Bab 4

2.8K 97 9
                                    

Hari sudah menunjukkan pukul 8 malam, terlihat dua orang yang sedang berbaring di kasur yang satunya memegang ponsel dan yang satunya lagi masih tertidur pulas di lengan wanita sembari memeluk wanita itu. Sesekali Khairi mengambil foto isaac yang masih tertidur pulas dengan baju pandanya itu sangat imut.

Khairi dia sangat ingin membangunkan bayi panda ini tapi, ia juga enggan karena ia tertidur sangat lelap dan akhirmya mengurungkan niatnya, menaruh ponselnya di meja nakas dan memeluk tubuh mungil itu. 'Ini pertama kalinya aku tidur begitu cepat' batin Khairi yang tak lama setelahnya menutup matanya dan berujung masuk ke dunia mimpi miliknya.

Keesokan paginya

"Hey sayang, apa kau tidak ingin bangun? Ini sudah pagi" ucap Khairi sembari mencolet colet pipi Iasaac yang tengah tertidur tapi isaac hanya mengeluh sedikit karena merasa terganggu dengan Khairi. Dan sang pengganggu hanya tersenyum tipis dan mulai mengganggu Isaac lagi. Finaly akhirnya Isaac membuka matanya secara perlahan, matanya silau karena cahaya matahari yang langsung masuk ke matanya.

"Selamat pagi sayang" sapa Khairi dengan hangat, awalnya Isaa  sedikit termenung karena melihat pemandangan yang luarbiasa ini saat ia baru saja banbun dari tidurnya, tentu saja wajah tampan dan cantik milik Khairi adalah yang terbaik.

"Kenapa? Apa kau terpesona lagi dengan wajahku?"

Lagi lagi, Isaac mengangguk ini kedua kalinya ia menjawab dengan jujur kalau ia pesona dengan wajahnya. Dan tetap saja itu sangat lucu.

"Baiklah, kau mandi lah setelah ini kita akan pergi" Isaac menatap Khairi bingung "kita mau ke mana?"

"Jalan jalan, kau pasti bosen di rumah terus kan? Jadi ayo aku ingin mengajakmu jalan jalan, dan untuk hari ini aku akan menuruti semua permintaan mu" Isaac bangun dari tidurnya menatap Khairi berbinar "benarkan kita akan jalan jalan?" Khairi mengangguk antusias tanda ia membenarkan perkataan Isaac,

"Jadi cepatlah mandi aku akan menyiapkan baju mu" Isaac bangun dengan cepat hingga sesuatu yang nyeri menyerang bagian bawahnya.

"Akh..."

"Ada apa? Apa bawah mu masih sakit?" Isaac mengangguk.

"Baiklah, kau mandi saja dulu, setelah itu aku akan mengoleskan salep agar nyerinya menghilang"  Isaac mengangguk dan pergi menuju kamar mandi.

"Huf...sepertinya dia sudah melupakan kejadian kemarin, baiklah kalau begitu mari kita pilih baju yang cocok untuk si manis ini" Khairi berjalan menuju lemari miliknya yang sekarang bukan lagi khusus miliknya.

                                           Baju untuk Isaac

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                                           Baju untuk Isaac


                                       Baju untuk Khairi

Keduanya sudah siap dengan pakaian  mereka masing masing, berhubung sekarang lagi musim gugur dan cuaca cukup dingin jadi mereka menggunakan pakaian yang hangat masing masing.

"Khairi bukan kah ini terlalu tebal?"

"Cuaca si luar sangat dingin, karena sekarang sudah memasuki musim dingin kau harus menggunakan pakaian yang tebal agar kau tetap hangat"

"Tapi, aku tidak suka" Isaac mencoba melepaskan kembali pakaian nya tapi, di cegah oleh Khairi "jika kau tidak memakainya kita tidak akan keluar, apa kau mau?" Tanya khairi dengan sedikit penekanan, dan karena Isaac takut ia hanya memgagguk singkat, khairi memperbaiki kembali pakaian Isaac menarik seriting nya dan tersenyum puas.

"baiklah ayo kita pergi, ah...tapi sebelum itu kita akan mampir ke kantorku sebentar aku harus memberi berkas berkas yang kemaren ku periksa, apakah boleh?" Isaac hanya menganggung tanda dirinya memberi Izin pada Khairi.

"Baiklah ayo kita pergi"

Saat mereka keluar dari rumah...

HUSS...

Angin dingin lamgsung menerpa wajah mereka berdua,ini sangat dingin. "Bagaimana sangat dingin bukan?" Tangan khairi dan Isaac yang sudah merasa kedinginan, "kau benar ini sangat dingin" khairi mengagguk sembari tersenyum kecil, lalu menarik tangan Isaac dan pergi menuju mobil yang sudah terparkir di sana.

"Baiklah, kita akan pergi ke kantor terlebih dahulu, setelah itu kita akan pergi mencari sarapan, kau setuju?"

"Iya, ayo kita pergi!" Ucap Isaac antusias

............

Keduanya sampai di kantor, saat mereka memasuki kantor ada banyak yang menyapa sambil membungkukkan badan  mereka, Isaac bingung tapi ia sedikit tidak peduli akan hal itu.

Hingga mereka sampai di ruangan milik Khairi, isaac menatap kagum sekitar."wah, ini sangat bagus, ini ruangan siapa?" Tanya Isaac penasaran, "ini ruangan milik ku, kau bisa duduk di sini sebentar aku akan pergu sebentar okay? Aku tidak akan lama tenang saja" Khairi mengelum surai milik Isaac dan berlalu pergi meninggalkan isaac.

Mungkin hanya sekitar beberapa menit, Khairi sudah kembali dengan kopi di kedua tangannya dan seorang pria?

Yah dia adalah Alex, Alex ghifari dia adalah asisten sekaligus sekertaris Khairi. Tapi entah kenapa saat keduamha masuk dengan Alex yang selalu tertawa dan Khairi yang tersenyum simpul, itu membuat Isaac melontarkan padangan sinis pada Alex.

"Eh nona siapa dia? " tanha Alex pada Khairi

"Hm dia? Dia adalah...."

"Aku adalah kekasihnya! Kenapa kau cemburu?!"

Belum selesai khairi berbicara tapi langsung di potong oleh suara keras milik Isaac yang sudah memeluk Khairi dari samping. Alex tertengun melihat hal itu apalagi melihat tubuh kecil Isaac yang bahkan Alex lebih tinggi darinya. Dan ia juga bingung?

Karena Alex merasa bahwa tubuh sekecil ini bisa menimbulkan aura yang cukup memematikan, bahkan ia seperti sedang di cekik sekarang. Tapi berbeda dengan Khairi ia hanya tersenyum gemas kala melihat Isaac memancarkan Aura membunuh miliknya, ia suka hal itu.

"Hm? Kenapa kau marah sayang?"

"R...riri  berdua bersamanya dan kalian saling tertawa itu membuat ku sakit hati, Riri hanya boleh tersenyum atau tertawa hanya untuk ku, tidak boleh untuk orang lain"  jawab Isaac dengan suara kecilnya dengan kepala menunduk. Khairi tersenyum simpul berbalik badan dan memberikan dua gelas cup kopi itu pada alex, menunduk sambil mensejajarkan tinggi mereka. "Tidak apa apa, dia hanya sekertarisku kau tidak perlu, cemburu aku hanya milikmu kau tau?" Ucap Khairi dengan lembut, menggendong Isaac kepelukannya dan berjalan menuju kursinya, Saat itu Isaac masih menyembunyikan wajahnya, ia malu hehehe.

"Sudah, tidak apa apa"

Tok tok tok.

Seseorang mengetuk pintu dan langsung membuka tanpa ada perintah dari Khairi, dan saat pintu itu teebuka sempurna terdapat seorang Pria dengan beberapa berkas di tangannya dan

Brak...

Berkas berkas itu seketika jatuh dari tangannya, wajahnya tampak terkejut dengan mata melebar sempurna dan mulut yang menganga...

TBC....
 

My cute boy [GxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang