Harry bangun. Dia melihat Zayn tidur disampingnya. Mereka semua tidur di ruang tamu karena hanya ada satu kamar dan itu untuk adik Zayn, Chloe. Louis masih tidur nyenyak dan Niall tidur dengan posisi agak ekstrem disofa. Liam masih mendengkur pelan. Harry bangun dan pergi ke kamar mandi. Setelah dia selesai cuci muka dan sikat gigi, dia melihat Louis bangun.
"Hai, Harold."
"Hai, Tommo."
Louis menyeringai, "Tumben kau sudah bangun."
"Entahlah, firasat baik?"
Louis tersenyum, tidak lebih lebar dari sebelumnya. "Mari berharap, Haz. Mari berharap."
***
Mereka berjalan keluar dari hotel dengan pelan-pelan, bergumul dan menentukan arah mana yang harus mereka ambil untuk meneruskan rencana menemukan Rogue atau siapapun yang disebutkan Profesor X.
"Kenapa tidak profesor saja yang menjemput kita? Maksudku, yeah diakan mutan hebat." gumam Louis.
"Kau gila? Dia memang mutan hebat, tapi dia kan memakai kursi roda dan ada di sisi lain planet ini. Kau berharap dia terbang dan menjemput kita?" sahut Liam.
Louis hanya mengangkat pundaknya dan menatap jalan yang dipenuhi banyak orang.
"Lihat betapa buta dan tulinya mereka," gumam Zayn. "Tidak tau apa yang terjadi. Mungkin sebagian tau, tapi sebagian memilih menjadi orang cacat. Menutup semua indra mereka tentang dunia ini."
Hening. Tak lama kemudian, Harry merasakan tangannya menyentuh sesuatu. Itu adalah pundak Chloe. Gadis itu jatuh dan bergeser kearahnya. Chloe memegangi kepalanya dan Niall melakukan hal yang sama. Kedua wajah remaja ini sangatlah menggambarkan sakit yang luar biasa.
"Sial! Sial!" Niall mengumpat.
Chloe berteriak dan gelombang lidah ungu menggulung, menghempaskan apapun disamping Chloe termasuk Louis, Liam, Niall, Zayn dan Harry.
Semua orang melihat apa yang terjadi, Niall yang pertama bangkit dengan rasa sakit luar biasa. Lalu Zayn dan Louis.
"Astaga, mereka melihat kekuatan Chloe." gumam Zayn.
Gadis itu sempoyongan berusaha bediri, mereka berdiri berdampingan, enam dari mereka. Saling bertukar pandang dan melihat sekumpulan warga berkumpul didepan mereka, seolah siap untuk menghajar mereka.
"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Harry.
"Aku tau, seseorang mengirim signal, aku fikir itu Profesor X. Dia bilang kita harus mencari bangunan yang lumayan tinggi, agar kita bisa melihat isi kota ini. Profesor X bilang akan lebih mudah jika kita mencari Rogue dan Quicksilver dari atas sana."
"Aku tidak mengerti." gumam Harry.
"Yeah, susah tapi terdengar hebat." sahut Niall dengan cengiran.
Salah satu dari warga disana bergerak, maju dan menunjuk mereka. Ia mengeluarkan teleponnya dan mengetik sesuatu, ia menunjuk mereka dan berkata dengan kencang, "MUTAN ITU DISANA. KIRIM MEREKA KE NERAKA."
"Rencana pertama, lari seolah hidupmu bergantung padanya."
***
Mereka terus berlari dan membiarkan Niall mencari gedung yang cukup tinggi untuk memenuhi permintaan Profesor X. Terus berlari, melewati blok, berbelok kesana kemari, nyaris ditabrak truk dan dikejar oleh selusin pria berjubah, trus hingga Niall berteriak dan membelok secara ekstrem.
"Disana! Disana! Blok 3 arah jam 12!"
Mereka semua berlari dibelakang Niall dan masuk kedalam sana. Mereka masih punya waktu mungkin 10 detik sebelum pria-pria itu menemukan mereka didalam gedung kosong itu.