Latar: Day 1_Pagi_Distrik Hiburan Ibukota Rud, Kerajaan Rudelion.
Antrian toko Crescent Moon semakin ramai menjelang pertunjukan kembang api. Sekalipun toko itu sudah sangat terkenal karena rasa pai buatan mereka, kerumunan yang memadati hamparan toko Crescent Moon lebih banyak dari biasanya. Tampaknya mereka mulai menjalankan strategi 'perayaan' mereka lagi tahun ini. Pada hari pertama musim panas tiap tahunnya, Crescent Moon menjual pai dengan harga diskon besar-besaran kepada pasangan yang tengah kasmaran. Mereka menyatakan bahwa satu koin perak hanya bisa membeli satu potong kue pai di hari-hari biasa. Namun khusus hari ini bila pelanggan datang dan merangkul kekasih mereka, maka satu pai utuh bisa dibeli hanya dengan harga 1 perak. Berita itu tersebar di seluruh distrik hiburan.
Di tengah nuansa Festival Musim Panas yang seperti itu, terlihat seorang pria mencoba mendekati beberapa orang gadis. Dari luar pria itu terlihat seperti seorang playboy yang mencoba menggoda para wanita di distrik hiburan. Meski begitu ia tampak sangat kecewa saat perempuan yang diajaknya bicara menjauh dengan wajah risih. Sepertinya ia ditolak. Meski begitu, si laki-laki tidak mengikuti mereka seenaknya seperti penguntit atau orang aneh. Setelah menerima gestur penolakan, laki-laki itu akan terlihat kecewa lalu melihat-lihat sekeliling seperti mencari target berikutnya, tapi berakhir ditolak lagi. Gerak tubuhnya sangat ekspresif sampai-sampai siapapun dari jauh akan tahu apa yang ia rasakan. Beberapa mungkin mengira pria itu sedang memainkan drama pantomim atau semacamnya. Bukan tidak mungkin siklus ini akan terus berlangsung sampai ia harus menerima kenyataan pahit bahwa gadis-gadis di ibukota tidak tertarik pada dirinya. Lama kelamaan semakin terlihat bahwa ia tidak sedang menggoda mereka. Pria itu tengah meminta tolong. Gestur pria itu yang sebelumnya di atas angin dan sangat percaya diri berubah jadi merendah dan memohon-mohon. Hanya saja usaha dia tetap belum membuahkan hasil. Si pria terus mengajak bicara dan ditolak seolah-olah mengeliminasi satu per satu gadis yang bisa ditemukan di tempat itu. [Name] yang tengah duduk di bangku taman duduk memperhatikan pria itu sedari tadi. [Buatlah narasi untuk menjelaskan apa yang dirasakan karaktermu dalam situasi itu!]
Seiring waktu, kata-kata yang pria itu sampaikan pada gadis-gadis sampai ke telinga [Name]. Nama pria itu adalah Agure Hieroglyph, seorang petualang yang mampir di Ibukota Rud kerajaan Rudelion tepat pada hari pertunjukan kembang api musim panas diadakan. Sepertinya ia meminta gadis-gadis itu untuk menemaninya ke suatu tempat, tapi mendapat penolakan mentah-mentah. [Name] merasa kasihan karena gestur tubuh pria itu seperti sangat tulus, tapi dia juga paham alasan para gadis itu menolak. Kemudian pandangannya tertuju ke arah [Name] yang tengah duduk. Kemungkinan besar [Name] juga akan diajaknya bicara. Pria itu mendekat ke arah [Name] dan bertanya dengan sopan, "Permisi, apakah nona berkenan menemaniku ke suatu tempat?" Lantas, bagaimana tanggapan [Name]?
A. Suatu tempat? Ke mana?
B. Eh... aku bahkan tidak tahu siapa kau.
Note:
*Pastikan taruh komentar di salah satu baris A/B/C sesuai pilihan kalian seperti ini->
KAMU SEDANG MEMBACA
Before the Struggle [Open Roleplay]
FantasyPada akhir tahun kebesaran Demon 6023, dua kerajaan manusia bentrok besar, menciptakan peperangan setara dengan kekacauan dunia. Perang Sihir Dunia ke-3. Tapi cerita ini bukan tentang mereka yang saling bertempur. Melainkan apa yang terjadi sebelum...