bab 7 🔞

3.2K 68 0
                                    

Hari sudah larut, keluarga kecil felix sudah pulang sedari tadi tapi mereka berdua masih saja berada di ruang tamu dengan. Tv yang menyala dengan mereka berdua yang memainkan kan ponselnya, beberapa menit setelahnya tiba tiba bel berbunyi menampilkan kang kurir dengan kotak besar di tangannya, Khairi menerima paket itu dengan senyuman yang merekah di bibirnya. Lalu menaruhnya di kamarnya segera.

Karena bermain ponsel terlalu lama, membuat Isaac menjadi sedikit lapar lalu ia pergi ke dapur membuka kulkas dan mencari apa saja yang bisa ia makan, hingga pandangannya mengarah pada botol minum dengan catatan

'Untuk isaac, minuman energi'

Isaac yang penasaran, membuka botol minum itu, warna airnya terlihat berwarna merah, lalu ia mengambil gelas menuangkan sedikit, lalu meminumnya mencoba apakah minuman itu pahit atau manis dan ternyata minuman itu manis dan sangat enak.

Karena merasa bahwa minuman itu enak, Isaac langsung saja menuangkan minuman itu ke gelas hingga tidak tersisa sedikit pun, lalu ia membawa minuman itu dan sepotong cake yang ia ambil di dalam kulkas.

Awalnya saat Isaac mencicipi minuman itu tadi ia merasa bahwa kepalanya sedikit pusing namun ia mengabaikan hal itu dan membawanya ke depan TV dan meminumnya hingga habis begitu juga dengan cakenya.

Tapi anehnya, saat ia menghabiskan minuman itu, ia merasa bahwa suhu ruangan saat itu sangat panas, Isaac terus menarik kerahnya agar aura dingin nya memasuki tubuhnya namun itu tidak membuahkan hasil, malahan tubuhnya semakin panas, padahal Ac di ruang tamu sudah ia nyalakan dengan suhu paling dingin. Menurutnya.

Di atas Khairi sedang menghitung dan melihat alat alat yang baru saja ia pesan, merasa semuanya pas dan bekerja dengan baik Khairi memilih untuk kembali ke bawah di mana Isaac masih berada di sana, bari saja ia membuka pintu ia merasakan suhu ruangan yang menurutnya sangat dingin.

"Loh kok"

Saat Khairi sampai di bawah ia terkejut dengan pemandangan yang ia dapatkan sekarang.

Ia melihat kondisi Isaac dengan wajah yang cukup erotis, badan nya yang berkeringat membawahi bajunya, dengan suara ekhem indah yang tersu saja mendesah karena sedari tadi tubuhnya sangat gatal,apalagi bagian bawah dah penis nya itu terus saja berkedut.

"Agh...R...riri..Hmhp... t....tolongin Isaac"

Khairi ia masih saja mematung, tapi dengan senyuman kecil di bibirnya.

"Sepertinya ini saatnya"

Khairi pun menghampiri Isaac yang sudah sangat berantakan, tubuhnya panas dan suara erotisnya yang memenuhi seluruh ruangan, untung saja semua pelayan sudah pada pulang jadi malam ini ia pasti akan membuat Isaac merasa jauh lebih baik dan pastinya besok ia tidak akan bisa bangun.

Khairi langsung mengendong isaac ala bridalstyl lalu membawanya ke kamar, sesampainya di kamar Khira mengunci pintu dan langsung melempar tubuh Isaac ke ranjang.

"Kau tau sayang, aku sudah menunggu momen ini, karena aku sudah tidak tahan"

Dengan kasar Khairi langsung merobek pakaian Isaac, lalu ia mencium Isaac dengan kasar.

"Hnhpp...hmpp...hngg" isaac memukul pelan dada khairi tanda ia kehabisan nafas. Seakan mengerti Khairi melepaskan ciumannya membiarkan Isaac menghirup udara, setelah itu ia beralih ke leher meninggalkan tanda kepemilikan di sana dan kemudian beralih lagi hingga keperut lalu berakhir di penis Isaac.

Khairi mencium singkat kepala penis Isaac dan membuat sang empu mendesak nikmat. Dengan senyumnya khairi mengulum penis milik Isaac seperti ia menghisap permen.

"Akh...R..riri hmm..pelan pelan ahh!" Desah Isaac nikmat, hingga membuat penis Isaac berkedut tanda ia ingin segera cum sekarang.

"R...riri, cum akhhh... t...tidak, aghhhh...cum,aku ingin cum AHHHH!!"

My cute boy [GxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang