Pulang, Pak..." sapa Pak RT kepada Pak Karyo dari teras halaman."Eeh... iya nih Pak." jawab Pak Karyo. Pak karyo melanjuti "oh iya pak... saya baru inget. Dari kemaren saya belum sempet ngasih formulir kartu keluarga yang diminta. Nanti saya anterin ya pak..." kata Pak Karyo mengingatkan keterlambatannya."Iya Pak.. tolong disegerakan. Biar saya bisa langsung kasih ke RW" seru Pak RT yang bernama asli Rojak itu.Pak Karyo pun pamit dan Pak RT melanjutkan lagi menyapu halamannya. Pak RT sore itu memakai sarung dengan kaos oblong warna putih. Menunjukan badannya yang gempal dan kulitnya yang kuning langsat. Rambutnya hampir penuh uban tetapi wajahnya masih fresh,tidak terlalu tua diumurnya yang 58. Pak Karyo sendiri,berumur 46. Ia pegawai salah satu bank di Jakarta dan sudah mempunyai 2 anak. Pakaiannya selalu rapih,dengan kacamata dan rambut yang klimis dan badannya tegap,ia salah salah satu primadona ibu ibu disana (gossip yang beredar).
Sesampainya Pak Karyo dirumah,ia disambut oleh sang istri. Dan Pak Karyo pun bergegas untuk mandi. Istrinya mengajaknya berbicara,ia hanya menjawabnya seperlunya. kamar tidur Pak Karyo memiliki kamar mandi sendiri. Didalam kamar,Pak Karyo langsung bertelanjang,ia menyalakan pancuran air terlebih dahulu dan membiarkan airnya hangat. Pak Karyo berkeliling kamar dengan bugil,kontolnya masih tidur ditutupi oleh jembut yang tumbuh subur. Kedua kaki Pak Karyo terlihat jenjang dan kencang saat berjalan. Ia berjongkok untuk menggapai barang dibawah kasurnya,saat itu juga pantat Pak Karyo merekah. Menunjukan lobang pantat yang merah,bulu bulu juga menghiasi lobang itu. Pak Karyo rasa air sudah menghangat,ia pun kembali ke kamar mandi. ia berdiri dibawah pancuran,air hangat langsung membasahi badannya yang berkulit coklat manis itu. Ia mengusap ngusap wajahnya,ia mengusap badannya,ia mengusap ketiaknya,ia mengusap kontolnya,ia mengusap pahanya,ia mengusap pantatnya,ia mengusap betisnya. Ia berikan semua kehangatan kesekujur tubuhnya. Ia merasa sudah segar kembali tapi entah kenapa ia merasa sange tiba tiba. Ia sentuh pelan kontolnya seraya membersihkan. Lama kelamaan kontol itupun tegang dengan sentuhannya sendiri.Dalam posisi menghadap ke pancuran, Pak Karyo bermain dengan kontol dan bijinya. Ia kocok kocok pelan.........."Aaahhh.......Hhh....Aaaahhh.." desahan kecil mulai terdengar.Ia lepaskan genggaman tangannya,ia bebaskan kontol itu. Batang kontol yang tegak berdiri,dengan kepala kontol yang seperti jamur itu sudah ngaceng maksimal."Pah.. mandi kok gak bawa handuk?" seru istri Pak Karyo yang langsung masuk kekamar mandi.Istrinya kaget melihat suaminya mandi dengan kontol yang ngaceng. Pak Karyo sendiri memberikan senyuman nakal. Pak Karyo melangkah keluar, menghampiri istrinya. Handuk digenggaman istrinya ia ambil. Pelan pelan Pak Karyo memeluk tubuh istrinya dan mengecup bibir yang berwarna merah pucat itu. Istrinya hanya menerima pasrah perlakuan sang suami. Tangan Pak Karyo yang awalnya memeluk sekrang sudah berganti tempat,ia remas remas kedua tete istrinya."Eeeenngghhhh......Paaaahhh...." desah sang istri.Pak Karyo tak memperdulikan desahan itu. Ia tetap mencium dengan semangat sang istri. Pak Karyo turun ke leher, ini membuat istrinya semakin gelagapan. Ia mencakar cakar punggung sang suami. Kontol Pak Karyo sendiri sudah mengeluarkan cairan bening, menandakan dia sangat sange. Setelah leher, Pak Karyo membenamkan wajah ditete yang kenyal itu."Maaaahhhh..." teriakan suara anaknya diluar."Maaahhhh.....adit pulang..." teriak anaknya lagi.Pak Karyo dan istrinya sontak kaget. Sang istri langsung menghentikan ciuman sang suami"Paaahhh........udah Paaaahhh..." bisiknya.Dirasa tanggung, Pak Karyo tetap menjilat-jilat. Istrinya sedikit kesal karena Pak Karyo tak juga berhenti menjilat,lalu ia mencubitnya."Aduh....." teriak pelan Pak Karyo dan akhirnya pun berhenti.Dan sang istri pun meninggalkan Pak Karyo untuk membuka pintu depan. Kini Pak Karyo sendirian dengan kontol yang ngaceng berat. Ia mencoba menunggu sang istri,tapi tak ada gunanya karena anak mereka sudah pulang jadi tak begitu leluasa. Ia pun kembali mandi,ia berpikir untuk ngeloco. Rasa nikmat yang diberikan berbeda,ia pun menghentikannya.
