Beberapa hari kemudian, mereka semua keluar dari apartemen Zayn, dengan keadaan mental jauh lebih baik dari sebelumnya. Mereka jadi jauh lebih berani. Jauh lebih siap. Chloe ternyata lebih hebat dari yang mereka bayangkan. Bahkan Zayn sendiri.
Beberapa hal yang dilakukannya, selalu membuat mereka, khusunya Harry, terpana. Dia sangat istimewa dan, Harry tidak tau kenapa ketika Chloe berusaha terdengar terbuka, justru kenyataannya dirinya jauh lebih tertutup. Harry tidak tau apa yang telah terjadi padanya padahal mereka sudah mengenal selama 5 hari sekarang.
Niall mendapat pencerahan dari Profesor X yang berada jauh di belahan dunia lain karena urusan mendadak seminggu sebelum masalah mutan di Amerika. Profesor X bilang mereka harus pergi mencari seorang perempuan bernama Rogue, dan Quicksilver juga Scarlett Witch. Profesor X bilang mereka pasti bisa menolong Niall dan yang lainnya.
Jadi, malam ini, seharusnya mereka sudah sampai di hotel tapi mereka dicegat oleh sekumpulan orang mabuk.
"Halo, gadis cantik."
Awalnya mereka menggoda Chloe. Memojokannya sebelum yang lain datang, Chloe punya trauma khusus dengan laki-laki asing, itu sebabnya dia berusaha untuk tetap menjaga jarak dengan teman-teman Zayn.
Ketika cowok mabuk ini menyentuhnya, Chloe merasa ada yang mengganjal dan sakit. Seolah aliran listrik menjalar dalam tubuhnya. Chloe mendengus dan memperingati cowok itu. Cowok itu terlalu mabuk menjadi tuli, dia tidak menghiraukan perkataan Chloe dan terus menggodanya.
Zayn datang tak lama kemudian, bersama Harry. Harry yang pertama melihat Chloe nyaris menangis. Saat itulah, Harry tau kalau dia menyimpan rasa yang sangat asing didalam hatinya. Dia masih belum tau apa isi dari perasaan itu. Apakah perasaan yang baik, atau malah buruk.
"Zayn? Mereka menggoda adikmu!" Harry berlari dan Zayn menarik tangan Harry.
"Diam, Harold." gumam Zayn. "Chloe akan menghancurkanmu begitu kau sampai disana."
"Kau gila?" Harry menyembur. "Dia adikmu! Lalu kau membiarkannya digoda oleh cowok pemabuk?"
Zayn menggeleng ketika Harry berlari kesana. Benar saja. Baru dua langkah Harry berlari sebuah sinar ungu menyinarinya bagaikan supernova.
Bum.
Chloe berdiri bagaikan seseorang yang bangkit dari bawah tanah. Dengan tangan mengadah dan tatapan lurus ke cowok mabuk yang terbaring pingsan ditanah. Chloe mengangkat tangannya yang berbalut lidah api ungu.
"Chloe!"
Chloe berbalik dan menatap Harry dengan mata coklatnya yang luar biasa gelap. Harry berjengit dan menoleh melihat Zayn berdiri disana bersama Niall, Louis dan Liam.
Chloe tidak peduli dan berteriak, dia bersiap membunuh pria kurang ajar yang lemah itu. Zayn menggeleng, dia seharusnya bisa menghentikan adiknya. Tapi, sekali saja dia menyentuh Chloe, bisa-bisa gadis itu pingsan dan nyaris tidak akan bangun.
Harry berlari, tapi Zayn tidak bisa diam disana. Zayn ikut berlari dan ketika Liam ingin membantu Louis menahannya.
Zayn menarik Harry, mereka bertatapan dan akhirnya Harry mengerti. Harry membekukan tangan Zayn, dibagian telapak dan membuat cowok itu merinding kedinginan.
Zayn berlari dan menarik tangan Chloe sedetik sebelum gadis itu menghujam pria mabuk.
Mata Chloe berubah jadi coklat menyala lagi, dia melihat Zayn dan mengerutkan keningnya sebelum pingsan.
"Aduh, kenapa harus pingsan?!"
***
Zayn melihat Chloe berbaring dikasur. Chloe terlihat damai dan tentram dan Zayn merasakan dirinya kembali kewaktu dimana ia dan Chloe juga Ibunya menikmati masa-masa paling indah. Melihat dia dan Chloe berada ditempat yang sama, melindungi satu sama lain, membuat Zayn semangat menemui Rogue dan siapapun yang Profesor X sebut. Mereka pasti bisa menolong dirinya dan Chloe juga yang lain, mereka tidak bisa berkeliaran dijalan sementara orang-orang akan mengetahui siapa mereka cepat atau lambat.