Chapter 7: Sifat Lain

9 0 0
                                    

------

Denganmu, aku mampu memunculkan sifat lain dalam diriku. Memang bukan seperti diriku biasanya Tapi kalau aku happy, why not?
-
Nira Amalia
------


Nira melepaskan pelukan keduanya. Ia masih tahu malu untuk berpelukan di lingkungan kampus. Tatapannya terarah pada Daffa yang kini menatapnya lembut. Ia harap ini keputusan yang benar.

" Aku masuk dulu ya." Pamit Nira.

Saat hendak berbalik memasuki kelas, Daffa memanggil Nira. Alhasil, Nira membalikkan badan menghadap Daffa. Tangan Daffa terulur menyentuh kepala Nira, sedikit mengacak acak pucuk rambut Nira yang dibiarkan tergerai.

" Semangat ya."

Daffa langsung berbalik menuju ke kelasnya, meninggalkan Nira yang terdiam memproses apa yang telah terjadi. Beberapa detik berlalu, Nura baru tersadar.

What the ...

Segera mungkin, Nira berbalik memasuki kelas. Untung saja mahasiwa/i masih di kantin, jadi Nira tak perlu khawatir akan komentar orang.

Di tempat duduknya, Nira langsung mengambil ponselnya. Tangannya menekan ikon instagram. Membuka notifikasi, dan menekan tombol follback. Setelahnya, ia beralih ke DM yang dikirimkan Daffa.

Daffa_aa
Jangan lupa follback ya

niraa_a
Udah aku follback


Setelah membalas DM Daffa, Nira segera meletakkan ponselnya. Dilihat sekeliling, sudah ramai. Ia yakin istirahat telah usai. Karena dosen pun sudah masuk dan kembali menerangkan, kali ini tentang organisasi kampus. Para maba fokus menyimak, meskipun ada beberapa yang berbicara sendiri, tapi masih wajar kan?

----

Jam menunjukkan pukul 2 siang. Maba dipersilahkan untuk pulang.

" Duluan ya." Pamit Kintan.

" Nira, kita duluan ya." Pamit Kaila yang diangguki Nira.

Kini Nira tinggal sendiri, hingga ia memutuskan ke kantin kampus. Ia akan menunggu disana, karena Novan masih ada satu kelas lagi, sampai pukul 3 sore.

Nira memesan jus jambu dan keripik kentang. Ia sibuk mengunyah dengan tangan kiri yang asyik menyecroll tiktok. Berita wamilnya Kim Seokjin, member tertua BTS menjadi trending. Hal ini membuat semua Army sedih, Nira salah satunya. Ia berselancar di komentar, banyak Army yang menguatkan satu sama lain. Ia semakin mencintai fandom ungu ini.

Satu jam kemudian, Nira mendapatkan pesan dari Novan kalau kelasnya sudah selesai. Nira segera membalas, akan menunggu di parkiran.

Ia segera berdiri dan berjalan keluar kantin. Parkiran lumayan ramai, membuatnya sulit untuk sampai di parkiran motor Novan. Hingga tepukan di pundaknya membuatnya menoleh, ada Daffa.

" Nyari Novan?"

" Iya. Tapi ramai banget. Jadi susah."

" Kalau gitu, kamu nunggu di gerbang aja. Nanti aku bilang sama Novan."

Nira diam berfikir. Setelahnya ia mengangguk mengiyakan.

" Oke, aku ke gerbang duluan ya." Pamit Nira yang diangguki Daffa. Ia bersyukur hubungannya dengan Nira membaik. Meskipun belum ada status diantara keduanya. Ia akan memulai bertahap, tanpa terburu buru, ingin lebih dalam mengenal satu sama lain.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 17, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Until We Meet Where stories live. Discover now