Jangan lupa vote & comment ya. Happy reading💙.
Pagi yang cerah & sinar cahaya yang memaksakan untuk masuk ke dalam kamar. 2 insan yang saling berpelukan tanpa mengetahui posisi mereka saat ini.
Terlihat sang empu yang memeluk seseorang dalam pelukannya, seperti sedang melindungi dunianya yang akan hancur.
Navi mengerjapkan matanya, dan mengedipkan mata untuk bangun dari tidurnya. Tidak bisa bergerak, seperti ada yang memeluknya, dan bau maskulin yang sangat menusuk penciuman navi.
Navi mengarahkan pandangannya mengarag ke atas untuk memastikan siapa yang memeluknya. Kaget!! Navi langsung duduk terbangun tak percaya, tak di sangka ternyata orang yang memeluknya adalah Sean. "Anjing!!" Jerit Navi.
"Apasih , ribut amat lu cill" balas Sean. Terbangun dan Meneliti apa saja yang baru saja terjadi.
"Make nanya lagi, lu meluk gua anjir," tekan Navi tidak terima dirinya dipeluk.
"Gua kira gempa astaga. ternyata cuman perkara peluk doang, lagian kenapa kalo gua peluk lu? kan sama lelaki," timpal Sean. merebahkan tubuhnya kembali ke kasur.
"Lah? Bener juga sih, tapi tetap aja anjir, lu kira gua guling,!?" Protes Navi kepada Sean.
"Badan lu kecil sih, gua pikir semalam lu guling, jadi gua peluk deh." Jawab Sean santai.
"Terserah lu deh, Sekarang lu buruan bangun, anter gua pulang buat kesekolah." Navi bangun dari ranjang menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya. Sean segera bergegas memperbaiki dirinya yang berantakan setelah tidur dan pergi untuk mengantar si bocil.
POLAR
Kelas 12 ips 1, kelas dimana Navi dan Sean berada. Saat ini sedang melakukan jam pelajaran seni budaya.
Navi sedari tadi hanya bisa melamun, mengingat kejadian pagi tadi, dimana Sean memeluk Navi, membuatnya malu dan berputar-putar kejadian tadi di kepalanya.
"Navi. Navi!!" bentak guru seni budaya yang memanggil Navi. Navi tersadar dari lamunannya dan menghadap ke guru seni budaya yang memanggilnya. "Ada apa buk.?" Tanya Navi was-was.
"Dari tadi kamu kerjanya hanya melamun mulu, berdiri, dan jelaskan kembali apa yang saya jelaskan." ucap nya.
Navi keheranan, dia tidak tahu apa yang di jelaskan oleh guru di depannya itu, dia tidak tahu sama sekali, karena yang dipikirnya sepanjang pelajaran adalah, Sean yang memeluknya pagi tadi. Seharusnya dia tidak memilirkan hal ini di saat jam pelajaran. Navi segera membuang hal yang pagi tadi terjadi, "saya nggak tahu bu, maaf telah melamun di saat ibu menjelaskan." sahut Navi menyesali perbuatannya.
"Syukur kalo kamu menyadari kesalahan kamu, saya maafkan, silahkan duduk kembali." Ujar guru seni budaya. Lalu di anggukan oleh Navi dan kembali duduk.
"Hampir aja lu di keluarin dari kelas" bisik Rangga yang berada di depan meja Navi.
"Hampir sih." Navi menoleh kebelakang tempat Sean duduk yang berada tepat di belakang mejanya.
"Ini semua gara gara lu," desis Navi, lalu membalikkan badanya ke depan.
"Nggak jelas amat bocil, kok gara gara gua.?" Heran Sean. Melanjutkan pandangannya kepada guru yang sedang menjelaskan pelajaran, agar ia tidak ditegur oleh guru.
POLAR
Navi, rangga, haykal, caesar. Kini berada di pohon teduh yang terletak di pinggir lapangan bola basket. Disanalah tempat mereka selalu berada di saat jam istirahat dan jam kososng.
KAMU SEDANG MEMBACA
POLAR ||Nomin [A story by Rayn]
RomanceAnak baru yang masuk ke sekolah SMA NEO yang menghebohkan warga siswa siswi sma neo karena ke tampanan dan sifat cueknya kepada orang oramg,ia adalah Asean noreno (as Lee jeno). Tetapi seseorang bernama Naviandra derix(As na jaemin) berhasil meluluh...