Saat makan malam Pak Karyo teringat tentang formulir yang ia janjikan berikan ke Pak RT tadi. Selesai makan Pak Karyo pamit ke istrinya."Mah... aku kerumah Pak RT dulu ya. Nganterin formulir buat kartu kesehatan".Dijalan menuju ke rumah Pak RT, Pak Sugeng menyapa Pak Karyo."Mau kemana Pak ?" tanya Pak Sugeng.Pak Karyo pun menghentikan langkahnya."Ini Pak.....mau ke rumah Pak RT ngenterin formulir" kata Pak Karyo."Oh... kebetulan, saya juga ingin kerumah Pak RT, ada urusan. Ya udah kita bareng aja" seru Pak Sugeng.Mereka pun berangkat bersama. Sesampainya didepan rumah Pak RT, keadaan sepi."Permisi... Pak RT..." panggil Pak Karyo.Tak ada yang menjawab. Pak Karyo kembali memanggil"Pak RT...." sambil ia ketok pagernya."Mungkin Pak RT sedang pergi, Pak..."pikir Pak Sugeng.
Obrolan mereka bertiga sudah ketebak akan berakhir kemana."Saya juga tadi sore pulang kerja sange tapi yah apa boleh buat kalau harus menunggu anak tidur dulu." Pak Karyo terlihat santai."Wah......kalau saya sih gak bisa, Pak. Kalau udah kepengen ya harus dituntasin. Kalo enggak, kepala pusing !" Pak Sugeng protes.Pak RT yang duduk dihadapan mereka pun mencoba menutup mulut."Kalo bapak sendiri ngeloco pakai apa ?" tanya Pak Sugeng mengambil kendali."Film porno, Pak......" jawab Pak RT seadanya.Pak Karyo sedikit tidak percaya mendengar itu."Bapak suka nonton film porno ?" kata Pak Sugeng dan Pak Karyo serentak.Pak RT tersipu malu..........."Yah begitu, Pak........." pasrah kata katanya tentang aib yang sedang terbongkar."Memang, Bu RT ndak marah ?" lanjut Pak Karyo."Yah.....saya diem diem, Pak.....kalau ketauan bisa gawat !" kata Pak RT sambil tertawa."Kalo saya sih dilarang sama istri, bisa bisa gak dikasih jatah kalo ketauan." kata Pak Sugeng.Pak Karyo memikirkan tentang film porno milik Pak RT, nafsunya kembali bangkit, ia ingin menuntaskan perkara tadi sore yang tertunda."Pak RT......boleh saya lihat filmnya ?" pelan Pak Karyo bertanya.Pak RT agak sedikit kikuk, antara iya atau tidak. Titit Pak RT yang lemas seketika bangun, terusik oleh film porno yang sempat ia tunda, itu menandakan "iya". Mereka bertiga pun berpindah ke ruang kerja Pak RT, yang agak sedikit kebelakang rumah.
"Waah......bapak bener nonton porno !"kata Pak Sugeng seperti tak percaya melihat layar komputer yang bergambar memek tengah kemasukan kontol."Iya, tadi saya pause, saya denger bapak bapak memanggil diluar !" kata Pak RT seperti protes karena kesenangannya terganggu.Pak Karyo mengambil bangku lagi."Ayo, Pak disetel filmnya." terlihat Pak Karyo sudah tak sabaran.Pak RT langsung menungging, menggenggam mouse dan "klik" filmnya pun berjalan lagi. Pak RT dan Pak Karyo duduk bersebelahan dan Pak Sugeng berdiri, bersandar dibangkunya Pak RT."Aaaaahhhh......aaahhhh..." desah wanita jepang didalam film."Wah......mantep nih !" seru Pak Sugeng.Yang awalnya perempuan itu sedang di entot oleh seseorang,tiba tiba datang 5 orang bapak bapak jepang,yang langsung menarik sang pria dari sedotan memek sang wanita. Ke 5 orang itu langsung memukul sang pria,dan mengikatnya di samping,mulutnya disumpel dan pria itu dibaringkan dibelakang. Ke 5 bapak bapak itu tak menyia nyiakan wanita yang sudah bugil itu. mereka langsung menerkam wanita itu. teriakan pun menggema. 1 orang bapak langsung mencaplok memeknya,2 orang bapak bermain dengan tetenya,satu meneydot bibir sang wanita,dan satu lagi menyuruh sang wanita menggenggam kontolnya. Ke 5 orang bapak bapak itu sangat rakus. Tubuh sang wanita yang putih bening,tercetak kemerahan dibadannya,karena kasarnya perbuatan mereka. Serta air liur mereka membasahi tubuhnya.Sarung Pak RT sudah membentuk tenda, ia tak menyadari kontolnya yang ngaceng. Pak Karyo sendiri, meraba raba kontolnya. Pak Sugeng hanya tetap fokus melihat layar."Pak.... aku buka celana ya ?" izin Pak Karyo yang sepertinya sudah tak memperdulikan sekitarnya.Entah sange atau apa, Pak Karyo dengan cepat sudah melepas celananya. Kontolnya tegak menantang, tanpa malu ia bugil di depan orang. Pak RT hanya mengangkat sarungnya, membebaskan kontolnya yang pendek gemuk itu ngaceng, cairan bening sudah keluar dari kontol Pak RT, lumayan banyak. Pak Sugeng masih tetap memakai celana, entah malu atau apa. Pak Karyo mulai mengocok ngocok kontolnya yang panjang dan besar."Beruntung nya mereka......bisa dapet daun muda." kata Pak Karyo.
Satu dari bapak bapak itu,mulai menyodok memek sang perempuan,bapak bapak yang berdiri disekitarnya hanya tertawa melihat sang perempuan merintih.
"Lobang memeknya, mulutnya......." kata Pak Sugeng tak percaya.
Bapak yang sedang asyik mengentot itu menyuruh sang wanita merubah posisi. Bapak itu rebahan,ia menyuruh si perempuan menduduki kontolnya. Perempuan itu pasrah menuruti,sesaat kontol tenggelam didalam memeknya "eeennggghhh.." wanita itu menggigit bibir bawahnya menahan kenikmatan. Tiba tiba satu orang bapak berdiri dibelakang sang perempuan,mengelus ngelus lobang pantatnya. Wanita itu merasa takut dan mencoba melarang sibapak. Tamparan dipantatnya yang semokpun didapatkannya,karena mencoba melarang. Tanpa aba aba lagi sibapak itu langsung menyodok lobang anusnya "aaaaaaaaaaaaaa...." perempuan itu teriak dengan air mata. Mereka tertawa terbahak bahak melihatnya. Sekarang ada dua kontol didalam lobang nya.
"Gila....sampe lobang pantat juga diembat !" seru Pak RT."Istri saya enggak pernah mau kalau saya minta isep, katanya jijik..." kata Pak Karyo melanjuti."Dulu mantan istri saya suka banget ngisep...saya kalo udah di isep dia, keluarnya cepet." kata Pak RT."Saya ikutan buka celana yah......." kata Pak Sugeng sambil membuka celananya.Dan sekarang Pak Sugeng sudah bugil..........."Saya udah gak kuat, Pak..." kata Pak Sugeng mengocok-ngocok kontolnya."Udah gak nahan ya........" ledek Pak RT sambil melirik kontol Pak Sugeng."Hehehe.......iya, Pak...udah gak nahan nih." kata Pak Sugeng.Gak lama kemudian.........Crot....crot....crot......Pak Sugeng "memuntahkan" spermanya....."Aaaaa.....aargghhh.....ghhh..."Cukup banyak pejuh Pak Sugeng sampai berserakan di lantai.Suasana sudah dikendalikan kembali oleh Pak Sugeng. Posisi Pak Sugeng berdiri, Pak RT duduk dibangku dan Pak Karyo duduk dilantai, sungguh pemandangan yang menggiurkan."Pok....pok....pok......." suara Pak RT mulai memompa penis Pak Sugeng dimulutnya.....maju....mundur......."Aaaahhh.......enak.....Pak.....Ooohhh......." desah Pak Sugeng"Ee....enak, Pak...?" tanya Pak Karyo.Pak RT tidak menghiraukan ucapan Pak Karyo.Melihat aksi Pak RT, Pak Karyo pun mengikuti jejak Pak RT, ia mulai mengemut biji peler Pak Sugeng secara bergantian. Walau Pak Karyo mencium aroma pesing dari selangkangan Pak Sugeng tapi ia tetap menjilat-jilat.Eeeeennggghhh........Pok...pok....pok.....slurppp.....sluuurpppp......, terdengar suara "kegaduhan" dari ketiga bapak-bapak itu.Sekarang setengah batang kontolnya Pak Sugeng sudah terbenam dimulut Pak RT."Aduh......enak Paakkk....aahhhh..." desah Pak Sugeng.