PENGAWAL PRIBADI 2
Cerita ini hanyalah fiktif dan khayalan belaka
Tokoh dalam cerita ini :Aku (Pak Zulham ) : Umur 45 tahun, Satpam, perawakan body gempal Muscle, tinggi 170 berat 85 kg, berkumis tebal, Maried, manly, macho, rule sex : Bisex Top
Pak Jupri : Umur 48 tahun, Juragan Kos, perawakan body gempal tinggi 165 berat 76 kg, berkumis tebal, Maried, manly, Rule sex : Bisex Bot
Pak Bagas umur 52 tahun, Pengusaha, perawakan, tinggi 165 cm berat 75 kg, berkumis, gempal, putih, Maried, Bot
“Nikmati saja Pak Zul, kapan lagi bisa menginap dihotel berbintang seperti ini, kecuali Pak Zul bersedia bekerja jadi pengawal pribadi ku” Kata Pak Bagas kembali tersenyum menawarkan pekerjaan menjadi pengawal pribadinya
“hmmmmm boleh deh Pak, saya mau jadi pengawal pribadi Pak Bagas, asal gajinya gede” kataku sambil bercanda
“hahahahaha tenang saja Pak Zul, gaji dijamin mantap, asalkan Pak Zul bisa bekerja sama denganku” kata Pak Bagas
“Deal” kataku
Akhirnya malam itu aku menerima tawaran dari Pak Bagas menjadi pengawal pribadinya, sekaligus merangkap sopir pribadinya. Gaji yang aku terima sekitar 6 juta plus uang lembur, untung tempat tinggal aku harus tinggal di rumah Pak Bagas yang besar, sehingga untuk biaya makan dan kontrakkan aku tidak memikirkan kembali, aku belum mengabarkan ke Pak Jupri akan pekerjaan baru ku ini, tentu dia akan merasa sedih karena harus berpisah denganku, tapi karena sudah lama berhubungan kami sekarang sudah seperti saudara saja, walau aku masih kangen dengan goyangan pantatnya dan cengkraman lubang duburnya.
“kok melamun Pak Zul?” tanya Pak BAgas
“ohh gpp pak , aku kepikiran sama Pak Jupri saja, soalnya dia dan keluarganya sudah sangat baik padaku selama ini”kataku
“siapa Pak Jupri? Tanya Pak Bagas penasaran
“ohhhh Pak Jupri itu yang punya kontrakan tempat aku tinggal itu pak, selama ini dia sudah sangat membantu aku, dan keluarganya juga sudah menganggap aku seperti keluarga mereka, karena aku sering membantu mereka juga” jawabku
“Pasti mereka setuju Pak kalau itu akan membuat perekonomian Pak Zul jadi lebih baik lagi” kata Pak Bagas
“iya juga ya Pak, pasti mereka mendukung kalau hidupku jadi lebih baik tidak hanya jadi seorang juru parkir” jawabku
“betul itu, toh masih di Jakarta ini kan Pak Zul, masih bisa ketemu mereka untuk silaturahmi “ kata Pak Bagas
“hahaha iya juga ya Pak “ kataku tersenyum malu
Akhirnya aku memantapkan diriku untuk menerima pekerjaan ini, dan aku akan mengabarkan kabar baik ini setelah pulang dari hotel, semoga saja Pak Jupri setuju atas keputusan yang aku buat ini.
“ayo kita jalan ke mall Pak Zul, sekalian aku mau carikan seragam kerja buat Pak Zul” kata Pak Bagas tersenyum
“wah apa ga merepotkan Pak Bagas? Tanyaku
“kan aku belum punya uang buat belanja Pak “ kataku lagi
“tenang saja Pak Zul, aku yang ajak artinya aku yang traktir toh aku juga ingin pengawal pribadiku juga penampilannya juga keren seperti bosnya “ kata pak Bagas sambil tertawa ngakak
Ganteng sekali Pak Bagas kalau lagi tertawa, dia betul2 sangat menyanyangiku apa karena tadi aku sudah menolong dia ya, pikirku saat itu, dan aku bersyukur ternyata perbuatan baikku mendapatkan balasan yang baik juga. Dan aku pasti akan menjaga kepercayaan yang Pak Bagas sudah berikan padaku, dan aku akan mengabdi dengan sebaik-baiknya. Lalu kami berdua keluar kamar hotel dan pergi ke mall, kebetulan mallnya dekat dari hotel, cukup berjalan kaki saja sudah sampai, dari cara berjalan Pak Bagas saja sudah menunjukkan kewibawaan dari dirinya, dan gagah sekali, kulitnya yang bersih, badannya yang gempal, dan kumisnya yang dicukur rapi membuatnya sangat tampan, dibandingkan dengna pak jupri she jauh sekali, entah kenapa aku yang berajlan dibelakan Pak Bagas sempat memperhatikan pantat majikanku ini yang semok itu. tapi aku tidak akan melakukan hal hal yang diluar tugasku, kalaupun aku lagi kangen aku bisa ketemuan dengan Pak Jupri untuk bercinta. Di dalam mall kami memasukki area pakaian, Pak Bagas menyuruhku untuk memilih setelan safari yang sangat keren dan pasti mahal harganya. Pak Bagas tersenyum melihat aku yang sedikit ragu untuk memilih, karena aku selalu melihat harga yang tertera , dan Pak Bagas meyakinkan aku untuk bebas memilih yang nyaman aku pakai. Dan aku memilih baju safari warna coklat muda, dan pak bagas meminta ku mencobanya. Saat itu aku berjalan kearah kamar ganti untuk mencoba baju safari yang aku pilih tadi. Didalam aku melepaskan semua pakaian yang kubpakai lalu mencoba baju safari yang aku pilih, selesai mencoba aku berkaca melihat penampilan diriku, terasa sangat berbeda sekali aku melihat diriku sendiri saat itu, jadi berbeda dan lebih gagah pikirku, lalu aku keluar untuk meminta tanggapan dari Pak BAgas, dia menyukai baju safari yang aku pilih, karena pas denganku, badan gempal berototku jadi nampak terlihat jelas, dan Pak Bagas nampak senang melihatku memakai seragam itu kemudian pak Bagas meminta aku untuk membeli satu style lagi, yang berbeda warna jadinya aku akan memiliki dua seragam kerja, selesai berbelanja aku kembali mengenakan pakaian yang aku pakai, lalu aku meminta nota pada pegawai mall , lalu menyerahkannya pada pak bagas, setelah itu pak bagas berjalan kearah kasir untuk melakukan pembayaran, aku hanya mengikuti dia dari belakang saja. Didepan kasir dengan santainya Pak BAgas melakukan pembayaran hanya dengan menggesekkan kartu yang dia keluarkan dari dompetnya, setelah itu barang yang dibeli diserahkan oleh kasir , lalu diserahkan padaku. Enak juga ya jadi orang kaya kalau mau belanja tinggal gesek saja “ aku melamun saat itu.