Bab 13(akhirnya balas dendam)

950 39 1
                                    

Nggak kok canda aja.

......

Dor!!!

Hening.

Hingga dengan perlahan prof. Gavin berbalik secara perlahan dan melihat seseorang yang memegang pistol di tangannya.

"A... Apa yang uhuk! "

"Ha! Lama tidak berjumpa prof. Gavin" ucap Khairi dingin.

"K... Kau? Tunggu kau! Bukan kah seharusnya kau sudah mati! Bagaimana kau bisa kau masih hidup? Uhuk"

" ho maaf saja karena diri ku ini selamat, tapi karena kau! Kedua orang tua ku mati! "

"He... Heh ternyata yang mati hanya mereka berdua saja yah? Sayang sekali" ucap prof. Gavin remeh, dan itu membuat Khairi semakin marah.

"Jika kau masih hidup, bagaimana mana? Kau menyukai 'hadiah' ku bukan? Ah~aku cukup terkejut dengan kedatangan mu ke sini pasti kau datang mencari dia kan? Kau tau aku juga memberikan hadiah yang sama pada mu namun ini kebalikannya" prof. Gavin lagi lagi memandang rendah pada Khairi dan akhirnya.

BUK!

Khairi memukul bagian pipi prof. Gavin hingga membuatnya tersungkur, apalagi dengan luka tembakan yang ada di bagian perutnya membuat nya semakin merasa kesakitan yang luar biasa pada area perutnya. (Karna kali ye😂)

"Kau! Dasar kau brengsek, kau tau selama ini aku mencarimu karena aku sangat ingin membunuhmu! "

"Ah~ ku pikir siapa yang terus saja datang untuk mencari ku dengan orang orang suruhan, ternyata itu dirimu ya? Dasar kau penjahat licik, karena kau aku harus berlari ke sana ke kemari hanya untuk mengnindarimu kau tau, itu melelahkan" ucapnya dengan nada sedih yang di buat buat.

"Untuk apa juga kau harus, berlari tapi asal kau tau saja kau sangat pintar dalam bersembunyi dasar tikus tua, karena itu aku harus mengulur waktu untuk membunuh mu, tapi tak apa. Karena itu juga aku dapat memikirkan bagaimana cara aku membunuh mu" Khairi menampilkan seringai yang sangat jarang ia tunjukkan pada siapa pun, karena bisa di bilang itu sangat menakutkan bahkan para bawahan Khairi yang melihat seringaian itu langsung berbalik badan karena mereka tau hal apa yang akan terjadi jika Khairi menampilkannya seringai an nya itu.

"Ah~ aku sangat menantikan hari ini, hari di mana aku menyiksamu, kau tau? Aku memiliki markas, markas itu aku gunakan untuk menahan orang orang seperti dirimu lalu menyiksanya tapi, itu tidak bisa membuat hasrat ku untuk membunuh mu sedikit mereda karena tidak ada satu pun dari mereka yang membuatku bersemangat bahkan karena hal itu ada banyak cari mereka yang mati akibat siksaan ku, itu karena dirimu karena kau sangat sulit untuk di temukan aku, melampiaskan nya pada mereka dan itu membuat mereka semua mati! Dan karena dirimu juga aku kehilangan banyak tawanan! Jadi bersiaplah tikus tua ini adalah ajal mu! "

Saat Khairi ingin memulai aksinya tiba tiba suara lirih dari Isaac membuatnya terhenti, lalu Khairi berbalik mendekati Isaac yang terbaring dengan lemas darah yang ada di bagaimana bawahnya juga masih mengalir membuat Khairi semakin sedih.

" sayang, tutuplah mata mu sebentar, aku ingin membuatnya jera kau tidak boleh membuka matamu apa pun yang terjadi jika sebelum aku mengizinkan mu"

Isaac tidak menjawab, ia takut dengan Khairi yang saat ini, walau pun ia tersenyum tapi dia tetap menakutkan, yang akhirnya Isaac hanya mengangguk dan menutup kedua matanya.

"Jangan mengintip yah" lagi lagi Isaac mengangguk. Setelah itu Khairi berbalik menatap prof. Gavin juga menampilkan seringai annya.

