Chapter 1: 5 detik

27 1 0
                                    


------------------------

5 detik, mata ini saling menatap. Rasa asing yang hinggap, dipaksa lenyap. Antara kita.

------------------------

Seorang gadis masih bergelung dalam selimut. Sinar pagi yang mulai menerobos masuk, nampaknya tak membuat kedua netra berbulu mata lentik itu terbuka. Semalam ia cukup begadang untuk mempersiapkan barang-barang yang akan ia bawa ke Bandung, tempat ia menempuh pendidikan kuliah, Universitas Andromeda tepatnya.

Rupanya sang mama tak membiarkan ia tidur lebih lama lagi. Pasalnya beberapa menit setelah alarm yang dimatikannya, terdengar suara ketukan yang disusul pintu dibuka.

" Nira, bangun sayang, katanya kamu mau lihat-lihat kampus?" Ucap Mama Diana. Tangannya tergerak mengelus surai anak gadis satu-satunya.

Mendapat elusan di rambutnya, mau tak mau membuat Nira mengerjapkan mata. Tangan kanannya mengucek mata, agar pandangannya menjadi jelas. Pandangan pertama yang ia dapat adalah senyum manis mamanya.

Ia bangkit dari tidurnya, menggeser tubuhnya untuk memeluk sosok yang ia sayangi. Nampaknya ia ingin sedikit bermanja dengan sang mama. Mama pun membalas pelukan dan mengelus punggung serta surai Nira bergantian.

" Bangun sayang, udah pagi. Kok malah manja sama mama?"

Bukannya menjawab atau menjauh, Nira malah semakin mengeratkan pelukannya dengan sang mama.

" Ayo bangun. Segera siap-siap. Nanti mama dan papa antar." Mata Nira langsung terbuka.

" Papa belum kerja?" tanya Nira. Pasalnya ini sudah cukup siang bagi pekerja kantor untuk berangkat. Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi. Biasanya papanya sudah berangkat satu jam sebelumnya.

" Papa nggak masuk. Katanya nggak terlalu banyak kerjaan hari ini. Hanya perlu melakukan beberapa pengecekan dokumen yang bisa dilakukan di luar kantor."

" Cepet siap-siap ya. Nanti mama dan papa yang antar kamu ke Bandung."

Setelah berucap dan mengecup puncak kepala Nira, sang mama segera turun kebawah. Mempersiapkan sarapan dan beberapa hal yang diperlukan untuk perjalanan ke Bandung nanti.

Nira sendiri segera bangkit dan bersiap. Ia sangat bersemangat karena diantar kedua orang tuanya. 20 menit berlalu, Nira telah selesai mandi dan berganti pakaian. Outfit nya hari ini adalah celana jeans dan kemeja putih polos. Ditambah tas selempang coklat, sneakers putih, dan gelang jam coklat yang menghiasi pergelangan tangannya.
Rambutnya ia biarkan tergerai dengan jedai yang ia masukkan dalam tas, jaga jaga semisal ia merasa kegerahan. Tak lupa parfum beraroma manis yang ia semprotkan ke tubuhnya.

Dirasa telah siap, ia menarik satu koper yang berisi sebagian barangnya selama tinggal di Bandung. Sebagian lainnya, nanti akan ia bawa saat masa kuliah akan dimulai.

Sampai dibawah sang papa dan mama sudah duduk di meja makan. Nira meletakkan koper dan tas selempangnya di ruang tamu, dan segera beranjak ke ruang makan. Menu kesukaannya, oseng buncis wortel, tersaji menggoda di piring membuat nafsu makannya meningkat.

" Ini mama masak makanan kesukaan kamu, biar kamu tambah semangat." Ucap sang mama yang ditanggapi anggukan dan cengiran oleh Nira.

Until We Meet Where stories live. Discover now