Clara menghela nafas. Dia menatap langit-langit kamarnya yang dihiasi dengan lukisan bertema kerajaan. Ada mahkota, gaun dansa, ksatria dengan baju zirah besi, kuda, istana dan lain sebagainya. Kalau boleh jujur, Clara sangat menyukai semua hal tentang kerajaan. Karena, dia selalu bermimpi untuk menjadi putri yang menyelamatkan pangeran berkuda putih. Iya, bukan diselamatkan. Tapi, menyelamatkan. Karena Clara akan jadi seorang putri tangguh yang bisa menjaga dirinya sendiri. Namun sayang, di dunia nyata, Clara bahkan tidak bisa melindungi dirinya dari serangan pertanyaan 'kapan nikah?'. Dan, itu sangat menyebalkan.
Memangnya belum menikah di usia 25 tahun adalah tindakan kriminal?!
Kenapa manusia suka sekali membandingkan dirinya dengan orang lain?
"Tante dulu umur 37 tahun udah nimang cucu!"
"Om waktu seumur kamu anaknya udah 3!"
"Kakakmu udah nikah, kamu kapan?"
"Kok masih lajang aja, Clar? Calon suamimu mana?"
Kalau mengingat semua pertanyaan dan pernyataan yang memuakkan itu, Clara jadi ingin memukul orang, deh. Hidup ini memang seperti kotoran.
Ting!
Ponsel Clara berdenting. Tanda jika ada pesan yang masuk. Clara buru-buru mengambilnya. Itu pasti balasan pesan yang sudah dia nanti selama 7 jam.
Bibir Clara terangkat ketika dia melihat nama yang muncul di layar ponselnya.
Kay alias Kaysha. Temannya semasa kuliah dulu. Mereka berdua tidak sengaja bertemu saat Clara muntah di pakaian Kaysha setelah naik rollercoaster. Clara dan Kaysha jadi akrab setelah Clara mengembalikan pakaian Kaysha yang terkena muntahannya. Dan, siapa yang menduga kalau mereka ternyata kuliah di universitas yang sama. Hanya beda fakultas. Clara berada di fakultas psikologi sementara Kaysha di fakultas kedokteran. Sekarang, Kaysha bekerja di salah satu rumah sakit terkenal di kota ini. Jadi, dia sangat sibuk. Pesan Clara saja baru dijawab 7 jam kemudian.
Clara semalam meminta Kaysha untuk mengenalkannya pada seorang pria. Kaysha kan dulunya sangat aktif di berbagai kegiatan kampus. Jadi, dia pasti punya banyak kenalan.
Kay:
"Ada, nih! Namanya Johan. Anaknya baik, perhatian, tulus. Mau nggak?Kening Clara terlipat. Johan? Namanya tidak asing. Seperti nama mantan pacarnya saat masih kuliah di semester 2 dulu. Tapi, yang namanya Johan kan bukan hanya mantan pacar Clara saja. Jadi, pasti tidak akan ada masalah, kan? Selain itu, Johan kan berada di universitas yang berbeda dengan Clara meski masih di satu kota. Jadi, tidak mungkin Kaysha mengenal Johan. Ini mungkin hanya kebetulan semata. Seperti dalam drama.
Clara:
"Mau-lah! Yang penting bukan pacar apalagi suami orang."Kay:
"Aman! Jomblo kok dia. Udah 7 tahunan lajang."Kening Clara semakin berkerut. Lama masa melajang Johan, entah kenapa sama seperti waktu Clara putus dengan mantan pacarnya yang sama-sama bernama Johan. Tapi, tidak mungkin kan kalau Johan yang dikenalkan oleh Kaysha sama dengan Johan yang dikenal Clara?
Mari berpikir positif! Dunia ini penuh dengan kebetulan. Jadi, ini mungkin juga salah satu dari kebetulan yang ada di dunia.
Clara:
"Sip, besok minta dia buat ketemuan di resto ini, ya. Nanti aku kirim alamatnya.Kay:
"Ok!"Clara kembali merebahkan dirinya di atas kasur. Karena pria bernama Johan itu, Clara jadi ingat lagi dengan mantan pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Villain's Mom✔ [TERBIT]
Fantasía[Bukan Novel Terjemahan - END] Clara yang seorang pengangguran berusia 25 tahun mati karena serangan jantung setelah bertemu dengan mantannya yang jadi tampan dan mapan dalam kencan buta. Bukannya pergi ke alam baka, Clara malah jadi tokoh antagonis...