"M... Menjauhlah! Kau ingin tubuhmu kembali semula? Aku akan membuatkannya untuk mu! Ku mohon jangan bunuh aku" ucap prof. Gavin yang muslim ketakutan, tapi siapa juga sih yang nggak ketakutan saat melihat seringai an mengerikan milik Khairi.

"Aku tidak membutuhkan itu lagi sekarang, karena dengan ini aku bisa membuat anak dengan kekasih ku, aku cukup berterima kasih pada mu tapi... Dendam yang telah ku tahan selama bertahun-tahun bukan kah aku harus membalasnya? Tentu saja kau yang membuat hidupku hancur jadi aku juga harus menghancurkan hidupmu dan mengantar dirimu langsung ke neraka"

Buk..

BAK..

PRANG..

AKH...

HAHAHAHA

AKH... TIDAK AMPUN... TIDAK!!!!.

......

"sayang sekarang kau bisa membuka matamu" saat Isaac membuka matanya berapa tsrkejutnya dia saat melihat Khairi penuh dengan darah.

"K.. Kau baik baik saja? "

Khairi mengangguk sembari tersenyum

"Aku tidak apa apa, tadi pasti ribut ya? " Isaac mengangguk. "Ah, sepertinya aku harus membuka borgol nya maaf karena tidak langsung menolong mu dan lebih memilih dendam ku tadi" Isaac hanya tersenyum tipis sembari menggelengkan kepalanya.

"Tidak apa apa"

"Wajah mu sangat pucat sayang, dan lihat ini tubuhmu penuh dengan memar, dan apa bagain bawahmu masih mengeluarkan darah? "

"Tidak" ucap Isaac lirih.

"Baiklah, tapi sebelum itu kita kerumah sakit dulu yah? "

Isaac mengangguk

"Ah iya kita butuh kuncinya untuk melepaskan ini" Khairi berbalik dan berjalan menuju prof. Gavin dan betapa kagetnya Isaac saat melihat prof. Gavin dengan kondisi yang sangat mengerikan.

Kepalanya di putar kebelakang begitu juga tangan dan kakinya, banyak lembam di bagian sendinya akhirat di putaran paksa oleh Khairi, wajahnya hancur karena di pukul secara brutal juga seluruh tulang miliknya patah, dia mati dengan mata merah dan melotot yang seperti akan keluar dari matanya dan juga dengan mulut yang mengaga.

Itu sangat mengerikan bahkan jantung dan ususnya juga di cabut oleh Khairi dan itu bertebaran di mana mana.

Isaac yang melihat itu terpaku juga sangat takut dengan apa yang tadi ia lihat hingga tiba tiba saja tangan Khairi menutup kedua matanya.

"Jangan dilihat nanti kau akan mengalami mimpi buruk dalam jangka panjang" ucap Khairi dengan sangat lembut dan seketika tangisan Isaac pecah.

"Uwaaaaa, hiks Isaac takut hiks hiks Isaac takut! "

"Sudah sudah tidak apa apa, jangan lihat lagi dan ayo kita pergi" Khairi langsung mengendong Isaac dengan ala bridal style dan langsung bergegas pergi menuju rumah sakit karena tiba tiba saja Isaac pingsan saat Khairi menggendongnya.

Mungkin karena dia sangat syok dan itu adalah pemandangan yang cukup mengerikan bagi Isaac namun tidak bagi Khairi, itu adalah sebuah 'mahakarya' bahkan Khairi sempat mengambil foto prof. Gavin yang sudah tidak bernyawa dengan menampilkan senyuman puas.

Saat Khairi tepat berada di ambang pintu semua para bodyguard berbaris sambil membungkukkan tubuh mereka tanda mereka memberi hormat.

"Bereskan dia, jangan sampai menimbulkan jejak sedikit pun, ah ya setelah itu bakar dia dan beri pada Hans(hariamu putih peliharaan khairi)

" baik nona! "

........

TBC...

VOTE!!! AWAS KALIAN KALO NGGAK VOTE!



My cute boy [GxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang