29

1.8K 175 2
                                    

"Rin, lu bisa temenin gua gak?" Jeno menghampiri Karina.

"Nemenin apa Jen?"

"Nemenin cari hadiah, temen gue ada yang ultah. Bisa gak?" Jeno menggaruk tengkuknya.

"Oh, bisa kok. Kapan? Nanti pulang sekolah kah?" Jeno mengangguk.

"Iya biar cepet, nanti gue tunggu di parkiran Yaa." Ucap Jeno, lalu pergi.

.

"Temen lo cewek apa cowok?" Tanya Karina, saat sampe di mall.

"Cewek, dia cantik tapi masih cantik kan lu." Ucap Jeno, Karina membalas dengan senyuman.

"Terimakasih atas pujiannya, btw siapa namanya?"

"Ada deh, secret." Karina mengangguk, tak ingin bicara lagi.

"Kasih boneka aja... Nah itu beruangnya cakep, Jen." Tunjuk Karina.

Karina ingin mengambilnya, namun rak tersebut terlalu tinggi. Alhasil Jeno mendekat untuk mengambilnya, membuat tubuh Karina terhimpit.

Dari kejauhan ada seseorang yang memotret mereka. lalu dia, Isa menyeringai kecil.


-000-


"Tau gini gue mandi dulu ya bukan rebahan." Gumam winter pas keluar dari kamar mandi. Tangannya mengusap rambutnya yang basah mengunakan handuk.

Winter duduk di meja belajarnya, handuknya dibuat kalungan tangannya memegang benda pipih yang tergeletak.

"Lohh tumbenan, ngirim apa nih." Gumam winter.


Isa


|(Send picture)


"What the hell?!! Mau buat gue panas? Gak bisa tsayy." Winter mengibaskan rambut pendeknya.


Ting!

"Lah, dia ngirim lagi."


|(Send picture)
|(Send picture)
|liat pacar lu jln sm cwo lain

Oh, thx info|
Read

Winter merasa kesal, tapi dia juga butuh penjelasan dari Karina.

"Dahlah, mending tidur." Gumamnya merasa tak peduli, padahal hatinya udah kebakar.

.

Paginya~

"Hai win." Isa mendekati winter, dia baru aja turun dari motornya.

"Win, lo udah liat kan si Karina jalan sama cowok lain." Ucap Isa, lalu menyamakan langkah winter.

"Teruss?"

My love is only for you | Winrina [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang