9

2.7K 267 1
                                    


"Mau apa Lo? Ganggu winter lagi, iya?" Kesal Ning ning.

"Lo cukup sakitin winter enam bulan lalu, jangan lagi dehh." yena memandang sinis Isa.

Iya Isa Dateng ke kelas winter, sebenernya circle nya winter gedek banget sama Isa, mereka tau kelakuan Isa ini karna di ceritain sama Ryujin.

"Gue gak ada urusan sama Lo, gue cuma mau ketemu winter doang." Isa memandang ke empat manusia di depannya dengan kesal.

"Ketemu winter harus ngelewatin kita dulu njing." sahut Ryujin.

Ryujin memang pernah ngelakuin sesuatu yang bikin winter kecewa, dirinya juga begitu menyesal ngelakuin itu, tapi sekarang dia mau bikin supaya winter gak kecewa lagi, apapun itu.

"Ckk kalian cuma temennya gak usah belagu anjing."

"Ya daripada Lo cuma orang asing di idup winter." sarkas Ning ning.

"Udah deh sa, Lo mau apa lagi sih? Mau ngerencana in apa lagi?" Tanya yujin, sebenernya ia sangat malas bertemu manusia macam Isa.

"Rencana apa lagi sih jin? Gue gak paham." ucap Isa.

Circle Suheri alias suka heboh sendiri itu menatap Isa dengan malas.

"Sebaliknya Lu balik gihh ke kelas Lo." usir yujin.

"Betul kelas kita gak butuh manusia sampah kek Lo." yena meroasting.

Malas menghadapi kawannya winter, alhasil ia memilih mengalah dan pergi dari situ.

"Woy anjeng Lu kan dari kelas sebelah." Ning ning menepukan bahu Yena.

Ryujin terkekeh.

"Keseringan nongkrong di kelas kita makanya Sampe lupa kelas sendiri."

"Iya juga ya, hahahaha." yujin gak sadar dirinya juga satu kelas dengan yena.

"Yaudah yuk Yen balik dah, bentar lagi bel." yujin menarik tangan Yena tanpa persetujuan.

Winter menghelakan nafas lelah, sebenernya ia mendengarkan percakapan Isa dan temannya tapi winter memilih diam dikelas sambil mengerjakan tugas dari pak seokjin.

Sebenernya winter ingin sekali keluar lalu bergabung dengan temannya, tapi apalah daya tugas dari pak seokjin lebih penting sekarang.

Winter duduknya di dekat jendela bersama Ning ning jadi ia tau apa yang terjadi di luar.

"Win udah belum? Nih liat punya gue aja." cowok berbadan mungiel itu menyodorkan bukunya ke meja winter.

Kening winter berkerut, tumben sekali dirinya meminjamkan bukunya.

"Tumben banget Jun lu mau ngasih cuma cuma?"

"Gue lagi baik win, jadi minjem gak?" Tanyanya sambil mengambil bukunya kembali.

"Jadi deh Mayan, makasih ya bebeb renjun muahh." winter terkekeh melihat ekspresi wajah renjun yang terlihat menggemaskan itu.

Winter segera menyalin tugas bahasa Indonesia itu, bukan karena winter tak pintar. Tapi ia hanya malas Mikir.

-000-


"Untuk camping ini ada yang mau ngasih saran lagi gak?"

"Menurut gue ya Rin, ada in jelajah malam per grup ada 5 orang." usul sunghoon.

"Yang lain gimana?" Tanyanya.

Para OSIS memang sedang mengadakan rapat untuk camping di tahun ini, hanya untuk kelas sebelas saja sih sebenernya.

"Gue setuju sama sunghoon, keknya juga seru. Abis itu di Adain api unggun." ucap Lia.

"Nah setuju gue kalo ini." seru taeil.

"Oke berarti deal Yaa?" Semuanya mengangguk.

Karina menyalin kegiatan ini untuk di serahkan kepada guru kesiswaan.

"Oke berarti udah deal Yaa, ada lagi gak?" Ucap Karina setelah selesai menulis.

"Keknya udan gak ada Rin." ucap cowo dengan senyum manisnya alias Na jaemin.

"Oke kalo ada yang mau di sampe in ke sekretaris Yaa." mereka mengangguk mengerti.


.

Karina sedang berjalan di koridor setelah rapat tadi Karina memang langsung keluar, takut sang pujaan hatinya menunggu.

Tapi sepertinya dugaannya salah, ia melihat winter masih latihan. Dengan senang hati ia mendekat ke tepi lapangan tersebut.

Disitu winter terlihat sangat keren, lebih keren daripada pertandingan dulu, menurutnya skill winter mulai pro.

"Ihh damage nya ya tuhan kayin nda kuatt." batin Karina terpesona.


Karina masih melamun Sampai tak sadar winter di dekatnya.

"Karinn" winter menggoyangkan bahu Karina.

"..."

"KARINN WOYY!" teriak winter membuat Karina kaget.

"Si anjing jangan te-- O-oh winter, haii." gugupnya.

"Lo Napa Rin, kok bengong?" Tanya winter.

"Gue gak papa kok."


"Cuma agak mleyot dikit win." lanjutnya, dan itu hanya bisa di ungkapkan oleh dirinya sendiri.


Winter mengangguk mengerti.

"Yaudah ayo pulang." winter menggandeng tangannya.

"Loh kamu udah selesai?" Winter mengangguk sebagai jawaban.

-000-


"Sampaiii" ucap winter setelah sampai di depan pintu gerbang rumah Karina.

"Yahh" Karina mengeluarkan nada kecewa, ia tak ingin berpisah dengan winter.

Ya walau di sekolah ketemu.

Selang beberapa menit akhirnya Karina turun dari motor winter.

"Mau mampir dulu gak win?" Winter menggeleng.

"Gak dehh, bunda gue udah telpon disuruh pulang katanya ada yang mau di bicarain." jelasnya membuat Karina mengangguk mengerti.

"Hati hati ya sayang di jalan."

Entah kenapa winter jadi salting mendengar kata sayang dari mulut Karina.

"I-iya" dengan cepat winter menjalankan motornya, ia tak ingin Karina melihat wajahnya yang mungkin sudah memerah.


Karina terkekeh melihat tingkah lucu dari pujaan hatinya. "Tuhkannn ada ya manusia imut kek winter aaaaaa"

.

.

.

To be counted.

Jangan lupa votmen nya♡




My love is only for you | Winrina [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang