Bab 11

773 36 2
                                    

Happy reading~

..........

Pukul 11 pagi Isaac terbangun dari tidurnya tapi dia tidak mendapatkan Khairi di samping nya, walau Isaac sudah mencarinya ke seluruh kamar namun tidak ada siapa pun di sana. Dia juga sempat bertanya pada beberapa maid namun jawaban mereka sama yaitu 'nona sudah pergi ke kantor pagi tadi tuan'

Mendengar hal itu Isaac kembali bad mood, dia berfikir kalau Khairi akan meluangkan waktunya untuk dirinya sebentar tapi ternyata tidak, karena fakta itu Isaac merasa sangat sedih. Isaac memilih kembali ke kamar bermain Tab selama beberapa jam yang membuat nya bosan, karena bosan akhirnya Isaac memilih untuk keluar rumah awalnya ia hanya ingin berjalan jalan di taman saja, tapi para bodyguard itu selalu saja mengikutinya hingga membuat Isaac merasa jengkel karena itu lah, ia segaja meminta mereka untuk berhenti mengikuti dirinya tapi bagaikan patung mereka tidak merespon sama sekali mereka semua hanya diam dan mengikutinya.

"Berhentilah mengikutiku, aku hanya keluar sebentar" ucap Isaac menatap kedua orang itu dingin.

"......."

"Hei, apa kalian tuli? " lagi lagi keduanya bodyguard itu hanya diam yang membuat Isaac semakin kesal.

"Aku ingin ke toilet jadi jangan ikuti Aku" Isaac berjalan memasuki toilet yang ada di taman, dapat di lihat bahwa saat ini Isaac menampilkan senyuman licik nya, dia melihat ada sebuah jendela kecil yang tak terlalu tinggi baginya jadi ia hanya perlu melompat kecil dan

HUP...

Isaac akhirnya keluar dari toilet itu dan selanjutnya keluar dari taman ini, tak selang beberapa menit Isaac bisa melakukan hal itu entah bagaimana ia bisa melakukannya, author juga nggak tau yang jelas dia keluar dari pekarangan rumah milik Khairi.

Isaac berjalan dengan puas, membusungkan dadanya sambil tersenyum puas.

"Hah, kau ingin bermain dengan ku? Maka kau kalah hahaha"

Saat sedang asik berjalan Isaac dapat merasakan bahwa ada seseorang yang membuntuti dirinya, tapi saat ia berbalik ia tidak melihat siapa siapa si sana, jadi Isaac kembali berjalan tapi kali ini langkahnya lebih cepat dari sebelumnya, hingga tiba tiba saja ada beberapa orang yang mengejarnya lau mengerumuni Isaac.

Mereka bukan lah bodyguard urusan Khairi dapat di lihat dari pakaian dan alat alat yang mereka bawa.

"Apa yang kalian lakukan? " ucap Isaac dingin pada mereka ber 7 .

Tapi tidak ada yang menjawab malahan ketua dari orang orang itu mengangkat tangannya dan yah mereka semua mulai menyerang Isaac.

Isaac dia pandai dalam bela diri bahkan ia sudah mencapai sabuk hitam Taekwondo jadi dia bisa menghajar mereka semua, awalnya Isaac menang karena mereka semua jatuh karena mendapatkan serangan dari Isaac tapi mereka terus saja bangun dan menghajar Isaac hingga membuat Isaac sendiri kewalahan dengan mereka ber 6.

"Akh.. Siapa yang mengirim kalian hah!?"

"Tentu saja seseorang yang membayar kami, sudah lah berhenti memberontak dan sebaiknya kau menyerah saja, tidak kah kau kasihan melihat anak buah ku yang kelelahan seperti itu?"

"Lah bodo amat" ucap Isaac acuh tak acuh.

"Kalian semua bangun dan hajar dia hingga dia tidak bisa berbicara lagi cepat"

Dan yang benar saja mereka semua kemudian bangun dan kini mulai menghajar Isaac lebih brutal dari sebelumnya hingga Isaac benar benar kewalahan dan akhirnya ia pun kalah. Isaac terus saja di hajar hingga ia rasanya ia ingin pingsan saat itu tubuhnya babak belur saat Isaac tumbang mereka langsung membawa Isaac dan memasukkan nya ke dalam mobil van yang sedari tadi memantau mereka dari jarak yang sedikit jauh.

Di mobil.

"Nah karena kami sudah mendapatkan mu bukan kah kau sebaiknya menurut dan lebih baik tidur saja hm? " dan yang benar saja pemuda berbaju hitam itu mengeluarkan suntikan dari sakunya, lalu menusukan suntikan itu di sela sela lehernya di mana Obat yang ada di dalam suntikan itu langsung bereaksi pada tubuhnya, dan akhirnya Isaac menutup matanya dan tertidur akibat efek dari obat yang di berikan pria itu pada nya tadi.

........

"Wah, kenapa kau tumben sekali datang pagi dan langsung mengerjakan berkas berkas mu itu? " tanya felix kagum.

"Shtt, diam lah aku sedang sibuk, jika kau datang hanya untuk mengganggu ku lebih baik kau keluar" ucap Khairi dengan dingin.

"Hm.. Kapan itu akan selesai? " tanya Felix penasaran.

"Hmm mungkin ini akan selesai hari ini karena ternyata ini hanya membutuhkan tanda tangan ku saja"

"Oh baiklah, kalau begitu selamat bekerja kakak" Felix pun keluar dari ruang kerja milik Khairi.

Pada saat hari sudah menunjukan pukul 8 malam akhirnya pekerjaan Khairi selesai, ia langsung bergegas menuju rumah karena ia tidak sabar karena ingin memeluk erat tubuh Isaac juga ia akan meminta maaf dengan benar kali ini.

Tak butuh waktu lama bagi Khairi sampai di rumah, tapi anehnya saat itu rumah Khairi terlihat sangat sepi, bodyguard yang biasanya berada di setiap sudut kini juga sudah tidak ada semua, yang ada hanya beberapa maid yang menatap kedatangan Khairi dengan sangat gelisah.

Awalnya Khairi tidak mempedulikan hal itu, ia lebih memilih untuk pergi ke kamar dan menyapa kekasihnya itu, namun saat ia membuka pintu kamar, kosong... Tidak ada siapa pun di sana. Khairi mencari Isaac ke setiap sudut kamar namun ia tidak dapat menemukan Isaac di mana pun.

Dan berakhir ia bertanya pada Miad yang tadi ia lihat di mana maid itu sangat gelisah, bahkan saat Khairi mendekati maid itu dapat di lihat olehnya bahwa maid itu sedang berkeringat dingin.

"Di mana Isaac? " tanya Khairi dengan nada yang sangat sangat dingin, tidak bisa di pungkiri bahwa Khairi saat ini juga ikutan gelisah dan hingga ia berfikir sesuatu yang sangat ingin ia takuti.

Saat Khairi bertanya maid itu terdiam ia tidak langsung menjawab pertanyaan Khairi dan membuatnya semakin tak sabaran.

"Jangan membuat aku mengulangi pertanyaan ku barusan" bagai di tusuk oleh jarum tatapan Khairi saat ini sangat mematikan hingga membuat maid itu semakin ketakukan.

"M... Maaf nona, t... Tuan muda dia... Menghilang"

.........

TBC...

TYPO INGAT TYPO BERTEBARAN



My cute boy [GxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang