O1. Prolog

706 80 21
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya, happy reading!!❤️‍🔥

Hari ini mading dan sosial media sekolah SMA NEO penuh dengan kedatangan siswa baru.

Dia adalah sean, Aseano noreno. Murid pindahan baru, sean pindah ke sma neo karena mengikuti ayahnya yang mempunyai bisnis di kota ini dan harus pindah.

Sean berjalan memasuki lingkungan sekolah, banyak siswa-siswi yang melihat kearahnya, "orang orang gila, gua cuma pindah sekolah bukan pindah negara kenapa sampai liatin gua segitunya" kata sean pelan hingga siswa lain tidak dapat mendengarnya.

"Sekarang gue harus kemana? Kelas gua aja gua nggak tau" gumam sean sambil melihat kearah sekelilingnya

"Haha anying ngakak bisa gitu ya?" Suara Navi dan 3 teman yang sedang tertawa nggak bisa berhenti karena cerita haykal

Sean menoleh kearah 4 orang yang berada di bawah pohon teduh yangsedang tertawa tanpa henti "kenapa tuh orang-orang, gila mungkin" lalu pergi meninggalkan ke 4 orang itu untuk mencari kelasnya.

"Eh kalian tau nggak murid baru yang pindah ke sekolah kita?" Ucap rangga dengan semangat.

"Tau-tau ganteng banget ege orangnya, katanya sih bakal masuk hari ini tapi kok nggak kelihatan sih batang hidungnya?" Ucap caesar antusias.

"Mungkin ke wc kalik buat col*" kata Navi.

"Anying masih sempat ye col* di hari pertama masuk" ucap haykal. Lalu ke 4 orang itu tertawa lagi tanpa henti, menghiraukan orang-orang di sekeliling mereka yang melihatnya.

POLAR

Kini sean sudah berada di kelasnya, sekarang ia mengetahui kelasnya setelah bertanya dengan guru di kantor sekolah barunya ini.

Di dalam ruangan tersebut sangat sepi, di karenakan sekarang jam istirahat. Sean hanya duduk diam di bangkunya, ingin memainkan hp tapi sayang sekali sean belum mengisi batrei hpnya, haruskah ia keluar berinteraksi dengan teman barunya di luar?. "Pufft, pikiran aneh" kata sean, ayolah tidak mungkin ia langsung menerima lingkungan disini, ia masih belum terbiasa dengan lingkungan disini apalagi dengan orang baru.

Seseorang masuk dengan memegang kantong plastik minuman di tangannya, Mungkin saja dia habis ke kantin pikiran sean.

"Eh!? Kok gua baru liat lu disini? Lu anak baru itu ya?" Itu Navi yang baru saja masuk untuk mengambil uang ke kelas.

Tidak ada jawaban dari sean, melainkan hanya tatapan aneh yang di dapatkan oleh navi. Navi mencoba mendekat ke sean untuk bertanya sekali lagi kepadanya.

"Lu anak baru ya disini?" Tanya navi kepada sean yang duduk pada meja dibelakangnya.
"So asik banget lu bocil" kata sean dengan remehnya. Navi menatap sean tidak percaya, jujur saja navi baru kali ini di panggil bocil di usia 18 tahun. *Anying malu* batin Navi

"G-gua nanya serius ege" ucap Navi terbata-bata. Jujur saja pasti muka
Navi sekarang merah merona karena malu.

Sean yang melihat kelakuan navi seperti itu langsung mengerti dengan keadaannya. "Kenapa muka lu? Kok merah begitu?" Ucap sean menggoda navi.

"A-anu itu gua kayaknya tadi makan bakso kebanyakan jadi alergi deh hehe" bohong navi, tidak mungkin ia berkata bahwa merah karena sean memanggilnya dengan sebutan bocil, sangat memalukan bagi navi.

"Oowh" ucap sean dengan muka yang sok mengerti. "Btw kenalin gua sean, Aseano noreno" kata sean yang ingin memperkenalkan dirinya ke navi.

"Gua Navi" balas navi,

"btw lu mau moots sama gua nggak? Sekalian nambah kontak wkwk" ucap navi gugup, biasanya hal seperti ini dia tidak akan gugup, malah percaya diri. entah mengapa berhadapan dengan sean, percaya diri navi langsung luntur, seperti berhadapan dengan penagih utang di kantin.

POLAR ||Nomin  [A story by Rayn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang