19. Mimpi atau nyata!

255 39 1
                                    

Hai Haii semunyaaa!! Author kembali hadir nihhh!!!! 😍😍😍
Eekmm kemarin ada yang komen minta setiap hari Up nya, insya Allah author usahain ya❤❤❤...

Tapi Author bakal Up tiap hari kalau Vote nya nambah yah sama Coment nya juga😍😍!!!!

🌼Happy Reading 🌼

"MAS ALLL"

Suara grasak grusuk membuat dua orang di luar ruangan berbau obat itu berlari masuk kedalam, Al menghampiri andin yang duduk sambil memeluk perutnya

Lelaki tersebut menarik tangan andin hingga pelukan di perutnya terlepas, matanya menatap iris abu-abu itu sendu. tatapan yang tidak pernah di berikan nya pada suapin

"Perut aku kenapa rata, tadi–tadi nggak begini!? "

Sebelah tangan wanita itu masih memegang perutnya, kedua matanya berkaca-kaca saat menunduk. tidak ada balasan dari Al, lelaki itu hanya bisa diam saja, setelah menarik nafas berat, ia menghembuskan lalu menangkup wajah andin yang basah karena air mata

"Dia udah nggk ada, udah di angkat!.. "Al menadang kepalanya ke atas guna menahan air mata nya agar tidak mengalir

"Di udah tenang, dia udah pergi ke surga, dia udah berada di antara bidadari yang menjaganya, tugas kamu udah selesai ndin, dia udah kembali ke penciptaan nya! "

Andin menatap mata itu kosong, bibir nya bergetar namun ingin mengatakan sesuatu

"Mak—sud—nya apa?! " tanya andin pada Al

Al menurut matanya sejenak setelah itu kembali membukanya "Kamu keguguran, bayi kita meninggal di dalam! " jawab Al

"Nggak mungkin!! "Ucap andin yang tak Terima dengan ucapan Al tadi, tenaganya cukup lemas untuk mendorong tubuh tegak Al. yang bisa dia lakukan hanya memukul pelan dada Al

Air mata yang sedari tadi Al tahan akhirnya mengalir juga, ia bisa merasakan apa yang di rasakan oleh wanitanya. kehilangan sang buah hati yang begitu ia nantikan sejak dulu, bukan lah hal yang mudah. tapi ia harus terlihat tegar di mata andin bukan lemah

Karena Al tahu sekarang yang andin butuhkan adalah dukungan dan support dari dirinya dan orang dekat bukan air mata

" Tenang lah sayang, ikhlaskan dia, Tuhan lebih sayang pada dia!"ucap Al yang mengusap punggung yang bergetar hebat itu

"Tapi kenapa harus dia mas! kenapa?! —kenapa mas!! jawab!!! "

Andin menggelengkan kepalanya berkali-kali, selang infus di tangan nya terlepas membuat darah keluar. andin tidak memperdulikan itu, hatinya menolak mendengar pernyataan dari Al, suaminya sendiri. Tadi pagi ia masih merasakan kehadiran calon anaknya. masih merasakan kehangatan nya

"Anak kita masih ada mas! anak kita nggak mati! dia masih ada di sini, di sini" ucap andin yang menunjuk perutnya sendiri, lalu pandangan nya melirik dokter yang dari tadi berdiri di belakang

"Dokter anak saya masih ada kan!? " tanya andin yang berharap pada sang dokter, kini harapan nya hanya pada sang dokter dia berharap dokter itu menjawab' IYA' agar semua kegelisahan yang menimpa hatinya hilang

Boleh kan jika dia berharap? berharap bahwa anak nya masih ada di dalam perutnya! itu tidak salah bukan, seorang ibu mana yang tidak sedih mendengar bahwa buah hatinya sudah pergi,meninggalkan dirinya untuk selama nya

"Anda memang keguguran, bayi anda sudah tidak ada, sudah kami keluar kan, beberapa jam yang lalu" unjar sang dokter, membuat harapan andin kembali hancur, setelah mengatakan hal itu dokter tersebut berlalu dari ruangan tersebut

Aku Juga Ingin Di CintaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang