23.Andin melahirkan?

500 46 1
                                    

Happy Reading

Rintihan kesakitan Andin terdengar amat sangat mengayat hati siapapun yang mendengar nya, Al terus mendekap tubuh lemah itu dengan erat tanpa mau melepaskannya. Al terus mencoba menguatkan Andin yang beberapa kali hendak pingsan.

Bi Lily diam diam menitikan air matanya, rasanya sakit sekali melihat wajah pucat bercampur keringat dingin.

' Ya Alloh tolong berikan kekuatan untuk nyonyah Andin, kasihan dia ya Alloh '

Tak sampai dua puluh menit ketiga orang tersebut sampai di rumah sakit, sepanjang perjalanan menuju UGD Al tak berhenti menggenggam tangan Andin dan terus membisikkan kalimat kalimat yang ia harap bisa menjadi semangat untuk Andin

"Kuat sayang, demi anak kita, hm! " bisik Al lembut seraya mengecup pelipis Andin

Andin mengangguk pelan, satu tangan nya ia gunakan untuk mengelus perutnya "Sakittt.. "

Sesampainya di depan pintu ruang UGD, Al di tahan ketika hendak menerjang pintu UGD. lelaki itu meninju dinding , sekuat-kuat nya menyalurkan rasa frustasi, dan berbagai emosi. ia terduduk di atas kursi tunggu dengan kepala menunduk, bahunya bergetar, dadanya bergemuruk, membayangkan kejadian beberapa menit yang lalu.

Bi Lily hanya diam menyaksikan tuan muda nya, jujur ia juga merasa bersalah, andai saja waktu bisa ia ulang kembali, ia kan lebih teliti ketika melakukan pekerjaan nya. dan lihat lah akibat kecerobohan nya Nyonyah muda yang tekena imbasnya

Ya kejadian nya berawal dari Bi lily yang membersihkan rumah, Bi lily bertugas memberikan lantai dua, Bi lily mengepel lantai tersebut,terasa sudah bersih bi lily pun meninggalkan lantai dua itu, tanpa di sadari ada cipratan air bekas pelan tersebut yang tidak bi lily lihat

Dan berakhir Andin yang terjatuh akibat terpeleset karena menginjak air pelan itu, Andin terjatuh dari lantai dua perutnya membentur sisi anak tangga, al yang melihat nya pun langsung membawa Andin ke rumah sakit......

"Maafin bibi tuan, bibi salah, harus nya bibi lebih teliti ketika melakukan pekerjaan!.. mungkin sekarang nyonyah muda nggak akan seperti ini! " Ucap Bi Lily yang merasa bersalah.

Al menatap nyalang ke arah Bi Lily "Andai bibi nggak ceroboh, maka kejadian seperti ini nggak bakal terjadi!! sekarang nyawa ANAK DAN ISTRI saya di pertaruhkan bibi. atau jangan-jangan bibi sengaja melakukan itu!! JAWAB SAYA BI!!" Ucap Al yang emosi

"Demi apapun bibi nggak ada niatan buat nyelakain nyonyah muda, tuan. bahkan bibi siap untuk mengorbankan nyawa bibi buat nyonyah, tuan! " Ucap Bi Lily

Al menundukan kepalanya, ia merasa bersalah karena telah membentak orang yang lebih tua, selama ini Anita mengajarkan ia untuk bicara sopan pada orang yang lebih tua, tapi hari ini ia-

"Maafin Al Bibi! " lirih Al

"Engga pph tuan, tuan nggak salah, di sini bibi yang salah, tuan berhak marah pada bibi, kecerobohan yang bibi lakukan emang sangat fatal. bibi akui itu! " Ucap Bi Lily

"Bibi tau nyonyah itu wanita kuat, jadinya tuan jangan seperti ini! " ucap Bi Lily

"Bibi gak bakal ngerti, bibi ngak ngerti posisi nya Al. Al hancur bi melihat keadaan Andin yang seperti itu! " ucap Al

'Ceklek'

Bangsal yang di tiduri Andin di dorong oleh beberapa perawat dan dua dokter perempuan yang mengejar di belakang nya. Al spontan bangkit dan mengejar para dokter tersebut, bi lily pun mengejar di belakang Al

"Ada apa dok? apa yang terjadi dengan istri saya? " tanya Al panik

"Istri anda akan segera melahirkan, hanya menunggu sampai empat pembukaan lagi. Tapi ini akan sangat beresiko jika pasien melahirkan secara normal, karena kondisi ibu dan bayi nya cukup buruk"

Aku Juga Ingin Di CintaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang