangat tenang

"Udah makan?"


Berjalan kembali ke kantin bersama Sean Jopan di sampingnya. Rasa-rasanya Kana ingin melompat saja dari bumi ke planet lain

Pandangan beberapa adik kelas dari ujung perpustakaan sampai ujung kelas menuju kantin tidak ada habisnya

"Nanti kalo lo kelas 12, gatau lagi gue seberapa banyak adik kelas yang suka sama lo Na"

"Na no na no, Kak! Gak sopan banget lo manggil kakak kelas nama doang"

KANA | KJK LOCAL ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang