Bab 4

6 0 0
                                    

Kau tidak akan pernah mengerti hidup

Hingga kau sendiri yang mempelajarinya

Kau tidak akan pernah mengerti cinta

Hingga kau sendiri yang mengalaminya

............

Eun-Kyo POV

Aku menuju ke kulkas mengambil sebotol air, meminumnya langsung tanpa bersusah payah mencari gelas ataupun semacamnya. Berharap air itu dapat meredamkan segala emosi yang bergejolak dalam diri. Setelah dirasa cukup, aku meletakkan kembali botol itu kedalam kulkas dan menutupnya. Menarik napas dan menghembuskannya secara perlahan. Berpikir tentang semua kejadian hari ini dari pagi hingga malam ini. Menarik sebuah kesimpulan bahwa berhadapan dengan Jung Soo maupun Ryu-Jin sama saja, sama-sama membuat kepalaku berdenyut sakit.

Apa mungkin sifat dominan Jung Soo yang diturunkan kepada Ryu-Jin? Aigoo.. ayah dan anak sama saja!!

Masih teringat jelas perdebatanku dengan malaikat kecilku sendiri, tentang rencana sekolahnya yang mengadakan rekreasi ke taman bunga. Dan dia dengan semangat menyuarakan pikirannya bahwa dia tidak ingin ikut sama sekali. Aku sudah memberikan seribu satu macam alasan untuk jangan khawatir tentang akibat yang akan diterimanya saat acara itu berlangsung, aku akan melindunginya. Dan dengan sifat keras kepala yang entah dari siapa diturunkannya itu, dia tetap pada pendiriannya. Menolak untuk ikut serta. Dengan berat hati aku mengalah. Memberikan izin agar dia tidak ikut.

"apa dia sudah tidur eonni?"

Aku mendongak, melihat siapa yang berbicara denganku. Ternyata Hyo-Jin. Aku memperhatikannya, cara dia berpakaian malam ini, dari bawah hingga ke atas. Dia berpakaian sangat rapi dan terlalu minim, dengan make up yang sederhana tidak terlalu mencolok membuatnya terlihat cantik. Walaupun aku tahu Hyo-Jin tanpa make up sekalipun tetap cantik dan manis, dia terlihat cantik dengan caranya sendiri.

Aku mengeryit, tentang cara berpakaiannya itu. celana pendek jeans, dalaman putih dengan belahan dada yang sedikit terlalu rendah dan blazer hitamnya. Sedikit membuatku khawatir.

Apa dia ingin membuat semua pria yang dia temui kehilangan kontrol hanya dengan melihatnya saja? Pikirku.

Dia melangkah, mengambil jus kesukaannya dari kulkas, menuangkannya di gelas dan duduk dikursi yang didesain seperti di bar yang menjadi tempat favorit kami untuk makan atau hanya sekedar mengobrol. Tempat ini terlalu nyaman, berhadapan langsung dengan pemandangan kota seoul malam hari. Lampu-lampu yang berasal dari gedung pencakar langit kota seoul dan bintang-bintang di langit menambah keanggunan tempat ini.

"sudah, aku berdebat dengannya cukup sengit yang pada akhirnya dia tertidur kelelahan. Aku pikir dia mempunyai bakat menjadi seorang CEO seperti ayahnya. Dan kau, mau kemana dengan pakaian seperti itu hah? Kau ingin membuat laki-laki di dunia ini kehilangan kontrol?"

Aku terus mengamati gerak gerik yang dilakukannya, mengamati Hyo-Jin yang mengambil gelasnya dan meminum jusnya sedikit demi sedikit meresapi rasanya sebelum menelannya, dan kemudian memandangku. Meletakkan kedua tangannya di atas meja. Tersenyum senang atas ucapanku.

Berfikir tentang pertanyaanku? Atau jawaban yang akan dia berikan padaku? Pikirku. Menarik kesimpulan sendiri atas dasar bahasa tubuh yang dilakukannnya.

"aku memang berencana membuat laki-laki itu kehilangan kontrol, hanya satu eonni. Hanya satu"

Aku cukup terkejut atas pernyatannya barusan. Cukup untuk membuat mataku keluar dari tempatnya. Dia..

EgoisticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang