2. Rencana Michelle

722 81 5
                                    

Semua ceritaku tersedia dalam bentuk cetak, ebook dan pdf. Cp. 081917797353.

Jangan lupa tinggalkan jejak. Happy reading


💗💗




Richard menatap sang sahabat dengan kening berkerut. Ia tahu Michelle terkadang sering bersikp aneh dan membuatnya pusing dengan segala tingkahnya. Tapi untuk yang satu ini Richard benar-benar tidak mengerti apa yang pria itu pikirkan.

Masuk ke rumah sakit dalam kondisi yang sehat, bugar tanpa keluhan sakit sama sekali membuat Richard tidak mengerti. Ia tahu bagaimana Michelle sangat membenci rumah sakit. Kenangan menyakitkan di masa lalu membuat Michelle sangat menghindari rumah sakit. Ketika sakit pun pria itu lebih memilih tinggal di rumah dan memanggil dokter pribadinya. Michelle hanya ke rumah sakit untuk melakukan chek-up rutin yang juga sangat dibencinya. Tapi sekarang tiba-tiba Michelle datang dan meminta ditempatkan di ruangan vvip tanpa keluhan sakit sedikit pun.

Ini gila. Sangat amat gila.

Yang lebih membuat Richard bingung adalah permintaan aneh Michelle. Pria itu hanya menginginkan Lilly, sang dokter magang yang mendapinginya melakukan chek-up rutin yang seharusnya dilakukan awal tahun depan yang memang tinggal satu bulan lagi.

"Kepalamu baik-baik saja, bukan?"

Alis Michelle terangkat mendengar pertanyaan tak masuk akal Richard.

"Oke, maksudku ini aneh sekali. Kita tahu bagaimana bencinya kau pada rumah sakit, lalu sekarang tiba-tiba saja kau meminta untuk melakukan chek-up rutin yang bukan di jadwalmu yang seharusnya bahkan sampai opname. Ini sedikit tidak masuk akal, Micelle."

"Permintaanku bukan untuk kau pikirkan, tapi untuk kau lakukan."

"Aku bukan bawahanmu."

"Kau sahabatku dan karena itu aku datang kepadamu."

Richard menghela nafas berulang kali. Mencoba mengumpulkan kesabarannya menghadapi Michelle yang sangat menyebalkan sejak kehilangan kekasihnya.

"Oke, tapi jawab dulu pertanyaanku."

"Tanyakan saja."

"Apa kallian saling mengenal? Maksudku, kau dan dokter Lilly."

"Tidak."

"Kalau begitu kau yang mengenalnya?"

"Tidak juga."

"Lalu untuk apa kau melakukan semua ini? Jangan main-main denganku Michelle."

"Itu menjadi urusanku."

"Tapi dokter Lilly berada di bawah tanggung jawabku dan kau tidak bisa bersikap semaumu."

"Aku tahu karena itu aku meminta pertolonganmu. Aku ingin Lilly yang datang memeriksaku malam ini juga dan juga mendampingiku untuk chek-up rutin besok."

Richard memijit pelipisnya. "Kau sehat. Sangat amat sehat. Seharusnya kau berada di rumahmu. Berbaring di ranjang empukmu dan makan makanan enak dari koki terbaikmu, bukan malah menginap di rumah sakit yang sangat kau benci."

"Aku bisa melakukan hal itu kapan saja aku mau," Michelle merapikan jasnya. "Lakukan saja apa yang aku katakan. Ini sangat penting."

Richard menatap Michelle tajam ketika sebuah pemikiran yang sejak pertama kali bertemu Lilly terlintas dalam benaknya.

Lilly (Cinta Sang Earl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang