~prolog~

6 6 2
                                    

Assalamualaikum🙏
Halooo👋
Kalau boleh tau ketemu ceritanya dari mana?
Nyasar
Atau ada yang rekomendasi?

Gak penting ya tau dari mana
Yang penting
Baca aja
Hehe

Garing ya?
Hahaha
Emang!!
-
-
-
-
-
-
❣  _HAPPY READING_  ❣
-
-
-
-
-
-
-

"MAMA !!, ALESHA MAU BERANGKAT INI!!" teriak seorang gadis kecil berumur 5 tahun sambil mengikat tali sepatu nya.

"Iya sayang, sebentar ya!" Teriak seorang wanita paruh baya yang di panggil Mama dari arah kamar. "ya Allah semoga aku bisa nemuin uang, berapapun deh yang penting bisa aku kasih ke Alesha, kasian kalau Alesha nggak bawa uang ke sekolah, nanti dia nggak bisa jajan," Lirih nya sambil meraba-raba di bawah lipatan baju untuk menemukan uang. Kebetulan semalam ayah Alesha tidak mendapatkan uang sepeser pun dari pekerjaan nya karena hasil panen nya belum bisa di jual.

Setelah Lama mencari, akhirnya ia menemukan selembar uang dengan nominal seribu rupiah
yang terselip di bawah lipatan baju.  "Alhamdulillah makasih ya Allah," ucapnya sambil mencium uang tersebut. Dengan wajah gembira ia keluar menghampiri putri kecilnya yang sedang menunggu untuk pamit ke sekolah.

"Alesha berangkat ya Ma, " famitnya, sambil mencium tangan Mamanya.

"Iya sayang, hati-hati ya! Belajar yang bener biar jadi anak pinter! ini uang jajan buat kamu," nasihat Mamanya sambil memberikan selembar uang yang baru ditemukannya tadi.

Ketika melihat uang yang ada di tangan Mamanya,  gadis kecil itu  tidak mengambilnya namun tiba-tiba wajahnya berubah menjadi sedih. Mamanya yang melihat itu pun bingung.

"Sayang, kenapa? Kok mukanya sedih gitu? Ini juga, kok uang nya nggak di ambil? " Tanya Mamanya.

"Mama kok ngasih aku uang jajan?emangnya Mama di rumah masih punya uang buat beli makanan sama jajan Adek ?"
Mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut putri kecilnya, hati wanita itu bak di hujan kan belati. rasanya perih! Sangat perih! Karena melihat putri kecilnya yang dipaksa dewasa oleh keadaan.

Wanita itu berusaha tersenyum untuk menahan air bening yang hampir jatuh dari matanya, kemudian mengusap surai lembut milik putri kecilnya itu "sayang! Anak Mama yang cantik, kamu itu nggak seharusnya mikirin hal-hal kayak gini! Urusan uang itu udah tanggung jawab Mama sama Ayah. Jadi kamu nggak usah khawatir Adek pasti jajan kok, trus nanti pas kamu pulang sekolah, kamu bakal liat meja makan kita udah penuh sama makanan," Jelasnya. Sebenarnya, dia juga tidak yakin dengan perkataan nya barusan, tapi hanya itu yang bisa dia lakukan agar putrinya tidak bersedih. Disaat anak Yang seumurannya sibuk memikirkan, hari ini mau main apa? Dan dimana? Putrinya malah memikirkan adik nya jajan atau tidak  Dan masalah keuangan keluarganya.

"Yaudah kalau gitu Alesha berangkat dulu ya Ma, jangan lupa doain suapaya Alesha bisa jadi anak pintar!"

"Iya sayang, nggak kamu minta juga Mama selau doain kamu."

Alesha tersenyum. Dia berjalan perlahan menuju sepedanya yang terparkir di depan rumah. Disaat teman-teman sekolahnya diantar jemput orang tua mereka menggunakan mobil atau sepeda motor, hal itu justru sangat berbeda dengan Alesha, dia harus mengayuh sepeda pink kesayangannya untuk menuju sekolah yang berjarak tiga kilometer dari rumahnya, karena orang tuanya tidak mempunyai kendaraan apapun selain sepeda kesayangannya ini, tapi sedikitpun Alesha tidak pernah malu pergi ke sekolah menggunakan sepeda itu. Baginya sepeda pun sudah lebih dari cukup.

Miris memang! tapi...ah sudahlah! takdir memang terlalu kejam untuk anak yang masih sekecil itu.

Tbc

Babay👋sedikit dulu ya

👇

Tentang Takdir (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang